" Rafa rafa plis stop " Ucap rachel menarik tangan rafael
" What for ? you even have a boyfriend, right? " Tanya rafael yang terus berjalan untuk keluar dari rumah ini. ( buat apa? kamu udah punya pacar kan )
" That's Axcel Rafa! You even know my problem with Axcel, how could I be with him now " ucap rachel terus meyakinkan kalau ia dengan axcel tidak ada hubungan apapun ( itu axcel rafa ! kamu kan tau masalah aku sama axcel , gimana bisa aku jadi sama dia sekarang )
"Don't be a hypocrite, Rachel! " ( jangan munafik rachel )
Ucapan itu sukses membuat rachel berhenti berjalan. Laki laki ini , mengatakan jika dirinya munafik dan sekali lagi dipertegas kalau rafael memanggil nama nya bukan panggilan kesayangan seperti biasa.
" Rafa , I'm sorry, but you should know that I have absolutely no relationship with Axcel! Don't you have another girl?" Tanya rachel yang juga membuat rafael terdiam dan berbalik arah kepadanya ( rafa aku minta maaf tapi kamu harus tau aku gapunya hubungan sama axcel ! bukannya kamu yang punya cewe lain ya ? )
" another girl? I just don't want to be with him, I tried to cancel it and repair our broken relationship but you ended up making out with that guy! Whatever now, I'm leaving " Jawab rafael dan berjalan menuju gerbang rumah ini ( cewek lain ? aku aja lagi berusaha batalin dan perbaikin hubungan kita yang rusak tapi ternyata kamu malah mesra mesraan sama cowo lain ! terserah , aku pergi )
" ahh engga gamauuu " ucap rachel menangis sambil menggapai tangan rafael namun tidak dapat terjangkau olehnya
Langkah rafael terhenti dan membuat gadis ini tersenyum. Ia berharap rafael akan memaafkannya dan kembali seperti kemarin , menjadi rafael yang penuh kasih sayang.
" Rafa im sorry "
" Marselino said he would pick up your father and mother from the hospital! There were 3 more injections before he was allowed to go home and his cellphone was low so he couldn't talk to me " Ucap rafael dan berlalu pergi itu ( marselino bilang dia mau jemput orangtua kamu di rumah sakit ! tapi ada 3 suntikan lagi baru boleh pulang , hape dia mati jadi gabisa ngabarin )
"RAFAAAA"
Berulang kalinya rachel menangis karena rafael struick ini. Laki laki itu telah salah paham kepadanya , ga seharusnya rafael pergi begitu saja tanpa penjelasan darinya.
" rachel , its okey?" tanya framon menepuk pundak rachel
" yaa " jawab rachel berlari ke dalam rumahnya
" SEKARANG GUA MINTA LU PERGI AXCEL ! GUA GAMAU TAU LU HARUS PERGI , LU UDAH NGEHANCURIN HUBUNGAN GUA SAMA RAFA ! PERGI AXCEL " Lanjutnya berteriak tapi bukannya dipahami malah axcel tertawa seolah tidak ada apa apa.
" AXCEL LO TULI ? BISA DENGER GUA KAN ? PERGI ! NGERTI NGGA ? " Ucap rachel menarik tangan axcel namun malah terkena dorongan dari tenaga axcel yang berontak tidak ingin pergi itu
" FUCK U ! SHE IS A MY GIRL " ( bangsat ! dia cewek gua )
Rachel seperti mengenal suara itu dan benar saja, Laki laki yang itu berdiri tepat dibelakangnya dengan muka memerah penuh emosi.
" Rafa"
BUGHHH..
Satu tonjokan dilayangkan oleh rafael kepada axcel yang masih terus duduk disana. Langsung saja rafael menyeret tubuh axcel dan membawanya keluar.
" he's gone " ucap rafael mendekat ke arah rachel yang menunggunya itu. ( dia udah pergi )
" thank u rafa "
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafael Struick - 𝐎𝐍𝐌𝐎𝐆𝐄𝐋𝐈𝐉𝐊𝐄 𝐋𝐈𝐄𝐅𝐃𝐄
Fanfic'' 𝘒𝘶𝘯𝘯𝘦𝘯 𝘸𝘦 𝘴𝘢𝘮𝘦𝘯 𝘻𝘪𝘫𝘯 𝘰𝘧 𝘯𝘪𝘦𝘵? '' ⚠️ 𝐓𝐎 𝐇𝐀𝐕𝐄 𝐅𝐔𝐍