𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜.
________________"2000, 2001, 2002, 2003 ... dan 2004." Manik merah Kira'na menatap pada Ying yang tengah terbaring tidak berdaya di atas puing-puing gedung bekas pertempuran di putaran 2004 dulu.
"Kamu sudah melihat semua putaran dari 0 hingga 2004. Sekarang, apa yang akan kamu lakukan, Ying?" tanya Kira'na. Surai merah panjangnya berterbangan tidak tentu arah, cuaca di putaran 2004 memang lebih dominan mendung mendekati badai. Dengan angin kencang serta awan hitam, membuat suasana di dunia putaran 2004 terasa seperti akan kiamat.
Kira'na menatap langit di atas sana sejenak sebelum dia kembali menatap kepada seseorang yang menjadi penyebab tidak seimbangnya iklim di putaran 2004.
"Apa kamu akan tetap diam di sini dan menyalahkan dirimu atas kematian [Name] yang berulang hingga 2004 kali?" Kira'na terkekeh pelan. "Kamu yang membuat dia seperti itu tapi kamu juga yang depresi karena itu. Aku benar-benar tidak paham denganmu, Ying."
"Kalau kamu tidak paham lebih baik pergi dari sini, Kira." Ying melirik tajam pada Kira'na yang berada di sebelahnya. "Ini bukan tempat yang bebas kamu masuki seenaknya."
Kira'na menyunggingkan senyum penuh arti. "Oh, apa ini? Sebuah pengusiran? Bukankah aku yang membantumu, ingat? Apa sekarang kacang sudah mulai lupa pada kulitnya?" Ucapan dengan arti menyakitkan lolos begitu saja dari bibir Kira'na.
Mungkin jika saat ini Ying sedang berada dalam kondisi fit, wajah cantik Kira'na sudah di pastikan akan hancur dengan tendangan supersonik miliknya.
"Enyahlah sebelum tenagaku pulih, Kira. Aku tidak ingin memulai pertempuran kedua kita di tempat yang sama," ucap Ying.
Kira'na yang mendengar itu tiba-tiba tertawa kencang. "Hahaha! Ini lucu! Ini sangat lucu Ying! Aku sudah sangat lama tidak tertawa seperti ini! Hahahaha!" Suara tawanya yang renyah terdengar nyaring di antara puing-puing gedung yang berada di tengah-tengah lapangan luas.
Manik biru Ying melirik pada Kira'na yang tengah asik tertawa. "Wanita gila." gumam Ying sebelum dia kembali menatap pada langit mendung di atas sana.
[Name], kamu dimana? Aku sangat merindukanmu, sangat.
Kira'na menghentikan tawanya ketika merasakan aura sedih yang pilu dari tubuh Ying. "Kamu sudah seperti ini padahal baru melihat [Name] mati 2004 kali dengan alur yang sama."–Sebuah senyum penuh arti kembali tersungging di bibir Kira'na–"Bagaimana jika kamu mengetahui putaran setelah ini dengan alur yang berbeda?"
Ying menoleh kepada Kira'na sambil mengernyitkan dahinya. "Apa maksudmu? Memang ada putaran apa lagi setelah 2004?" tanya Ying kebingungan.
Kira'na sedikit membungkukkan badannya kepada Ying yang tengah berbaring. "Kamu hanya melihat 10% dari ceritanya, Ying. Kamu belum ingat sepenuhnya." Kira'na mengulurkan tangan kanannya kepada Ying. "Pegang tanganku dan akan kutunjukkan padamu keseluruhan ceritanya." ucap Kira'na.
Ying menatap ragu pada telapak tangan Kira'na yang putih pucat. Entah kenapa perasaan tidak enak kembali hadir di benak Ying.
Perasaan yang sama ketika pertama kali Ying datang ke putaran 0.
"Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Ying penuh selidik.
"Menunjukkan keseluruhan ceritanya, kamu berhak tahu itu agar kamu bisa mengambil langkah selanjutnya," jawab Kira'na.
Ying memicingkan matanya."Kamu tidak dapat di percaya, Kira." tukas Ying.
"Aku juga tidak ingin kamu percaya, aku hanya ingin membuatmu melangkah kembali, Ying," ucap Kira'na, "kamu harus melangkah lagi agar aku punya alasan untuk mencoretmu dari daftar orang-orang yang ingin aku bunuh." Aura tidak mengenakan terpancar dari tubuh Kira'na ketika wanita itu mengucapkan kata-kata terakhir di akhir ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Calon Menantu!
FanfictionDapat lamaran mendadak jadi calon menantu di keluarga Amato bersaudara, membuat [Name] harus menyamar dan menyembunyikan identitasnya untuk menyeleksi calon suaminya sendiri. Awalnya sih para anak anak Amato bersaudara ini menolak lamarannya tapi, k...