Brides 37

3K 111 2
                                    

Happy reading😘

"Mama pulang dulu ya,kalian baik-baik dan kamu."tunjuk Rima pada anaknya."jangan suka bikin Fay kesulitan ya,kamu nih kalo manja suka gak liat tempat."

Sebanyak apapun Rima memberi nasehat pada anaknya ini tetap saja Davin tak akan mendengarkan jika berhubungan dengan istrinya.

"Mama hati-hati ya,titip salam buat papa sama kak Zara,jangan lupa kasih kabar kalo udah sampai rumah."ucap Fayza lalu memeluk Mertuanya sayang. Sebenarnya Fayza ingin Rima sebulan lagi dijakarta tapi para staf restoran sudah meminta sang owner untuk kembali.

"Iya sayang,kamu jangan banyak pikiran ya. Hidup itu nikmati aja gak usah dengar apapun komentar orang lain,mereka gak akan tau gimana kita yang menjalani hidup."tutur Rima membero nasihat.

Sebenarnya Rima sempat mendengar beberapa kerabat bergosip tentang menantunya yang belum memiliki keturunan saat acara syukuran kemarin, ia menunggu Fayza untuk bercerita ketidaksukaannya tentang hal tersebut tapi sampai hari menantunya itu tak berkata apapun dan lebih suka menyimpannya sendiri.

"Iya Mama,libur akhir tahun nanti Fay kesana ya."

Rima mengangguk setuju."gak usah bilang kalo mau datang langsung terbang aja,mama kan selalu dirumah kalo gak ada palingan juga di resto."

Setelah Davin dan Fayza mencium kedua pipi Rima bergantian,sekarang saatnya Rima menuju ruang tunggu pesawat,mereka pun melambaikan tangan pada Rima.Melihat Rima sudah masuk keruang tunggu membuat Davin dan Fayza ikut pergi juga menuju parkiran.

kini Davin dan Fayza sudah berada didalam mobil."Mas kita ke supermarket bentar ya,stok daging slice sama daging giling udah habis."

"Terus,habis itu kita kemana?"tanya Davin.

"Habis itu kita ke hotel buat dedek sampai pagi."

"Okey."sahut Davin antusias.

Fayza langsung melotot mendengar sahutan Davin yang penuh semangat, memang suaminya ini kalau kearah situ nyambungnya cepat sekali.padahal ia hanya asal bicara.

"Oke, oke_ aku cuma bercanda!kita langsung pulang."

"Yah_ sayang!iihk kamu suka gitu deh,buat orang kecewa,php doang kamu tuh!"Davin mendengus kesal.

Fayza membiarkan Davin yang terus mengoceh karena kecewa,suaminya itu bahkan sudah merengek agar ucapannya tadi menjadi kenyataan.

Karena mulai jengah dengan ocehan Davin, Fayza mendekatkan wajahnya ketelinga suami mesumnya itu."Mas mau gitu kan,nanti dirumah aja ya."

"Bener ya,awas kalo kamu bohong!Mas kurung dikamar 48 jam gak pake baju."

Buughh

"Gak usah aneh-aneh iihk_!"Fayza memekik mendengar ucapan Davin yang sudah seperti psycopath, gimana bentukan tubuhnya jika dikerjain selama 48 jam oleh suaminya ini.ia sampai merinding membayangkan hal itu.

"Hi hi hi_bercanda sayang,mana mungkin Mas nyakitin kesayangan Mas yang tiada tara ini."rayu Davin dan malah mendapat tatapan datar dari istrinya.

Sampainya di supermarket,Davin langsung mengambil troli lalu mendorongnya disamping Fayza,Fayza sendiri memilih barang-barang apa saja yang akan ia beli.sambil mengingat mereka  berkeliling mengitari setiap rak disana.

"Fay."

Fayza menoleh kebelakang saat suara wanita tak asing memanggilnya."Riri."

"Lo lagi belanja juga,pas bener ya."ucap Riri girang.

Fayza mengangguk lalu memeluk Riri sekilas."lo sibuk banget deh,habis nikah susah banget diajak me time!Miko ngelarang Lo pergi ya?"

"Sayang,Mas kesana dulunya."tunjuk Davin pada Rak kopi instan.

The BridesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang