48

844 57 8
                                    

" sumpa noa ngomong gitu ke lo ?"

Azizah dan nadia saat ini sedang berada dikamar rachel. Ya sejak moment itu , beberapa anak anak timnas setengahnya menginap di rumah marselino dan setengahnya lagi ikut dengan rafael jadi tidak perlu repot menyewa hotel dan saling berjauhan.

" kamu yakin apa cel dia bakal rela? secara , seorang rafael dilepas gitu aja apalagi selangkah lagi juga mereka bisa aja tuh nikah " ucap nadia yang tidak yakin dengan ucapan noa saat itu.

" acel sih positif aja , gamau mikir macem macem ah ! lagi seneng " jawab rachel yang memandangi cincin tunangan itu terus menerus.

" HAHA when 1 indonesia suka sama rafa tapi rachel pemilik hatinya ! menyala cobatqu " ucap azizah tertawa karena berbicara dengan bahasa alay nya

Tidak ada kata yang pantas untuk keadaannya saat ini selain bahagia. Memiliki rafael adalah impiannya sejak ia mengenal lelaki itu di stadion gelora bung karno , bahkan seluruh energinya pasti tidak akan habis jikalau harus menceritakan rasa senangnya saat ini.

" cel , kakak minta maaf ya" ucap nadia tiba tiba membuat mereka berdua yang tadinya tertawa jadi hening seketika

" kenapa lo nad "

" maaf ? "

" Ya aku minta maaf , udah ngambil marsel dari keluarga kamu bahkan dari tuhannya juga ! kaya kamu cel yang naro kebahagiaan itu di rafa sama kaya aku naro semuanya di marsel , cuma dia yang bikin hidup aku berubah total ! " ucap nadia menundukkan kepalanya karena merasa bersalah itu.

" kak , nggaada yang salah ! malah aku seneng banget bang marsel nemuin wanita baik , cantik , pinter segala hal lagi dan kalau emang bang marsel harus ikut ka nadia ya aku sekeluarga udah ikhlas ko "

" berubahnya gimana nad ? marsel aja anaknya jail banget ! " ucap azizah untuk mencairkan suasana awkardnya ini

" kalian bayangin ya , aku itu ga deket sama orangtua aku ! tapi semenjak marsel dateng , semuanya berubah 100% bahkan aku sendiri kaget sama sikap orangtua aku yang sebelumnya gapernah nanyain halhal penting tiba tiba nanya kabar aku , karir aku dan lebih hebatnya mereka nanyain marsel ya padahal mereka sendiri tau kalau marsel nonis "

" HAHA padahal temboknya tinggi ya ka ? " ucap rachel tertawa mendengar perbedaan itu

" iya sumpah ! jadi mama papa aku tuh taunya karena ngajak marsel solat eh sama dia dijawab maaf om tante marsel gapernah shalat soalnya kristen "

Tawa mereka meledak mendengar penuturan cerita marselino dari nadia itu. Terlebih rachel yang dari kecil bersama marselino jadi ia tahu betul ekspresi abangnya jika diberi pertanyaan canggung seperti itu.

" eh tapi itu semua garagara marsel timnas dan terkenal ga ? takutnya aja , maaf ya nad " ucap azizah tiba tiba mengingatkan sesuatu.

" mereka aja baru tau kalo marsel pemain bola ! taunya mah marsel masih sekolah dulu tuh " jawab nadia sambil mengambil cemilan di depannya.

" abang gua kebetulan make pelet guys ! "

"  tapi marsel emang goodboy banget si ! ni bocah ini ni " ucap azizah sambil menunjuk rachel

" kemana mana sama marsel tau , dia jalanin tugasnya dengan baik sebagai abang ! terus juga semalem dan sepagi apapun acel minta jemput pasti mau padahal kan waktu itu masih sekolah terus cape juga abis latihan bola dan bisa dijemput sama pak yono tapi gamau katanya mau acel baik baik aja dengan usaha dia " lanjut azizah

" tapi gimana ? namanya hidup ze , bakal ada masanya juga pisah tapi kan gua sama abang misahnya juga karena nikah jadi masih bisa ketemu kok walaupun gua gaakan bisa ke gereja bareng abang lagi tapi its okay gamasalah ! selama itu bikin bahagia , gua bakal selalu dukung apapun yang bang marsel pilih termasuk pindah agama" jelas rachel yang berusaha tegar namun hatinya sedikit sakit mengucapkan kalimat akhirnya itu.

Rafael Struick - 𝐎𝐍𝐌𝐎𝐆𝐄𝐋𝐈𝐉𝐊𝐄 𝐋𝐈𝐄𝐅𝐃𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang