Brides 12

5.3K 197 4
                                    

Happy reading 😘

Karin tersenyum membaca bab terakhir yang Fayza tulis, pada akhirnya Fayza keluar dari zona nyamannya. Karin sangat suka dengan cerita Fayza kali ini dan mungkin ia akan meminta genre yang sama untuk cerita selanjutnya.

"Gue puas banget Fay, selanjutnya kayak biasa ya, kita bakal cetak 500 eksemplar dulu dan bayaran untuk sebelumnya uda gue kirim ya." ujar Karin

Fayza menganggukkan kepalanya sambil tersenyum, kali ini Davin banyak membantunya menyelesaikan cerita. Semua yang tertulis disana adalah ceritanya selama menjadi istri dari Davin.

"Makasih mbak, cerita selanjutnya mungkin agak lama ya. he he he."

Karin mengangguk paham, Fayza pasti masih menikmati menjadi seorang istri jadi tak masalah baginya. Menerbitkan novel karya Fayza cukup banyak menguntungkan baginya jadi kali ini ia akan membiarkan Fayza menikmati manisnya awal pernikahan.

Setelah membicarakan beberapa hal, Fayza memutuskan untuk pulang karena ia tak ingin merepotkan Davin jadi ia memilih naik taksi online. Fayza mengambil ponselnya lalu membuka aplikasi untuk memesan taksi tapi_

"Apa kabar babe?"

Fayza menoleh kesamping dan menatap Bian datar. Kenapa dia harus bertemu lagi dengan mantan kekasihnya ini,l. Fayza berjalan meninggalkan Bian tanpa perduli pria itu mengejarnya.

Bian mencengkram tangan Fayza."Babe, dengerin aku dulu."mohon Bian.

Dengan cepat Fayza menghempas tangan Bian lalu menatapnya tajam. "Mau ngapain lagi sih Bi?! kamu udah milih jalan yang kamu mau, jadi biarin aku hidup dengan pilihan aku. Lebih baik kamu jaga Yasmin yang lagi mengandung anak kamu."

Fayza pun berjalan lagi menjauh dari Bian padahal ia baru saja bahagia karena Karin menerima ceritanya tanpa revisi lagi, tapi sekarang kenapa ia harus bertemu Bian?membuat suasana hatinya memburuk.

"Aaakh, Bian lepas!"

Bian menariknya paksa berjalan menuju mobil. "Ikut aku!" ia mendorong Fayza masuk kedalam mobil lalu menguncinya.

"Lo mau apa si_ aargh Bian,lepas?!" Fayza memekik saat Bian memeluknya paksa.

Dalam pelukan Bian terdengar menangis, entah apa yang mantannya ini pikirkan tapi keadaan seperti ini membuatnya tak nyaman. Fayza mendorong Bian agar melepaskan pelukannya dan untungnya Bian melepaskannya. "Aku gak sanggup Babe liat kamu sama Davin, aku bakal ceraikan Yasmin secepatnya dan jadiin kamu seutuhnya." ujar Bian membuat Fayza menatapnya malas.

Fayza mengelengkan kepalanya tak habis pikir dengan apa yang Bian ucapkan."Sakit jiwa!"

Bian menarik tangan Fayza mencoba memeluknya kembali, ia tidak bisa kehilangan Fayza begitu saja setelah sekian lama mereka bersama. Seharusnya Fayza memberinya kesempatan saat ia melakukan kesalahan untuk pertama kali.

"Bian lepas, sialan."

Fayza mendorong tubuh Bian lagi tapi tarikan tangan Bian pada lengannya membuat satu kancing kemeja Fayza terbuka, hingga menampakkan tanda merah sisa percintaannya dengan Davin.

Bian menatap tajam tanda merah yang menghiasi leher jenjang kekasihnya. "Apa kamu udah tidur sama Davin?!"

Fayza merotasikan matanya malas mendengar pertanyaan konyol mantan kekasihnya itu. "JAWAB FAY?!" Bentak Bian.

"Bukan urusan Lo!" pekik Fayza yang mulai emosi. Davin adalah suaminya wajar jika mereka melakukan hal itu.

"BRENGSEK!" Bian memukul setir setelah itu menjalankan mobilnya. Fayza mulai takut tapi ia mencoba bersikap biasa saja, berulang kali Fayza meminta Bian untuk menghentikan mobilnya tapi pria itu menulikan telinganya.

The BridesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang