23

1.1K 94 5
                                    

" Rachel ! "

Rachel malah menarik tangan rafael yang tidak tahu apa apa. Ia berlari menuju lift untuk menuju kamarnya agar tidak dikejar lagi oleh laki laki yang memanggilnya itu.

" baby ....stoppp... Who is he ? why are you scared like this? please explain to me " ucap rafael menahan gadisnya untuk berhenti berlari.  ( sayang  berhenti , dia siapa ? kenapa kamu ketakutan begitu ? jelasin dulu )

" el , I'll explain in my room, okay? Then you'll come to my room first " jawab rachel dengan buru buru memencet tombol lift itu ( el aku jelasin di kamar aja ya ? kamu kekamar aku dulu )

Rafael hanya mengikuti kemauan gadisnya itu walaupun banyak sekali pertanyaan di benaknya. Apakah gadis ini berselingkuh darinya (?)

Teriakan itu berhenti sampai di lobby mungkin saja laki laki itu di tahan oleh satpam. Hal itu menandakan kalau ia bukan customer yang menginap di hotel ini.

Sesampai di depan kamar 2209++ yang didalamnya ada nadia , zahra , devani , sendy dan risma. Dikamar itu luas sekali jadi dapat menampung hingga 6-8 orang.

Tanpa berlama lama rachel dan rafael sudah berada dikamar itu. Kebetulan rachel memegang salah satu kartu untuk akses masuk kedalam kamarnya jadi tanpa mengetuk ia sudah bisa masuk.

" eh kalian ! kenapa ? " ucap devani yang keluar dar kamar mandi karena letaknya dekat dengan pintu masuk.

Rachel tidak menjawab apapun langsung menggandeng mereka berdua untuk ikut masuk dan duduk bersamanya.

" sayanggg kenapa ? kok mukanya panik gitu ? " tanya nadia langsung bangkit dan memegang pipi calon adik iparnya.

" sini duduk deh dengerin aku cerita !" ajak rachel dan semua menurutinya sambil membentuk lingkaran

" ayo kita duduk " ucap rafael dan malah mengundang tawa dari cewek cewek itu.

" HAHAHA RAFA YAAMPUN " ucap sendy tertawa mendengar kalimat yang keluar dari mulut laki laki belanda itu.

" Kak , kakak tau axcel ?" ucap rachel menatap nadia intens berharap wanita itu mengingatnya.

" axcel ? oh , cel maaf ya , najis senajis najisnya ! aku bener bener jiji dengar nama dia " jawab nadia bergidik geli ketika nama itu disebut.

" ada apa eh " tanya risma yang sedang mengemil chiki bawaannya.

" Dia , dia itu laki laki jahat ! Laki laki yang mau ambil ... keperawanan aku waktu aku smp dan sempet berantem juga sama bang marsel ! " jelas rachel yang menunjukan wajah ketakutan

" kok nadia bisa tau ? emang dia sama lino dari kamu SMP ?" tanya zahra yang penasaran

" engga , waktu itu dia sempet nemuin aku di bandung pas aku masih liburan sekolah SMA ! dia nyamperin kehotel dan kebetulan kamar nya kosong cuma aku , dia udah melukin aku .... aku takut...hiksss... aku gamau ketemu dia disini.... aku harus gimana ?  " ucap rachel yang malah menangis mengingat kejadian yang membuatnya sedikit trauma ketika melihat axcel datang memanggilnya.

Semua yang ada disana kaget dan tidak ada satu kalimatpun yang muncul dari mulut mereka. Lainhal dengan rafael yang mengernyitkan heningnya tanda ia tidak mengetahui dan berfikir sejenak tentang ucapan gadisnya.

Walaupun rafael tidak mengerti ia tetap memeluk gadis itu untuk menenangkannya. Ia hanya mengingat kalau laki laki itu bernama  "Axcel ".

" Rafa , What Rachel means is that she wanted to be harassed by Axcel and she was traumatized when she saw him " Jelas nadia yang langsung menelpon lino untuk segera mengusirnya dan bahkan pindah hotel sampai laki laki itu tidak mengganggu rachel disini. ( rachel bilang dia dilecehin sama axcel dan dia trauma kalau liat dia )

Rafael Struick - 𝐎𝐍𝐌𝐎𝐆𝐄𝐋𝐈𝐉𝐊𝐄 𝐋𝐈𝐄𝐅𝐃𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang