29

965 105 33
                                    

typo.

*******

Semua yang berada di pemerintahan masih mendiskusikan kasus permasiruri!

"Tidakkah seharusnya ada pembelaan dari kementrian pertahanan? Apakah anda membenarkan tentang perselingkuhan dan juga penguguran anakmu?" Tanya menteri keuangan yang dari tadi melihat Jay hanya diam. Jika memang semuanya salah mengapa dirinya tidak membela diri dan menyangkal semuanya. Kesalnya. semua orang kembali ribut bahwa bukti semuanya sudah di depan mata!

"Diamlah" Ucap Sunghoon yang membuat semua orang terkejut dan juga terdiam.

Sunghoon bangkit "Kalian meributkan hal yang sangat mustahil! Permasiuri adalah istriku dan aku yang selalu berada di sisinya! Semua rumor itu tidak benar! Permaisuri dan aku saling mencintai dan kami tidak mungkin untuk mengkhianati cinta kita yang murni"

"Tapi semuanya memiliki bukti yang nyata"

Sunghoon langsung menatap tajam orang tersebut "Apakah kalian percaya hanya dengan selembar kertas? Apakah kalian tidak percaya denganku?" Geram Sunghoon yang membuat semua orang terdiam.

"Menteri pertahanan adalah sepupuku dan aku memang pernah menyuruh dirinya untuk menjaga permaisuri disaat aku pergi untuk perjamuan dengan kekaisaran Choi! Apakah aku harus membuktikan perkataan ku?"

Semua orang terdiam! Ingatlah Sunghoon dari dulu sudah dikenal dengan sifat jujur dan kedermawanannya sehingga untuk memyangkal perkataannya itu mustahil!

Nishimura tiba - tiba membuka pintu yang membuat semua orang menatapnya "maafkan hamba yang mulia kaisar! Tapi saya ingin memberitahu bahwa Ibu suri baru saja tiada di kediamannya"

Semua orang terkejut termasuk Sunghoon yang langsung bergegas pergi untuk menghampiri kediaman Ibu suri.

Sunghoon bisa melihat Jaeyun yang kini menatap kosong jasad ibu suri dengan wajah sembab dan air mata yang mengering di pipinya.

Sunghoon memeluk Jaeyun yang hanya diam! Sunghoon pun hanya memeluk dan memcium kening Jaeyun untuk menenangkannya.

Semua orang dengan cepat sudah menyiapkan untuk pemakaman Ibu suri! Kekaisaran park benar - benar sedang berantakan sekarang dimana mereka sedang marah pada permaisuri di sisi lain mereka juga harus bersinabung atas kepergian mantan permaisuri.

Desas desus terus hadir dan terus menyudutkan Sim Jaeyun bahkan ada yang mengira bahwa kematian Ibu suri untuk menutupi kasus permaisuri! Bahkan mereka mengira bahwa permiasuri lah yang membunuh ibunya sendiri agar mansyarakat iba terhadapnya.

"Tetaplah disini" cegah Sunghoon ketika Jaeyun akan pergi mengantar jasad Ibu suri ke pemakaman.

Jaeyun menatap sunghoon lalu melepaskan tangan Sunghoon dari lengannya. Jaeyun pun pergi tanpa kata meninggalkan Sunghoon yang merasakan sakit dihatinya.
Diabaikan memang sangat menyakitkan.

Jungwon melihat sang adik yang tersenyum langsung menyeret tubuhnya untuk mengikutinya.

"apa kau tidak merasa bersalah?" geram Jungwon di kamar khusus pelayan

Woyoung menatap kakaknya malas "kenapa? kenapa aku harus merasa bersalah? Dia saja tidak merasa bersalah saat membunuh kakak dan membiarkannya begitu saja! jika dia merasa bersalah pasti dia akan menguburkannya" teriak woyoung

Jungwon langsung menampar pipi adiknya! Ini baru pertama kalinya dirinya melakukan kekerasan fisik pada adiknya

Jungwon mengatakan alasan kenapa Jaeyun melakukan pembunuhan dan tidak memberitahukan itu. "seharusnya aku memberitahumu lebih awal"

Woyoung terdiam dirinya merasa bersalah sekarang "k-kenapa kau baru memberitahuku?" Marah Woyoung

"Aku ingin memberitahu malam itu tapi kau telah menyebarkan rumor itu bersama kesatria Lee" teriak jungwon

"Sekarang Kita benar -benar buruk Wonnie!" Ucap Jungwon dengan memeluk adiknya yang menangis akan rasa bersalah.
----------------------

Tampaknya langit juga berduka atas kepergian Ibu suri dan situasi yang terjadi di kekaisaran park! Karena sekarang langit tampak  mendung.

Sunghoon tetap berada di samping Jaeyun dan dirinya bisa mendengar suara Orang -orang yang masih menyudutkan Jaeyun. Namun Jaeyun tampaknya tidak terganggu karena sekarang dirinya hanya terus menatap kosong pemakaman ibunya yang bersanding dengan pemakaman ayahnya.

Semua orang kembali ke pemerintahan untuk melanjutkan kasus permaisuri! Kecuali Sunghoon, Jaeyun, Jay, dan Heeseung. Ketiga dominan itu menatap sendu Jaeyun yang kini tidak bergeming dari tempatnya.

Jay ingin mendekati Jaeyun namun jika dirinya melakukan itu maka itu sama saja dengan membenarkan rumor yang beredar tentang mereka. sehingga Jay hanya bisa melihat Jaeyun lalu pergi kembali ke pemerintahan.

Heeseung pun tak punya nyali untuk mendekati Jaeyun? siapa dirinya? hanya orang yang bisa menodai Jaeyun karena obsesi dirinya untuk memiliki! apakah sekarang dirinya berhak mendapatkan Jaeyun?. Dirinya pun memilih untuk pergi.

"Kaisar kita harus menyelesaikan rapat kita yang tertunda" Ucap sekertaris Sunghoon yang membuat Sunghoon geram. apakah mereka tidak memikirkan situasinya sekarang?

"tidak usah! bilang pada mereka bahwa permaisuri tidak bersalah dan rapat itu semuanya omong kosong"

Sekertaris sunghoon mengangguk lalu pamit pergi  untuk menyampaikan pesan yang diberikan Sunghoon!

Sunghoon melihat Jaeyun yang masih terduduk di pemakaman ibu suri! Sunghoon rasanya ingin memeluk Jaeyun dan menenangkannya tapi itu pasti malah akan membuat Jaeyun semakin membencinya.

Hujan mulai turun yang membuat Sunghoon berusaha menutup kepala Jaeyun menggunakan jubahnya "Jaeyun.... Aku tahu kau masih berduka, tapi kumohon kita harus pulang" Mohon Sunghoon namun dirinya terkejut ketika melihat darah yang mengalir tebawa air hujan

Sunghoon langsung menunduk dan melihat tubuh Jaeyun! Dirinya begitu terkejut ketika Jaeyun terus menekan pisau lipat pada lengannya

"Apa yang kau lakukan?" Teriak Sunghoon panik dan langsing menyingkirkan tangan Jaeyun yang sudah lemah.

Sunghoon terus menekan lengan Jaeyun untuk menghentikan pendarahannya "Kenapa kau melakukan ini! kenapa kau menyakiti diri sendiri? seharusnya kau menyakitiku Jaeyun" tangis Sunghoon

Jaeyun menatap Sunghoon lalu memegang pipinya "Aku ingin pulang"

Sunghoon memegang tangan Jaeyun di pipinya dan menciumya "kita akan pulang! Kumohon bertahanlah! Kau harus hidup dan balaskam dendammu padaku! kumohon Jaeyun jangan pergi"

"Aku harap kita tidak bertemu dikehidupan selanjutnya" Ucap Jaeyun terbata

Sunghoon menggelengkan kepalanya " Tidak! Aku akan mencarimu dan kau harus membalaskan dendammu padaku Jaeyun! Kumohon Sakiti aku"

Jaeyun menutup matanya "Jaeyun! Jaeyun! Bangun! Kumohon jangan tinggalkan aku! Kau harus membenciku dan membalaskan atas semua perbuatan ku padamu" Teriak Sunghoon dengan memeluk jasad Jaeyun.

************

End


BECOME THE EVIL EMPEROR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang