𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜.
________________"Aku gak bisa lanjutin hubungan ini lagi, maaf." Seorang gadis bersurai hitam legam menatap lurus kepada seorang pemuda bersurai cokelat dengan plester putih menempel di pipi kirinya.
Pemuda bersurai cokelat itu terdiam sejenak lalu tiba-tiba dia tertawa, bukan, bukan tawa yang menyenangkan.
Itu tawa yang menyedihkan dan menyebalkan.
"Bangsat, kenapa hari ini semua orang jadi lebih bangsat dari biasanya, ya?"
Gadis itu menundukkan kepalanya. "Maaf kalau ini mendadak Supra tapi—"
"Gw selingkuh? Gw main cewek? Gw kasar sama lu? Gw mengatakan hal yang menyakiti hati lu?"
Gadis itu segera menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Engga Supra! Kamu gak—"
"TERUS APA?! GW NGELAKUIN APA SAMPAI LU DENGAN PERCAYA DIRINYA BILANG 'Aku gak bisa ngelanjutin hubungan ini, maaf.' ANJING!" Aliran sungai perlahan mulai mengalir dari kedua manik merah kekuningan Supra. Dia marah, tapi dia tidak tahu bagaimana caranya untuk marah pada gadis di hadapannya itu.
Supra sayang gadis itu, bahkan semua orang-orang terdekatnya tahu secinta apa Supra dengan gadis itu.
Tapi, di saat Supra dalam kondisi paling buruknya, gadis itu justru hendak meninggalkannya.
Apakah di mata gadis itu Supra adalah barang yang bisa dengan entengnya di buang ketika sudah tidak lagi dibutuhkan?
"Supra, tenangkan dirimu dulu. Maaf, aku benar-benar minta maaf." Gadis itu hendak menyentuh tangan Supra namun langsung di tepis olehnya.
"Jangan minta maaf, jangan minta maaf ketika lu meninggalkan seseorang. Lu merasa bersalah, tapi yang di tinggalkan merasakan perasaan yang jauh lebih menyakitkan di banding rasa bersalah itu sendiri." Supra menatap gadis itu sejenak sebelum akhirnya ia jatuh terduduk di hadapannya.
Supra benci melakukan hal yang membuat harga dirinya hilang tapi, demi mempertahankan orang yang ia sayang, Supra tidak akan berpikir dua kali untuk itu.
Supra memegang erat kedua kaki gadis tersebut. "Jangan pergi, gw mohon. Jangan tinggalkan gw ...."
"Aku janji gak akan pernah bicara dengan perempuan manapun lagi. Aku janji gak akan pernah nyakitin kamu, ngelukain kamu, aku janji, Na." Tutur kata yang awalnya sangat kasar kini ia lembutkan agar gadis itu tidak lagi merasa tersakiti dengan perkataannya.
Iya, setakut itu Supra kehilangan seseorang yang dia sayang.
" Aku janji, aku siap berjanji tentang apapun asal kamu tetap di sini, Na." Supra mencengkeram kaki gadis itu erat, tembok pertahanan yang dia bangun susah payah runtuh seketika.
Gadis bersurai hitam itu menggerakkan kakinya mundur agar cengkraman tangan supra terlepas. "Maaf Ra, aku tetap pada keputusanku. Aku harus meninggalkan kamu di sini." Gadis itu perlahan berbalik arah lalu pergi meninggalkan Supra begitu saja.
"Gak, gak, gak, NA! "
"NA! SALAH GW APA?! SALAH GW APA?!"
"SEENGGAKNYA SEBUTIN SATU AJA KESALAHAN GW, NA!"
"APA YANG SALAH DARI GW?! KELAKUAN BANGSAT APA YANG GW LAKUIN KE LU?!"
"SEBUTIN, NA!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Calon Menantu!
FanfictionDapat lamaran mendadak jadi calon menantu di keluarga Amato bersaudara, membuat [Name] harus menyamar dan menyembunyikan identitasnya untuk menyeleksi calon suaminya sendiri. Awalnya sih para anak anak Amato bersaudara ini menolak lamarannya tapi, k...