HALLO GAYSS!!, ketemu lagi sama author hehe,gimana udah kangen gak sama cerita author?.
Happy reading semuanya.
Selamat membaca!.
Saat pulang sekolah Gibran dan saudara-saudara nya sudah keluar dari kelas mereka masing-masing dan berkumpul terlebih dahulu di belakang sekolah dengan Al yang ikut berkumpul untuk memberi tahu keputusan Praja.
"Gimana?,apa kata pak praja?"tanya Naura dengan dingin kepada Al.
"Dia izinin"balas Al dengan singkat.
"HAH!,JINJA?"teriak Adara dengan heboh.
Al yang melihat kehebohan Adara hanya menatap nya dengan heran kemudian tertawa pelan melihat tingkah Adara.
"Lo beneran Al?"tanya Irsyad tidak percaya.
"Kalian gak percaya?"balas Al menatap mereka dengan mengangkat salah satu alisnya.
Mereka hanya terdiam mendengar pertanyaan dari Al,karena jujur keputusan Praja yang menyetujui mereka untuk ikut itu sangat sulit untuk mereka percayai.
Al yang melihat mereka terdiam pun tanpa basa-basi langsung menunjukkan handphone nya yang berisi cattingan nya dengan pak Praja.
"Nih kalian liat sendiri deh kalau gak percaya!"ucap Al dengan menunjukan handphone nya.
"Oke-oke kita percaya"balas Adara.
"Kapan kita berangkat ke villa nya?"tanya Rahsya yang sedari tadi diam.
"Katanya sih besok,soalnya kita kan libur sekolah,emang nya kenapa? ada yang keberatan kah?"
"Enggak,gue cuma bertanya aja"balas Rahsya dengan dingin.
"Yaudah deh kalau gitu,besok Lo kabarin kita aja, sekarang kita mau balik dulu bye!"ucap Naura kepada Al kemudian menarik tangan Adara untuk pergi dari sana.
"Kita duluan yah Al!,sampai ketemu besok"ucap Gibran dengan senyuman nya sembari melambaikan tangan nya kepada Al.
"Udahlah gak usah pamitan gitu,lebay!,kaya sama siapa aja"sahut Rahsya menatap Gibran dengan malas kemudian menarik tangan nya.
"Terserah gue lah!"balas Gibran kesal dengan melepaskan tangan nya yang di tarik oleh Rahsya tadi kemudian dia berlari kearah Irsyad dan berjalan beriringan dengan Irsyad.
Irsyad yang melihat Gibran menghampiri nya langsung tersenyum miring kearah Rahsya,kemudian dia berjalan lebih dulu dari mereka dengan Gibran yang mengintilnya dari belakang.
Sedangkan Rahsya yang melihat Irsyad mengejek nya hanya berdecak kesal, kemudian berjalan dengan tidak santainya dan tanpa basa-basi langsung memegang tangan Naura.
Hal itu tentu saja membuat Naura dan Adara menatap Rahsya dengan bingung.
"Kenapa Sya?"tanya Naura bingung karena Rahsya yang tiba-tiba memegang tangan nya.
"Gapapa,aku cuma mau bareng sama kamu aja"balas Rahsya tersenyum kearah Naura.
"Kamu lagi kesel yah?"tanya Naura menebak.
"Kok kamu tau sih,kalau aku lagi kesal?"balas Rahsya heran.
"Taulah!, Naura gitu loh"ucapnya dengan bangga.
Rahsya yang melihat itu menahan gemasnya,kemudian mengangkat tangan nya untuk mengusap lembut surai rambut Naura.
"Gemes banget sih pacar aku!"lirih Rahsya semakin mengusap-usap rambut Naura.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Magic.
Kurzgeschichtencerita berbeda dengan seperti film aslinya.ini adalah cerita versi saya sendiri.