Prashini: bagaimana ini raden...
Kian santang:putri ku... Sebenci itu kah kau dengan ayahanda mu ini?... Kau kenapa tega meninggalkan kami.... Kami tau kami salah tapi kami sudah berubah menjadi lebih baik..... Ucap nya yang menggunakan nada sendu.
Saat kian santang mulai meneteskan air mata, dia pun langsung menyadari bahwa ada pergerakan, dan jari Ratna dewi bergerak pelan.
Kian santang: putri ku... Akhirnya kau sadar juga nak... Ucap nya yang menangis.
Prashini: raden...dia koma.... Lirih nya yang menahan air mata
Semua orang di sana tidak percaya dan sangat shock karena Ratna dewi koma untuk beberapa hari.
Rengganis: tidak... Tidak mungkin.... Putriku..... Ucap nya yang menangis.
Rara santang: rayi, kuatkan hati mu, ini mungkin adalah cobaan untuk mu, tapi tenang kami akan selalu menjaga Ratna dewi dengan ketat.
Surawisesa: benar, Yunda Rengganis, tenang saja, aku akan memperketat pernjagaan pada Ratna dewi.
Gagak ngampar: aku dan juga layang kusuma akan membantu rayi kian santang dan juga rayi Prabu Surawisesa untuk menjaga Ratna dewi.
Dyah Sawitri: Yunda Rengganis... Aku dan raka Surosowan akan ikut membantu Yunda rara santang menjaga Ratna dewi, tenang saja Yunda.
Rengganis hanya berlinang air mata dan langsung pingsan karna tenaga nya terkuras , cuma karna Ratna dewi.
Semua orang di sana kaget termasuk kian santang, dan mereka langsung mengangkut Rengganis ke wisma nya dan langsung melakukan rapat untuk penjagaan Ratna dewi.
Skip
Di ruang tahta Pasundan semua keluarga kerajaan berdiskusi dan membagi bagi tugas bergiliran untuk menjaga Ratna dewi.
Surawisesa: di pagi hari setelah sarapan, aku minta Yunda rara santang, Yunda citraloka,Yunda sekartanjung, dan Yunda Ratna wulan, untuk menjaga nyimas Ratna dewi sampai waktu makan siang tiba.
Sisa nya akan di bagikan ke putra putri raka kian santang dan juga yang lain.
Semua orang: sendika rayi/Nanda/raka Prabu.
Surawisesa: kalau begitu, raja kian santang, malam ini kita akan berjaga.
Kian santang: sendika rayi, ayo kita mulai memantau keadaan.
Kian santang, kayang kusuma, gagak ngampar, dan Surawisesa mulai memantau putri Mahkota kesayangan mereka dengan ketat sampai prajurit dan staf istana di sana tidak di izinkan masuk kecuali ada hal penting.
Ada seseorang mencurigakan, wajahnya tertutup kain putih, memakai pakaian pelayan dan membawa hidangan makanan untuk mereka.
Dayang: permisi aden, gusti Prabu, tidak baik memantau dengan perut kosong, silahkan di makan, ini Salah makan malam kalian.
Kian santang: baiklah bibi, Terima kasih atas makanan nya.
Dayang: kalau begitu hamba kembali ke dapur dulu, permisi... Sampurasun..
Kian santang,layang kusuma, gagak ngampar, Surawisesa: rampes
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
kembalinya raden kian santang final season √End
Historical Fictionhanya karangan saja yaa