42

1K 72 23
                                    

Kedua kalinya rachel sakit mendengar  pernyataan rafael mengenai perjodohan itu. Apa yang harus ia katakan , tidak mungkinkan jika melarang laki laki ini pulang ke negaranya.

Bibirnya bahkan kelu untuk mengatakan sesuatu yang dapat dilakukan hanya menatap lebih dalam mata rafael seperti mengisyaratkan , apakah yakin akan kembali ke belanda secepat ini. Ya memangsih rafael akan kembali ke indonesia karena masih banyak pertandingan yang harus ia jalani tapi pasti , semua akan jauh berbeda.

" babe , why ar u silent ? " tanya rafael yang menggenggam kembali tangan rachel. ( kamu kenapa diem aja ?)

Ketika bibir tidak mampu berbicara hanya air matalah yang dapat mengungkapkan segalanya. Ini sangat cocok sekali dengan keadaan rachel sekarang , air matanya kembali lolos padahal seharusnya tidak terjadi.

" a..aku " kalimat itu yang hanya mampu di ucapkan olehnya

Rafael mengangkat kedua alisnya menunggu kalimat selanjutnya yang akan di katakan oleh rachel. Ia tahu ini akan menjadi kesalahan terbesar dalam hidupnya

" i wanna go to bang marsel now " ( aku mau ke bang marsel sekarang )

Gadis ini bangkit dan melepaskan genggaman itu. Tapi sebelum keluar ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya untuk menumpahkan seluruh rasa sakitnya

Dapat dilihat bahwa bahu rachel bergetar hebat menandakan kalau gadis ini sangat terluka

" honey " ucap rafael sambil menarik kedua tangan itu agar membuka kedua matanya tapi sangat keras sekali jadi ia membiarkannya terlebih dahulu.

Rachel bangkit sambil terus menutup kedua wajahnya. Ia berdiri dan menyeka air mata itu dengan tisu yang ia bawa dalam tasnya.

" terimakasih raf , aku pergi ya "

Ada tangan kekar yang menahan kepergiannya setelah diambang pintu ruangan itu . Rafael menarik tangan rachel agar menghentikan langkahnya.

" Are you sure you don't want to see something on the table? " tanya rafael menatap rachel sambil terkekeh dan menarik gadis itu kedalam pelukannya. ( kamu beneran gamau liat sesuatu yang ada diatas meja ?)

" poor girl, I'm crying like this , utututu my sweetie ! dont cry baby " lanjutnya sambil mengusap punggung  rachel yang masih saja bergetar. ( kasian cewek aku nangis begini , jangan nangis sayang )

Rachel tidak bisa menolak pelukan itu. Ia juga memeluk rafael dengan sangat erat , seolah tidak mau kehilangan laki laki di dekapannya ini.

" open your eyes first! look at me now baby " Ucap rafael sambil menangkup kedua pipi gadis itu. ( buka mata kamu , liat aku dulu sekarang )

Mata itu perlahan menampilkan kembali keindahannya. Tapi disertai sembab dan merah karena bibirnya tidak mampu mengungkapkan rasa sakit di hatinya.

" let's go to the table again " ucap rafael menggandeng tangan gadis itu untuk kembali duduk di mejanya ( ayo ke meja lagi )

Mata rachel terbelalak melihat sesuatu yang ada diatas mejanya. Ia menatap wajah rafael dan benda itu berulang kali. Rafael terkekeh gemas melihat tingkahnya.

" why HAHA ? sit dawn first " ( kenapa ? duduk dulu )

" Raf , Am I dreaming again?  " ( aku mimpi lagi ya ?)

" no , You're not dreaming, it's really me baby " ucap rafael tersenyum sambil mengelus rambut gadisnya. ( engga ini gamimpi , ini beneran aku  sayang )

 ( engga ini gamimpi , ini beneran aku  sayang )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rafael Struick - 𝐎𝐍𝐌𝐎𝐆𝐄𝐋𝐈𝐉𝐊𝐄 𝐋𝐈𝐄𝐅𝐃𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang