Brides 16

4.8K 162 5
                                    

Happy reading😘

"SAYANG."

Davin mendorong tubuh shila lalu menarik tangan Fayza lagi."sayang dengerin kakak dulu."

"Aku mau dikamar aja."sahut Fayza yang terus berjalan memasuki ruang keluarga.

Shila mencengkram tangan Davin kuat,menahannya agar tak mengejar Fayza."Mas dia siapa sih!aku tuh seharusnya marah ya sama kamu karena ninggalin aku di hari kita akan nikah!"

Davin mendorong tubuh Shila cukup kuat hingga cengkramannya terlepas."CUKUP SHILA!"suara Davin yang menggelegar membuat Rima dan Robby menghampiri.

"Loh kok belum pergi sayang?"tanya Rima sambil mengelus rambut Fayza lalu melihat ke arah Davin yang terus menghempas pelukan Shila.

Melihat itu membuat Rima terkejut,ia lupa memberitahu Shila tentang Davin."SHILA!"panggilnya.

Shila menoleh saat Rima memanggilnya lalu beralih menatap Davin kembali. "Mas Davin,gak bisa ya giniin aku!aku mau kita nikah secepatnya!"

"Gila ya kamu!aku udah nikah,aku gak punya perasaan apapun sama kamu!" tegas Davin lalu menghampiri Fayza yang tengah bersama mamanya.

"Dengerin kakak dulu yuk,kakak ceritain semuanya."Davin mencoba membujuk istrinya,ia takut karena tatapan Fayza sudah seperti kutub,Dingin!

Melihat Fayza yang tak merespon putranya bicara,membuat Rima harus meluruskan kesalah pahaman ini ,ia pun membawa anak dan menantunya juga Shila untuk duduk bersama diruang tengah,membicarakan sesuatu yang harus diselesaikan.

Sebagai seorang ibu yang diberi amanah oleh sahabatnya sendiri,Rima pun memberi pengertian pada Shila selembut mungkin tentang status Davin saat ini,Rima tak bisa memaksa Davin untuk bersama Shila sementara putranya mencintai Fayza.

Rima meminta Shila untuk berhenti membicarakan pernikahan mereka yang gagal dan juga berhenti mendekati Davin karena kini sudah ada Fayza yang harus dia jaga perasaannya.

"Jadi tante mau kamu berhenti mengharapkan Davin,kamu juga harus cari kebahagian kamu sendiri."

Sahabat Rima meninggal dunia karena kecelakaan dan mereka menitipkan Shila pada Rima beserta seluruh aset yang diwariskan untuk putri tunggal mereka.

Karena waktu itu hanya Davin putranya yang belum menikah,jadi Rima berniat untuk menikahkan Davin dengan Shila, seiring berjalannya waktu Shila mulai mencintai Davin tapi putranya itu menolak, Davin sendiri tidak mau bekerja diperusahaan milik papanya. putranya lebih suka membuka bisnisnya di setiap kota dan sepertinya itu untuk menghindari Shila,pikir Rima.

Shila yang sudah berurai airmata hanya menatap nanar Davin yang terus menggenggam tangan istrinya. "Perusahaan papa sudah diambil alih sama om Robby seharusnya Mas Davin jadi suami aku buat nerusin itu."

"Om udah minta pengacara untuk mengurus hal itu dan Om udah gak ada sangkut pautnya lagi dengan perusahaan papa kamu,mulai minggu depan kamu udah harus mengurus perusahaan kamu sendiri, nanti ada beberapa staf Om yang akan bantuin kamu."beritahu Robby.

"Tapi Om_"

"Shila,kamu sudah 27 tahun, pendidikan kamu cukup tinggi dan sepertinya kamu sudah mampu bekerja diperusahaan besar,kini waktunya kamu untuk berdiri dikaki kamu sendiri."tegas Robby membuat Shila terdiam.

"Tapi aku masih boleh tinggal disini kan Tan,aku kesepian kalo dirumah."cicit Shila.

Rima melirik ke suaminya seolah meminta persetujuan dan Robby mengangguk."tentu aja boleh tapi dengan syarat! Kamu gak boleh gangguin Davin selama dia disini dan Om pikir kamu juga sudah harus memikirkan pendamping hidup."

The BridesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang