33

1K 93 8
                                    

" Rafa rafa plis stop " Ucap rachel menarik tangan rafael

" What for ? you even have a boyfriend, right? " Tanya rafael yang terus berjalan untuk keluar dari rumah ini. ( buat apa? kamu udah punya pacar kan )

" That's Axcel Rafa! You even know my problem with Axcel, how could I be with him now " ucap rachel terus meyakinkan kalau ia dengan axcel tidak ada hubungan apapun ( itu axcel rafa ! kamu kan tau masalah aku sama axcel , gimana bisa aku jadi sama dia sekarang )

"Don't be a hypocrite, Rachel! " ( jangan munafik rachel )

Ucapan itu sukses membuat rachel berhenti berjalan. Laki laki ini , mengatakan jika dirinya munafik dan sekali lagi dipertegas kalau rafael memanggil nama nya bukan panggilan kesayangan seperti biasa.

" Rafa , I'm sorry, but you should know that I have absolutely no relationship with Axcel! Don't you have another girl?" Tanya rachel yang juga membuat rafael terdiam dan berbalik arah kepadanya ( rafa aku minta maaf tapi kamu harus tau aku gapunya hubungan sama axcel ! bukannya kamu yang punya cewe lain ya ? )

" another girl? I just don't want to be with him, I tried to cancel it and repair our broken relationship but you ended up making out with that guy! Whatever now, I'm leaving " Jawab rafael dan berjalan menuju gerbang rumah ini ( cewek lain ? aku aja lagi berusaha batalin dan perbaikin hubungan kita yang rusak tapi ternyata kamu malah mesra mesraan sama cowo lain ! terserah , aku pergi )

" ahh engga gamauuu " ucap rachel menangis sambil menggapai tangan rafael namun tidak dapat terjangkau olehnya

Langkah rafael terhenti dan membuat gadis ini tersenyum. Ia berharap rafael akan memaafkannya dan kembali seperti kemarin , menjadi rafael yang penuh kasih sayang.

" Rafa im sorry "

" Marselino said he would pick up your father and mother from the hospital! There were 3 more injections before he was allowed to go home and his cellphone was low so he couldn't talk to me " Ucap rafael dan berlalu pergi itu ( marselino bilang dia mau jemput orangtua kamu di rumah sakit ! tapi ada 3 suntikan lagi baru boleh pulang , hape dia mati jadi gabisa ngabarin )

"RAFAAAA"

Berulang kalinya rachel menangis karena rafael struick ini. Laki laki itu telah salah paham kepadanya , ga seharusnya rafael pergi begitu saja tanpa penjelasan darinya.

" rachel , its okey?" tanya framon menepuk pundak rachel

" yaa " jawab rachel berlari ke dalam rumahnya

" SEKARANG GUA MINTA LU PERGI AXCEL ! GUA GAMAU TAU LU HARUS PERGI , LU UDAH NGEHANCURIN HUBUNGAN GUA SAMA RAFA ! PERGI AXCEL " Lanjutnya berteriak tapi bukannya dipahami malah axcel tertawa seolah tidak ada apa apa.

" AXCEL LO TULI ? BISA DENGER GUA KAN ? PERGI ! NGERTI NGGA ? " Ucap rachel menarik tangan axcel namun malah terkena dorongan dari tenaga axcel yang berontak tidak ingin pergi itu

" FUCK U ! SHE IS A MY GIRL " ( bangsat ! dia cewek gua )

Rachel seperti mengenal suara itu dan benar saja, Laki laki yang itu berdiri tepat dibelakangnya dengan muka memerah penuh emosi.

" Rafa"

BUGHHH..

Satu tonjokan dilayangkan oleh rafael kepada axcel yang masih terus duduk disana. Langsung saja rafael menyeret tubuh axcel dan membawanya keluar.

" he's gone " ucap rafael mendekat ke arah rachel yang menunggunya itu. ( dia udah pergi )

" thank u rafa "

Rafael Struick - 𝐎𝐍𝐌𝐎𝐆𝐄𝐋𝐈𝐉𝐊𝐄 𝐋𝐈𝐄𝐅𝐃𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang