"Arghhhhhhh"
"Gue gagal..hikss..gue gagal"
"Gue gagal menyelamatkan adik gue..,g-gue gagal jadi seorang Abang..arghhhh,bangun Gib!, jangan tinggalin g-gue"teriak Rahsya frustasi dengan menggoyang tubuh Gibran kencang, berharap akan membuat Gibran terbangun.
Naura yang melihat Rahsya seperti itu menjadi prihatin, kemudian dia langsung memeluk Rahsya dengan erat.
"Sya istighfar!,hiks..kamu jangan kayak gini"tangis Naura pecah saat dia memeluk tubuh Rahsya yang bergetar hebat.
"Nau,,ayo!,bangunin Gibran Nau!,kita ajak dia main gitar bareng,pasti dia senang"racau Rahsya menatap Naura dengan tatapan kosongnya.
Naura yang melihat Rahsya seperti itu, mengeraskan tangisnya.
"Jangan kayak gini Sya!,Gibran...."
"Gibran udah gak ada Sya..hiks...hiks"teriak Naura dengan deraian air mata nya.
Rahsya yang mendengar itu langsung mematung,kemudian tertawa dengan kencang menatap Gibran yang terpejam tenang.
"Bran,Lo lagi prank gue yah?"tuturnya dengan tertawa pelan.
"Bangun dong,udahan ngeprank nya,gue udah tau kok kalau Lo cuma ngeprank"lanjutnya lagi dengan menggoyang kan tubuh Gibran secara brutal.
"Sya!,jangan kayak gitu,,kasian Gibran!"teriak Al menghentikan aksi Rahsya itu.
"Lo gak usah ikut campur!"balas Rahsya dengan melayangkan tatapan tajam nya kepada Al.
"Apa salah nya?,gue cuma mau bangunin adik gue Al!"teriak Rahsya dengan frustasi.
"Rahsya!"
"Adik kita udah gak ada Sya!,dia udah meninggal!''lirih irsyad menyadarkan Rahsya, dengan suara yang bergetar.
Rahsya sempat mematung mendengar lirihan dari Irsyad,namun setelah nya dia berteriak dengan memeluk tubuh Gibran.
"Arghhh"
"Bangun Gib!,gue mohon!"
"Jangan tinggalin gue dengan penuh penyesalan kayak gini.."
"Bangun Gib!"
"Gibran!!"teriak Rahsya frustasi dengan tubuh yang meluruh.
Tiba-tiba cahaya terang menutupi tubuh Gibran dengan batu bintang yang berada di tangan pak Deden terbang kearah Gibran.
Mereka yang melihat itu kaget dan ingin mendekati Gibran,namun ditahan oleh pak Deden.
"Kalian jangan mendekati Gibran!"larang pak Deden.
"T-tapi itu Gibran-"
"Kita berdoa aja,baca alfatihah 3 kali, semoga ada keajaiban"ucap pak Deden, kemudian memimpin untuk membaca doa.
Kemudian mereka pun membaca doa bersama, hingga cahaya itu mulai meredup dan batu bintang nya masuk ketubuh Gibran,membuat tubuh Gibran kejang-kejang,hal itu membuat mereka semakin panik.
"Pak itu Gibran kenapa pak?"khawatir Naura.
"Kamu tenang aja Naura,insyaa Allah ini proses menyembuhkan Gibran"balas pak Deden,kemudian mendekati Gibran dan menyalurkan tenaga dalam nya.
Cukup lama pak Deden menyalurkan tenaga dalam nya, akhirnya jari Gibran bergerak dengan perlahan,pertanda dia akan sadar.
"Pak!,itu jari Gibran gerak pak"senang Hadi,melihat jari Gibran yang mulai bergerak.
Pak Deden langsung menggapai tangan Gibran dan memeriksa denyut nadi nya.
"G-gimana pak?"tanya Adara khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Magic.
Short Storycerita berbeda dengan seperti film aslinya.ini adalah cerita versi saya sendiri.