21

1.3K 126 12
                                    

BUG...BUGG...BUGGG

Marselino tidak hentinya memukuli rafael dengan keras. Ia mempercayakan makanan itu kepada rafael tapi mengapa diberi racun olehnya.

" lino lino stop plis lino " ucap shayne berusaha melerai pertengkaran itu.

Rafael sudah kehabisan tenaga karena ia baru saja sampai hotel dari pertemuan itu tapi langsung di habisi oleh marselino. Bisa saja sebenarnya ia melawan namun ia seperti tidak ada tenaga berbeda dengan marselino yang menggebu gebu karena tahu adiknya keracunan minuman.

" what is this? I really.... don't understand what you mean, please... give me an explanation! We... ahhh just arrived at the hotel and ..... sshhhh why are you immediately emotional like this?" ucap rafael dengan terbata bata dan meringis menahan luka di pinggir bibirnya itu.

" did you put poison in my sister's drink? are you crazy yet? "

" hah ? " ucap ivar yang kaget mendengar penuturan marselino mengenai adiknya itu

" rachel ? Was that cute child poisoned? " tanya justin yang langsung bangkit dari duduknya.

" and are you the culprit? " lanjut justin menunjuk rafael yang terlihat lemah itu

" omg bro ! stop it , It seems like this is a misunderstanding, there's no way Rafa could do that! You know, Rafa is Rachel's boyfriend and how could he have the heart to poison the woman he loves " jelas shayne untuk menghentikan pertengakaran itu.

" shit " umpat ivar

" hei ini ada apa ? " ucap rizky ridho yang datang tiba tiba karena memang ada keperluan jadi tidak sengaja melewati kamar shayne-rafael yang terbuka itu.

Marselino tetap pada posisi yang sama yaitu menatap rafael dengan penuh kemarahan. Mukanya memerah dan jantungnya berdetak lebih cepat. Persetan dengan pertemanan , siapapun yang berani menyakiti rachel maka harus mendapatkan balasan dari dirinya.

" loh kok pada diem ? kenapa ? " tanya rizky ridho sekali lagi sambil menatap temannya satu persatu.

Shayne membuang nafasnya kasar , ia membawa rafael untuk tiduran di kasur membiarkan marselino yang masih berdiri diambang pintu.

" Marselino said that Rafael gave Rachel poison , but i dont know " jelas justin

" hah astagfirullah ! rachel ? " tanya rizkyridho

" Marcelino's younger sister " jawab ivar yang langsung bergegas pergi sepertinya menemui tenaga medis khusus timnas , dokter alfan.

" yes , i know but gimana ya jawabnya " jawab rizku ridho mengusap wajahnya gusar.

" lino , im sorry ! You have to know that I didn't do that at all, there's no way I would give poison" ucap rafael yang mencoba bangkit namun di tahan oleh shayne.

" because I really love your sister " lanjutnya

" halah , fucking ur mouth !" jawab marselino berlalu pergi dan di susul oleh riskyridho meninggalkan mereka semua yang memasang wajah kebingungan.

" You both believe me, right? there's no way I could do all that, where is my sweet girl now ? Can you help me find his whereabouts? I wanted to ask like that, afraid that Lino would get even more angry with me " ucap rafael yang sebenarnya kesakitan namun tetap memaksa bicara demi mengetahui kabar rachel saat ini.

Berulang kali telepon itu hanya berdering tidak ada balasan apapun sejak insiden di bandara yang dimana rachel menyuruhnya untuk menjauh. Tidak mempan bagi seorang rafael untuk menyerah begitu saja

" I'll try asking Marcelino " ucap justin membuka layar ponselnya.

" but I'm not sure if he will answer the phone " lanjutnya

Rafael Struick - 𝐎𝐍𝐌𝐎𝐆𝐄𝐋𝐈𝐉𝐊𝐄 𝐋𝐈𝐄𝐅𝐃𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang