Brides 32

3.1K 126 5
                                    

Happy reading😘


Hari ini adalah acara pernikahan Riri dan Miko tapi sedari tadi Davin tidak bisa dihubungi,katanya hanya sebentar menemui teman kuliahnya termasuk kakaknya,Ferro.

Padahal Davin sudah berjanji akan pulang sebelum jam 5 tapi ini sudah jam 6,ditambah lagi panggilannya tak kunjung diangkat.

Fayza menggerutu sambil memoles wajahnya,jika Davin tidak pulang maka ia akan pergi sendirian saja.

Fayza dan Davin masih tinggal di apartement dikarenakan beberapa ruangan masih harus dicat dan juga masih ada beberapa tukang sedang mengerjakan kolam renang.

"Awas aja kalo pulang !"Fayza mendumel sendiri sambil memakai heels dan akan bersiap untuk pergi.

Cekleek

"Gak usah pulang sekalian!"Fayza memekik saat Davin pulang dan langsung menghampirinya.

"Maaf sayang,Mas siap-siap bentar ya."

"Gak usah aku pergi sendiri aja!"Fayza langsung berjalan keluar apartement tapi Davin segera menahannya.

"Awas!"

"Enggak,kamu gak boleh pergi kalo sendirian."tahan Davin.

Fayza yang kesal langsung membanting tasnya ke lantai."Mas bilang pulang sebelum jam 5 tapi ini udah jam 6 lewat,terus aku harus nungguin lagi gitu?! Sana ngumpul aja,gak usah pulang sekalian."

"Sayang,tadi tuh Mas udah mau pulang dari jam 4 tapi Ferro nahan Mas,katanya bentar lagi."ujar Davin masih menahan tubuh Fayza agar tidak pergi.

Fayza sendiri hanya diam tak menanggapi ucapan suaminya,ini adalah hari bahagia sahabatnya seharusnya ia datang lebih cepat tapi Davin mengacaukan segalanya.

"Sayang,tunggu bentar ya,bentaaar aja yah."

"Hum."

Davin langsung meluncur ke kamar untuk bersiap-siap,sepertinya ia harus lebih banyak sabar pada istrinya,jika sudah mode kulkas Davin bisa gila menghadapinya.

Seharusnya ia langsung pulang saja tadi, tidak usah mengikuti Ferro yang sesat itu, sekarang malah hidupnya yang bermasalah.

Davin hanya memerlukan waktu 15 menit,baju dan sepatu sudah Fayza siapkan.ia jadi merasa bersalah karena istrinya sudah sangat prepare untuk hal ini.

"Ayo sayang."

Davin menautkan jemarinya ke jemari Fayza,mereka berjalan menuju parkiran apartement.

Saat menuju perjalanan ke acara Riri, Davin terus mengajak Fayza mengobrol walaupun tidak mendapat balasan.Davin menghela napasnya saat sudah tak miliki topik untuk dibicarakan.

Ia juga sudah menjelaskan panjang lebar alasannya tadi kenapa tak menepati janji pulang tepat waktu tapi Fayza hanya menyahutnya dengan deheman, Davin merasakan pusing dan ingin berteriak sekuat mungkin.

Fayza tak memperdulikan Davin,ia sibuk membuka aplikasi belanja online. Rasa kesal dan marahnya hanya bisa dilampiaskan dengan diam.

"Sayang udah dong diemnya,Mas minta maaf."

"Hum_"

Davin memejamkan matanya sekilas, dirinya sudah paham marahnya Fayza bagaimana tapi bodohnya Davin masih saja mengulangi hal yang sama.

Mereka telah sampai di acara dan Davin masih mencoba menggandeng tangan istrinya,walau tak menolak tapi rasanya aneh jika berdiaman seperti ini.

Davin menahan langkahnya begitupun Fayza."sayang,di dalam banyak temen-temen kamu loh,masa kita dieman kayak gini. Apa kata mereka nanti."

The BridesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang