Brides 2

7.9K 309 9
                                    

Happy reading 😘

"Bajingan, lo mau nikahi Fay tapi lo hamilin Yas!"

Ferro tak bisa mengendalikan emosinya saat mendengar dibalik pintu Yasmin mengandung anak dari Bian. Pria itu memainkan dua adik kesayangannya sekaligus.

Buughh

Buughh

Buughh

"Fer, udah Fer! Bian bisa mati!" Davin menahan sahabatnya untuk berhenti memukul Bian. Padahal ia datang kesini untuk mengucapkan selamat kepada Fayza tapi yang terjadi malah sebaliknya. 

"Kak udah kak."mohon Yasmin yang kini memeluk Bian.

Fayza mengepalkan tangannya kuat saat melihat Yasmin melindungi Bian, selama ini orang yang paling ia sayang justru membunuhnya dari dalam, ia pun tak bisa membendung rasa kecewanya airmata jatuh tanpa bisa ditahan. 6 tahun bersama Bian rupanya masih kurang untuk mengenal lebih dalam tentang kekasihnya itu.

Sedangkan Devina tak dapat berkata apapun seolah jantung berhenti memompa darah, kakinya lemas tak berpijak, putri bungsunya hamil dan ayahnya adalah Bian calon suami Fayza, sementara akad akan dilaksanakan sebentar lagi. "Pah, ini gimana?"

"Astagah semuanya disini! om akad mau dimulai para saksi udah datang, udah ditungguin tuh." beritahu Riza, keponakan dari Hilman.

Hilman menghela napasnya berat ia pun tak tau harus berbuat apa, setelah ini keluarga mungkin akan jadi bahan olok-olokan keluarga. Lama Hilman terdiam lalu."Riza katakan pada WO (wedding organizer) untuk mem_"

"Tunggu Om!"

Semua orang yang ada dikamar itu menatap Davin heran. "Biarkan pernikahan ini berlanjut, saya yang akan menikahi Fay."

Semua orang kaget terutama Fayza, dirinya sangat terkejut! Bagaimana mungkin ia akan menikah dengan pria yang sama sekali tak pernah terbesit dalam benaknya.

"Vin, Lo gak perlu ngelakuin itu!"Ferro tau sahabatnya itu menyukai Fayza sejak lama tapi enggan mengutarakan karena adiknya telah memiliki kekasih.

Hilman tak menjawab ia hanya diam, dirinya tau Davin hanya ingin menyelamatkan keluarganya dari rasa malu yang terjadi setelah ini.

"Saya serius Om." Ucap Davin lagi membuat Hilman menatap Davin lekat.

"Davin, Om tau kamu sahabat baik Ferro tapi kamu gak perlu ngelakuin ini, buat nyelamatin keluarga Om dari rasa malu nanti."

Hilman mengenal Davin cukup lama. Sahabat dari anaknya itu juga suka menginap di rumahnya saat mereka mengerjakan tugas kuliah dulu, jadi Hilman cukup dekat dengan Davin.

"Om, biarkan pernikahan ini tetap berlangsung jika nanti Fay gak nyaman bersama Davin, Fay boleh tinggalin Davin tapi untuk sekarang bukankah nama baik penting om."

Davin benar, diluar sudah banyak keluarga dan juga kolega bisnisnya, ditambah lagi bagaimana ia harus menjelaskan pada semua keluarga besarnya nanti.

Hilman menatap Fayza, putrinya itu sedang menunduk dengan lantai yang sudah basah karena airmata. "Fay." Panggilnya.

Sejujurnya Fayza sangat bingung! ini sama sekali tak terduga tawaran Davin yang ingin melindungi keluarganya dengan tetap melangsungkan pernikahan, membuat Fayza ingin menghilang saja.

"Fay, aku bisa jelasin apa yang terjadi."Ucap Bian yang coba ingin menjelaskan.

Mendengar suara Bian yang memanggil namanya membuat Fayza tersulut emosi, ditambah lagi Yasmin terus menempel pada bajingan itu.

"Iya, aku mau!" ucap Fayza tanpa pikir panjang, selanjutnya bisa dipikirkan yang penting ia harus menyelamatkan keluarga dari rasa malu terlebih dahulu.

The BridesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang