Subang larang: aku merindukan canda tawa Ratna dewi... Aku juga merindukan saat dia memanggilku eyang ratu....
Kian santang: ibunda, tenangkan diri mu, kau harus sabar, Ratna dewi butuh waktu untuk pulih seperti biasa.
Subang larang: baik putraku, ibunda akan menunggu dengan sabar.
Di sisi lain....
Semua putra putri raden kian santang berpencar dan kian santang yang memimpin pasukan untuk berperang, gagak ngampar, kian santang, Walangsungsang, Surawisesa Yudakara,prashini,dan juga kadita yang ada di medan perang, sedangkan yang lain nya berpencar sesuai rencana.
Nyi rompang: wah wah, ternyata cucu cucuku yang berkhianat ini, ikut serta untuk mengalahkan nenek nya sendiri.
Yudakara : nenek!!! Hentikan semua ini! Kau jangan pernah mengganggu padjajaran lagi!.
Prashini: yang di katakan raka benar, nenek, ku mohon jangan seperti ini....
Bawika: omong kosong macam apa ini?! Kalian lah yang berkhianat kepada kami!
Tiba tiba trompet di bunyi kan menandakan perang akan di mulai.
Gagak ngampar: serang!!!!!
Semua prajurit dan juga putra putri siliwangi beserta yudakara dan prashini langsung menyerang, perang besar di mulai dan serangan tidak bisa di hindari, kanuragan yang di gunakan musuh juga sangat kuat, tapi saat di pertengahan, kian santang mulai kewalahan dan hampir tertusuk oleh pedang prajurit tapi ada yang menyelamatkan nya, yang menyelamatkan nya adalah putri kedua nya yaitu candra wulan, candra wulan bersimbah darah dan pedang tertancap di perut nya.
Kian santang: putri ku!!!. Ucap nya yang shock.
Candra wulan hanya tersenyum dan langsung terkapar, namun di tahan dan kian santang memangku kepala nya.
Candra wulan: ayahanda.... Jikalau aku mati... Aku ingin berpesan... Tolong jaga Yunda Ratna dewi... Agar tetap aman.... Jaga ibunda... Aku tidak mau ada korban lagi selain aku.... Ucap nya yang mulai meneteskan air mata.
Kian santang: putri ku kau jangan bercanda, ini tidak lucu. Ucap nya yang mulai menangis.
Candra wulan hanya tersenyum dan mengucapkan syahadat, lalu seketika perang terhenti sejenak karna kematian Candra wulan.
Kian santang yang tak bisa memendam emosi nya menangis histeris dan sangat kehilangan.
Kian santang: innalillahi wainnailaihi rojiun.....putri ku!!!!! Tidak!!!!!!. Ucap nya yang menangis
Rara santang dan yang lain mendapatkan firasat yang sama dan langsung menangis di tempat.
Mahesapara: penerus pilar pertama tidak mati? Tidak masalah, yang penting penerus pilar kedua mati. Ucap nya yang mulai tertawa dengan yang lain.
Gagak ngampar: kalian..... Ucap nya dengan nada marah dan emosi nya mulai meledak tak terkendalikan.
Semua putra putri siliwangi marah besar dan mengeluarkan jurus terkuat mereka sampai sampai membuat bencana alam yang lumayan cukup besar.
Skip di padjajaran
Rengganis dan juga yang lain menangis karna mendapat firasat atas kematian Candra wulan.
Rengganis: putri ku..... Tangis Rengganis yang tak Terima.
Di balai pengobatan Ratna dewi mulai menggerakkan telunjuk dan juga membuka mata perlahan.
Ratna dewi: rayi... Lirih nyaa yang menangis
Skip di peperangan.
Semua pasukan langsung menyerbu dan peperangan besar di mulai.gagak ngampar yang sudah di kendalikan amarah langsung membunuh satu persatu prajurit musuh dan berhasil membunuh dewi samudra dan juga mahesapara.
Kian santang yang memendam emosi nya langsung menggunakan pedang Zulfikar nya dan membuat bumi bergetar.
Kadita: raka, jikalau perang ini selesai sesaat lagi, kita harus cepat memakamkan Candra wulan.
Kian santang: benar rayi, Bismillahirrahmanirrahim... Ucap nya yang mengayunkan pedang nya dan langsung membuat pasukan musuh terpental.
Tapi masih banyak pasukan yang tetap berdiri dan hampir membunuh kadita, namun ada ledakan yang di buat oleh seorang gadis, siapa lagi kalau bukan Ratna dewi.
Kian santang: putri ku...
Surawisesa berhasil membunuh setengah golongan hitam dan menoleh ke arah Ratna dewi.
Mereka semua melihat setengah rambut Ratna dewi berubah menjadi ungu pucat dan juga mulai membunuh satu persatu golongan hitak, tapi sayangnya nyi rompang dan juga sebagian kecil golongan hitam yang lain selamat dalam. Peperangan tapi tiba tiba bawika menusukan belatih ke dada Ratna dewi dan langsung berlari cepat.
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
kembalinya raden kian santang final season √End
Historical Fictionhanya karangan saja yaa