35. Hal-Hal Membingungkan

1.4K 188 74
                                    

𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜.
________________

Pukul enam lewat lima menit, [Name] sudah tiba di Akademi Pulau Rintis. Saat ini gadis berkacamata bundar itu tengah berada di perpustakaan timur untuk melakukan aktifitas paginya yaitu, belajar.

Manik cokelatnya menelusuri deretan demi deretan buku yang berada di rak paling dalam di perpustakaan.

Seharusnya buku itu ada di sini, batin [Name].

Cukup lama [Name] mencari buku yang ia cari hingga akhirnya gadis itu menemukannya di bagian rak paling ujung. 'Seribu Satu Arti Bunga Lily' adalah buku yang ia cari-cari sedari tadi.

Sejak kejadian bertemunya ia dengan kakek-kakek misterius di festival bunga lily, membuat [Name] jadi semakin penasaran dengan arti bunga lily itu sendiri.

[Name] menarik buku itu keluar hingga debu-debu di sekitar buku itu berterbangan, sepertinya tidak pernah ada orang yang menyentuh buku ini. Setelah mendapatkan buku itu, [Name] melangkahkan kakinya menuju bangku yang tersedia di perpustakaan dan duduk di sana.

Gadis itu mulai membaca kata demi kata yang ada di buku itu dengan serius, hingga tidak menyadari jika ada seseorang tengah berdiri di belakangnya.

"Aku tidak tahu kamu tertarik dengan tanaman." Suara dari seseorang di belakangnya membuat jantung [Name] hampir lompat dari tempatnya.

[Name] menoleh ke belakang dan mendapati Acha tengah berdiri di sana sambil tersenyum cerah padanya.

"Pagi! Maaf mengejutkanmu," sapa Acha.

[Name] menatap Acha sejenak sebelum akhirnya ia membalas sapaan Acha. "Pagi juga."

Acha tersenyum lagi, kini gadis dengan rambut di sanggul itu menarik satu bangku yang berada di sebelah [Name] dan mendudukkan pantatnya di sana. "Kamu sudah sehat? Maaf ya saat di rumah sakit aku tidak sempat menjengukmu." Raut wajah Acha perlahan menjadi sendu.

[Name] menggeleng pelan. "Jangan merasa bersalah, aku tahu kamu sibuk. Anggota OSIS tengah mempersiapkan study tour untuk libur panjang nanti, kan?" tebak [Name].

Acha sedikit terkejut dengan ucapan [Name]. "Bagaimana kamu bisa tahu soal study tour?" tanya Acha penasaran.

"Ise memberitahuku," bohong [Name]. Gadis itu tahu karena Kaizo yang memberitahu, tapi tidak mungkin [Name] mengatakan hal itu bukan?.

Acha mengangguk paham. "Ah begitu rupanya." Manik mata Acha melirik pada buku yang di pegang [Name]. "Apa kamu tengah mendapat tugas meneliti bunga lily?" tanya Acha lagi.

[Name] menggeleng pelan. "Tidak, aku hanya penasaran dengan arti bunga lily. Sepertinya bunga ini mempunyai arti yang indah di setiap warnanya." ucap [Name].

Acha mengangguk paham, tangan kanannya menunjuk pada satu gambar bunga lily yang berada di buku. "Aku menyukai bunga ini."

Manik cokelat [Name] menatap pada gambar yang di tunjuk Acha. "Bunga lily putih? Apa alasanmu menyukai bunga ini?" tanya [Name].

"Aku menyukai artinya," jawab Acha.

"Memangnya apa artinya?" tanya [Name] lagi.

Acha tersenyum tipis. "Bunga lily putih itu melambangkan kesucian, kemurnian, kepolosan, dan kelahiran kembali. Seseorang pernah mengatakan padaku bahwa bunga ini memiliki makna pengabdian dan rasa sayang yang tulus sehingga sering digunakan pada acara pernikahan, pemakaman, dan acara-acara sakral." jelas Acha.

[Name] mengangguk paham. "Begitu rupanya, ternyata artinya juga positif seperti bunga lily merah muda, ya." ucap [Name]. Kini gadis itu kembali fokus pada buku yang di pegangnya.

Calon Menantu! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang