Brides 29

3.1K 128 3
                                    

Happy reading😘

Saat pulang dari bandung, Davin tak menemukan Fayza diapartemennya karena terlalu merindukan istrinya, Davin segera menanyakan Fayza sedang dimana dan saat mendapat balasan,ia langsung meluncur tanpa memberitahu Fayza bahwa ia sudah pulang.

Disaat ia sampai di tempat istrinya berada, Davin justru melihat tawa yang begitu ceria dari mantan sepasang kekasih yang dulu pernah saling mencintai,ia mengepal tangannya kuat, rahangnya mengeras menyaksikan pemandangan yang begitu bahagia bagi siapa saja yang melihatnya.

Davin memutuskan untuk pulang dan menunggu Fayza di apartemennya tapi saat Fayza pulang,Davin malah tersulut emosi karena merasa telah dibohongi, Fayza tak jujur tentang Pertemuannya dengan Bian.

Tapi sekarang Davin malah menyesali sikapnya pada Fayza, ia melukai Fayza karena rasa cemburunya.

Semalaman Davin menunggu Fayza di depan pintu kamarnya berharap akan terbuka tapi nyatanya sampai pagi ini Davin masih belum bisa menemui istrinya.pintu masih terkunci dan ia tak tau harus bagaimana?

Untuk menjernihkan isi kepalanya yang sedang kacau,Davin memilih mandi dan setelah itu ia akan membuatkan Fayza sarapan.

Kini Davin tengah berada di depan kamar Fayza kembali dengan membawa teh dan juga sandwich isi tuna kesukaan istrinya."sayang_ sarapan dulu yuk." Davin terus memanggil dan mengetuk pintu berulang kali tapi Fayza masih diam tanpa jawaban.

Sudah satu jam lebih Davin berusaha untuk membujuk Fayza keluar tapi usahanya tak membuah kan hasil, sekarang Davin tak punya pilihan selain menghubungi Ferro.

"Fer, tolongin gue,gue gak sengaja bentak Fay dan marah sama dia."

"Lo gila ya! gue udah bilang ya dari jauh-jauh hari jangan bentak adek gue, apapun masalahnya,bangsat emang lo!"

Davin menceritakan apa yang terjadi sampai ia kelepasan membentak Fayza, ia sangat menyesal karena tak bisa mengendalikan emosinya.

"Ya udah gue kesana sekarang!"

Davin mondar-mandir di depan pintu Apartemennya menunggu Ferro, tak lama Ferro sudah terlihat berlari ke arahnya.

"Fer, gue harus gimana?"

"Lo harus diem,ahk kesel gue!"Ferro langsung masuk kedalam Apartemen Davin dan berdiri di depan pintu kamar adiknya.

Ferro tau adiknya pasti tidak tidur semalaman, Fayza memiliki trauma sangat besar terhadap bentakan atau suara keras yang mengarah kepadanya.

Semenjak lahir Fayza diurus oleh neneknya,Emma. Waktu itu Devina harus bekerja membantu usaha garment milik Hilman.

Fayza kecil sangat aktif dan ceria, ia juga memiliki banyak teman saat Tk, walaupun kedua orang tuanya sibuk tapi Fayza tak pernah kekurangan kasih sayang, Emma begitu menyayangi Fayza.

Hingga mimpi buruk pun dimulai, Emma meninggal saat Fayza berusia 5 tahun, Fayza sangat sedih bahkan tidak mau makan dan sekolah.

Devina sendiri tak bisa meninggalkan pekerjaannya, hingga akhirnya ia memperkerjakan Lia. seorang pengasuh anak untuk mengurus Fayza kecil, awalnya Fayza senang tapi ternyata Lia mempunyai sikap yang buruk terhadap anak kecil.

Fayza selalu dibentak jika tak mau makan, dikurung dikamar mandi saat Lia sibuk berpacaran, tak hanya itu Fayza juga sempat tenggelam di kolam renang tapi untung saja Ferro pulang tepat waktu dan menyelamatkan adiknya.

Lia juga pernah meninggalkan Fayza dipasar sendirian hingga sore,untungnya waktu itu ada security yang menolong dan mengantar Fayza pulang.

Saat itu Devina sudah akan memecat Lia tapi pengasuh itu memohon maaf dan berjanji tak mengulanginya lagi,Fayza sendiri tak berani mengadu pada Devina atau Hilman karena diancam akan dikurung digudang belakang jika mengadu.

The BridesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang