Brides 48

2.8K 108 2
                                    

Happy reading 😘

Fayza membuka matanya saat merasakan hembusan yang terasa hangat di lehernya,walaupun tidur diranjang rumah sakit yang sempit tapi jika bersama suaminya semua terasa nyaman dan nyenyak,perlahan ia turun dari ranjang lalu segera bergegas kekamar mandi tapi sebelum itu ia mengecup pipi Davin sekilas."Morning Papi."

Hari ini Davin sudah di perbolehkan pulang setelah dirawat dua hari dirumah sakit,hasil pemeriksaan tidak ada luka yang serius, semua dalam keadaan baik hanya saja dibagian dada Davin masih terlihat memar dan sedikit nyeri.

Selama dua hari juga Fayza tidak pulang kerumah, dengan setia ia menunggu suaminya dan mengurusi semua keperluannya.

Fayza tampak lebih segar seusai mandi, ia pun segera membangunkan Davin untuk sarapan."Mas bangun yuk sarapan dulu."

Seketika Davin membuka matanya lalu menggeliat sebentar,berhubung selang infus sudah dilepas jadi ia lebih mudah untuk pergi kekamar mandi tanpa harus dibantu Fayza.

"Sayang,kita pulang jam berapa?"tanya Davin yang sudah tidak sabar ingin pulang. Dua hari dirumah sakit membuatnya sangat jenuh dan lagi ia tak tega melihat Fayza tidur di ranjang yang sempit.

"Tunggu dokternya datang,sekarang sarapan dulu."

Davin berjalan kearah Fayza lalu duduk di sebelahnya, ia mulai membuka mulutnya saat Fayza menyuapinya bubur ayam.tangannya kini sibuk mengusap dan memeluk perut istrinya.

Tak lama setelah itu dokter yang memeriksa Davin pun datang,sang dokter memeriksa tubuh Davin yang sudah baik-baik saja.saat itu juga Davin sudah diperbolehkan untuk pulang.

Berhubung semua biaya Administrasi sudah diselesaikan oleh Arman,jadi Davin dan Fayza langsung masuk kedalam mobil saat keluar dari rumah sakit.

Didalam mobil Davin menidurkan dirinya dengan kepala yang bertumpu di paha Fayza, ia memang ingin bermanja saja karena saat dirumah sakit Davin tak bisa melakukannya.

"Den,masih sakit?"tanya Mang Jaka khawatir.

"Udah enggak mang,cuma mau manja aja."sahut Davin santai membuat Mang Jaka tersenyum lalu menggelengkan kepalanya.

Davin menghadapkan wajahnya keperut Fayza, tangannya membuat lingkaran sambil mengajak bicara anak dalam kandungan istrinya."Sayangnya Papi lagi apa?enggak sabar deh nunggu kamu keluar."

Sedang Fayza hanya terkekeh sambil terus mengelus rambut suaminya, ia hanya mendengarkan Davin yang sangat serius mengajak perutnya bicara, seolah didalam sana sang anak sedang duduk dan mendengar sang ayah bercerita.

"Sayangnya Papi,nanti mau punya Adik berapa,nanti papi buatin yang banyak deh."ucap Davin sambil terkikik geli.

"Iya banyak,tapi Papi yang hamil ya."sahut Fayza membuat Davin membulatkan matanya lalu tertawa terbahak.

"Ha ha ha_ kalo Papi yang hamil, nanti keluarnya dari mana?"

"Dari jakun!"sahut Fayza yang membuat Mang Jaka ikut tertawa.

Sampainya dirumah mereka sudah disambut oleh bik Ira dan Aini,mereka menanyakan kabar Davin setelah itu kembali ke pekerjaan masing-masing.

Fayza segera mengganti baju Davin dengan piama lalu menyelimutinya agar bisa istirahat."Mas istirahat aja dulu, nanti makan siang aku panggil."

Davin mengangguk lalu merentangkan tangannya minta dipeluk."Sayang,tolong ambilin laptop Mas ya."

Fayza tak menyahut ia hanya menatap datar suaminya,padahal ia menyuruh untuk istirahat bukan malah minta diambilin laptop.

The BridesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang