Rachel tak henti - hentinya berkaca di depan cermin. Ia sangat senang bisa mendampingi Rafael ke gedung kementrian bersama mama noraly.
" OMG ! I so nervous today"
" Kira kira bedak gua ketebelan gak ya ? Atau lipcream terlalu merah ya?" Gumamnya didepan cermin. Nyatanya hari ini ia hanya mengenakan bedak dan lipcream saja tapi merasa menor akan make-upnya hariini.
Lino datang menggunakan boxer saja sambil membawa Snack ciki potato kesukaannya itu. Ia membuka pintu kamar Rachel dan berdiri disana tanpa mengucap 1 kata pun , setelah itu berlalu pergi tanpa menutupnya kembali.
" Apansi nih orang , heh tutup gak ?" Teriak Rachel dari dalam kamarnya.
Abangnya itu sengaja tidak mendengar malah tetap berlalu pergi menuruni anak tangga entah mau kemana.
" Emosi banget gueh yaampyunnn " gerutu Rachel sambil menutup pintunya kembali.
Setelah di rasa cukup dan perfect, ia segera turun kebawah untuk menemui abangnya. Disana terlihat Lino yang sedang santai di ruang keluarga sambil menonton televisi serial kartun " Spongebob" , memang Lino sangat menyukai kartun ini dan dari dulu selalu memutar ulang tayangannya.
" Bang gua ma..." Belum sempat Rachel melanjutnya kalimatnya , Lino langsung menyambar yang seolah tahu tujuan dari adiknya ini.
" Jangan pulang malem malem , bawa kartu gua ! Jangan minta jajanin cowok , beli sendiri aja kalo bisa bungkus buat gua" ucap Lino tanpa menatap adiknya.
Rachel hanya memutar kedua bola matanya , selalu saja abangnya ini nitip setiap ia keluar rumah. Tetapi anehnya Rachel selalu menuruti kemauan abangnya padahal Lino kadang melupakan pesanan adiknya itu.
Merasa tidak ada jawaban dari adiknya , Lino segera memutarbalik badannya untuk memastikan adiknya masih ada di sana.
" Ngapain Lo belom jalan ? Rafa kan bentar lagi sampe"
" Dia bilang sama Lo ?"
" Iyalah izin dulu sama gua kalo ga izin mau emg gua jadiin perkedel ?"
Rachel mendekat dan mengambil Bantal sofa lalu melemparkannya ke arah Lino. " Terus maksud Lu apaan gua minta jajanin cowok ? Gapernah , dia yang selalu inisiatif beliin gua "
" Yauda gapapa kalo gitu , awet duit gua " Jawab Lino dengan cengiran khasnya.
" Dih pelit ternyata " ucap Rachel sambil menyodorkan kartu ATM abangnya itu. " Ni anjir "
" Apa sih gua becanda , lu make berapapun bebas ! Gua emang pernah masalahin ginian ? Kagakan , duit gua duit lu juga tenang aja ! Lu adek gua satu satunya tapi sayang sih begini bentukannya "
" Begini apaan maksud lu ?" Jawab Rachel ketus
Lino menunjuk salah satu peran yang ada di kartun " tuh kaya itu "
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafael Struick - 𝐎𝐍𝐌𝐎𝐆𝐄𝐋𝐈𝐉𝐊𝐄 𝐋𝐈𝐄𝐅𝐃𝐄
Fanfic'' 𝘒𝘶𝘯𝘯𝘦𝘯 𝘸𝘦 𝘴𝘢𝘮𝘦𝘯 𝘻𝘪𝘫𝘯 𝘰𝘧 𝘯𝘪𝘦𝘵? '' ⚠️ 𝐓𝐎 𝐇𝐀𝐕𝐄 𝐅𝐔𝐍