43

1K 75 22
                                    

" Come on, come with me to the Netherlands" ( ayo ikut aku ke belanda )

" HAH ? "

Rachel menatapnya tidak percaya tapi yang ditatap malah menganggukan kepalanya menyakinkan ucapannya itu. Untuk apa dirinya ikut kesana , apa tidak menambah masalah.

" for what ?"

" go to my family ! "

" ya.. ya maksud aku tuh.. duh el " ucap rachel menatap keluar jendela mobil itu.

Apa yang harus ia perbuat , ingin sekali rasanya mengiyakan tapi bagaimana nasib hatinya yang melihat noa dan rafael bersama keluarganya disana.

" You often chat with my mom, right? " tanya rafael mengalihkan pembicaraan seriusnya tadi ( kamu sering chattan ya sama mama aku ?)

Benar semenjak ia menjalin kasih dengan anaknya , rachel lebih sering aktif chat dengan ibunya dibanding rafaelnya sendiri. Tapi tidak pernah satupun pertanyaan yang ia tanyakan mengenai noa.

" You often chat with my mom, why do you rarely reply to my chats? " tanya rafael menaikkan alisnya meminta penjelasan mengenai itu ( kamu aja chattan sama mama aku tapi kenapa chat aku gapernah dibales ?)

" HEH Do you really like chatting? You just keep calling me, you send it. The text message is just something I have to remember so I can read it and don't forget it. " jawab rachel menyilangkan kedua tangannya di dada ( HEH emang kamu suka chat ? kamu aja nelfon terus , kamukan ngechat aku itu isinya cuma hal hal yang penting doang biar aku ga lupa )

Rafael tertawa lepas melihat jawaban kesal dari gadisnya. Ia memang jarang sekali memberi kabar melalui pesan text paling hanya sekedar pap foto / video yang di isi caption itupun hanya "im in here bby with ivar in room " atau suatu hal yang tidak boleh terlupakan sisanya ya hanya telfon mau jamberapa pun.

" your voice is addictive " ( abisnya suara kamu candu sih )

" ALAYYY AAAAA " ucap rachel setengah berteriak sambil menutup kedua telinganya dan memejamkan matanya.

Tentu rafael tidak akan mengerti akan ucapan tersebut. Beruntungnya rachel karena ia mengerti 2 bahasa yang dimiliki laki laki ini jadi ketika ia mengumpat atau memakinya pasti mengerti.

" alay ? what u say baby ? " ( kamu ngomong apa ?)

" no emm... i think u handsome el ,  like a .... "  ( engga , aku mikir tuh kamu ganteng el , mirip sama... )

" a ? " ( sama ? )

" a lionel messi "

" lionel messi ? wow thank u baby ! Does that mean I'm that cool? " ( berarti aku sekeren itu ya ? )

" iya bener , keren " jawab rachel sambil mengacungkan jempolnya dan cengiran terpaksa berbeda dengan rafael yang terus terusan mengaca di spion tengah mobil ini.

Ah , sudahlah obrolan mereka memang seperti itu. Rachel yang kepoan tapi malas bertanya bertemu dengan rafael yang obrolannya ngalor ngidul. Kadang bahas ini tapi tiba tiba sedetik kemudian bahas yang lain , tentu rachel tidak akan bertanya lagi walaupun ia belum puas dengan jawabannya.

" ah bodoamat gi ga mood gamau nanya nanya " batin rachel.

- - -

" good morn bestie bestie aku ! " ucap azizah membuka jendela kamar hotelnya.

Kasur disini tersedia kingsize yang cukup untuk 3 orang apalagi mereka bertiga tergolong kategori badan yang kecil jadi cukup cukup saja bahkan masih memiliki space.

Rafael Struick - 𝐎𝐍𝐌𝐎𝐆𝐄𝐋𝐈𝐉𝐊𝐄 𝐋𝐈𝐄𝐅𝐃𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang