typo
*******
K
ebencian yang memunculkan dendam membuat seseorang yang begitu sangat tulus dan bersih menjadi seorang monster yang begitu gelap.
Sunghoon menatap Jaeyun yang kini tertidur, Dia tahu bahwa bukan Jaeyun yang menyakitinya namun bukankah ini masa lalu yang dimana bisa saja jaeyun akan berenkarnasi menjadi Jake yang mengkhianatinya.
Jaeyun menggeliat karena merasakan sakit pada tubuhnya akibat pagi tadi, Dia pun terbangun dan terkejut mendapati Sunghoon yang sedang menatapnya.
Dia segera bangkit untuk duduk dab menatap Sunghoon yang kini juga menatapnya, Suara hewan malam dan lampu remang - remang membuat suasana semakin syahdu antara keduanya.
"Kumohon katakan padaku bahwa ucapan tadi pagi hanya candaanmu kaisar" Ucap Jaeyun dengan menatap Sunghoon sendu
Sunghoon terdiam dan melihat mata jernih Jaeyun, apakah dirinya sudah melakukan kesalahan? Tapi bukankah nanti Jaeyun akan berenkarnasi menjadi Jake?
Sunghoon memegang tangan Jaeyun dan mengusapnya "Apa kakimu sudah di obati?"
"Biar aku lihat?" Sunghoon pun membuka selimut yang menutupi tubuh Jaeyun dan menyingkap pakaiannya.
Betapa terkejutnya dia melihat pergelangan kaki Jaeyun yang terlihat memar akibat cengkramannya "Kenapa tidak di obati? kenapa tidak memanggil tabib Kim?"
Jaeyun menatap Sunghoon yang kini tengah sibuk mengolesi minyak pada kakinya, Sungguh dia tidak tahu siapa yang berada di depannya apakah sama seperti yang dia temui di pagi hari?
"Ucapanmu tadi pagi hanya bercanda kan Sunghoon? kau tidak mungkin menikahiku karena ingin menjadi seorang kaisar"
Sunghoon terdiam dia sungguh tidak tahu. Namun dia sangat ingin membalas perbuatan Jake padanya. Dia yakin bahwa Jaeyun dan Jake adalah orang yang sama walaupun di kehidupan yang berbeda keduanya sangat mirip dimulai dari nama, klan, sifatnya, wajahnya semuanya.
"Jaeyun..... apa kau percaya reinkarnasi?"
lagi - lagi sunghoon mengalihkan pembicaraan yang membuat Jaeyun merasakan aneh di hatinya "Mmmm Aku percaya, bagaimana denganmu?"
Sunghoon beranjak karena teringat bahwa Jaeyun memang benar - benar seperti Jake yang pandai berakting! Seorang Pangeran Jaeyun berpura - pura menjadi seorang dermawan karena untuk menjaga pandangan orang - orang terhadap kerajaan.
"Apa kau pernah membunuh seseorang?" Tanya Sunghoon dengan menatap Jaeyun yang kini mencoba mengalihkan atensinya dari Sunghoon
Sunghoon mencengkram rahang Jaeyun "jawab aku! Apa kau pernah membunuh?"
Jaeyun berusaha melepaskan cengkraman Sunghoon "Tidak"
Sunghoon tertawa remeh dengan menatap Jaeyun jijik "Kau memang ternyata memang tidak pernah berubah! Jangan bersikap polos di depanku Jaeyun karena aku sudah tahu semua kebusukanmu"
Sunghoon menghempaskan wajah Jaeyun lalu dia pun akan beranjak
"Kau tidak tahu kisah yang sebenarnya kaisar park" Ucap Jaeyun yang mampu menghentikan langkah Sunghoon yang akan pergi.
"Aku punya alasan membunuhnya dia..."
"Tutup mulutmu!" Marah Sunghoon dengan menunjuk wajah Jaeyun
Jaeyun terdiam dan menahan nafasnya
"Dengan perkataannmu itu sudah mengakui bahwa kau seorang pembunuh"
Jaeyun menahan air matanya yang ingin keluar "Kau harus mendengar alasa..."
Sunghoon langsung mencekik Jaeyun "Kau sudah membunuh seseorang yang tidak bersalah dikehidupan ini apakah itu tidak cukup hingga kau membunuh kedua orang tuaku? huh?"
Jaeyun berusaha melepaskan tangan Sunghoon yang mencekiknya sungguh sekarang dia benar - benar tidak bisa bernafas!
Sunghoon melihat air mata di sudut mata Jaeyun yang membuat dirinya langsung melepaskan cekikannya dan menatap Jaeyun yang kini berusaha mengatur nafasnya.
"citra kedermawanan mu di depanku sudah hilang Tuan Sim Jaeyun. Kau sudah bisa bersikap sepertimu!"
Sunghoon pun pergi meninggalkan Jaeyun yang kini tengah menangis. Sungguh dia tidak mengerti mengapa Sunghoon begitu membencinya sekarang dan juga apakah Sunghoon memiliki hubungan bersama orang yang dibunuhnya.
Kenangan lama yang membuat dirinya trauma kembali berputar dalam hidupnya. Dunia yang dulunya sangat berwarna bagi Seorang pangeran Jaeyun tiba - tiba berubah menjadi gelap saat umurnya memasuki usia 19 tahun.
Jaeyun memeluk lututnya dia berusaha menyembunyikan tubuhnya "Tidak, tidak, kumohon lupakan! lupakan! tinggalkan aku" Ucapnya dengan memukul kepalanya karena mengingat kenangan yang seharunya dia kubur sangat dalam.
Jungwon yang mendengar teriakan Jaeyun langsung membuka kamarnya dan mendapati Jaeyun yang kini memukul - mukul kepalanya.
"permaisuri - permaisuri apa yang anda lakukan sadarlah" Panik Jungwon yang memeluk Jaeyun
Jaeyun menangis "Aku takut..... kumohon keluarkan aku"
Jungwon memerintahkan pengawal permaisuri untuk memanggil tabib istana agar segera memeriksa Jaeyun.
"tenang lah permaisuri kau sekarang berda di istana, tenanglah....." Ucap Jungwon dengan terus membelai kepala Jaeyun
Jungwon mengernyitkan alisnya mengapa sekarang seorang Sim Jaeyun tamoak rapuh tidak seperti rumor yang beredar bahwa dirinya sangat ceria dan juga Kuat.
Sunoo memeriksa Jaeyun lalu menatap Jungwon yang kini setia berdiri di sebelah Jaeyun "Dia sudah di berikan ramuan tidur!"
Jungwon memgangguk lalu menatap Jaeyun iba. ada rasa khawatir dan juga bersalaha yang hinggap di hatinya.
"Aku ingin berbicara denganmu" Ucap Sunoo dengan menepuk bahu Jungwon.
"Tolong katakan apa yang terjadi pada hari ini hingga membuat permaisuri ketakutan seperti itu"
Jungwon menatap Sunoo "Permaisuri hanya diam di kamarnya, lalu siang tadi menteri pertahanan masuk kedalam kamar Permaisuri! Saya tidak tahu apa yang mereka berdua bicarakan dan tiba - tiba permaisuri mengingkan waktunya sendiri hingga saat tadi dia tiba - tiba berteriak" Jales Jungwon
Sunoo memicingkan matanya untuk melihat tanda - tanda kebohongan dari Pelayan baru permaisuri namun sorot mata yang di pancarkan Jungwon sangat meyakinkan.
"Menteri pertahanan? sepupu kaisar?" Tanya Sunoo kembali untuk memastikan apakah yang sedang dibicarakan Jungwon adalah Menteri Jay park.
Jungwon mengangguk "benar! Dia Tuan Jay"
Sunoo menatap Jaeyun yang kini terlelap dan teringat dengan bekas yang berada di leher Jaeyun dan juga pergelangan kakinya. Tidak mungkin jika Menteri pertahanan yang melakukannya. Sungguh Sunoo benar - benar bingung sekarang.
"Kau yakin Permaisuri hany bertemu menteri pertahanan hari ini? Dia tidak bertemu kaisar Park?" Tanyanya
"Saya yakin Tabib Kim! Karena yang saya Tahu Kaisar Park sedang mengurusi kekaisaran sehingga dia tidak mempunyai waktu untuk menemui permaisuri" Jawab Jungwon dengan penuh keyakinan
"Baiklah"
Sunoo pun lekas pergi setelah mengatakan ramuan mana yang harus di makan Jaeyun.
"seperti yang dikatakan Kaisar bahwa aku harus berhati - hati pada Tabib Kim! Apakah permaisuri bermusuhan dengan Tabib Kim atau sebenarnya Kaisar yang tidak menyukai Tabib Kim?" Gumamnya lalu kembali menatap Jaeyun.
"Mengapa orang - orang di istana semuanya digantikan dengan yang baru? Apa tujuanmu Park Sunghoon?" Geram Sunoo
*******
KAMU SEDANG MEMBACA
BECOME THE EVIL EMPEROR
Fanfiction{End} Sunghoon bunuh diri dengan membawa dendamnya hingga dia bertransmigrasi kemasa lalu.