1:kecelakaan pesawat✈️?.

1.9K 86 5
                                    

Di kediaman Fathir tepatnya di jakarta,saat ini Rahsya putra pertama dari Fathir bersama adik-adik nya sedang membereskan barang-barang mereka karena mereka akan berangkat ke Australia untuk menyusul orangtua dan Abang mereka.

•dikamar Naura dan Adara.

Naura yang baru saja selesai keluar dari kamar mandi membulatkan matanya sempurna,melihat Adara yang sedang membereskan barang-barang yang ingin dia bawa.

"Yaampun Adara! masa Lo mau bawa semua boneka ini sih?"kaget Naura melihat Adara yang memasukan banyak boneka kedalam tas nya.

Adara yang mendengar ucapan Naura hanya memberikan senyuman kikuknya.

"Hehe,abisnya kalau gak gue bawa nanti takut ada yang nyuri Nau"balas Adara dengan tersenyum kikuk.

"Yaa gabakalan mungkin lah Dar, ada-ada aja Lo mah"ucap Naura dengan geleng-geleng kepala,karena tidak habis pikir dengan tingkah adik perempuan nya ini.

"Yaudah iyaa,gue gak bakal bawa boneka deh"balas Adara dengan wajah yang masam dan mulai mengeluarkan boneka-boneka yang telah dia masukan kedalam tas nya tadi.

Naura yang melihat wajah masam adiknya hanya terkekeh kemudian mendekati Adara dan menepuk bahunya pelan.

"Gue gak larang Lo buat bawa boneka Ra,tapi kalau Lo bawa semua nanti Lo keberatan,karena banyak barang di tas Lo"ucap Naura dengan lembut.

"Iya Nau,gue paham kok"balas Adara dengan tersenyum simpul.

"Nahh gitu dong senyum"ucap Naura mengelus rambut Adara dengan gemas.

...


Disisi lain dikamar saudara-saudara laki-laki Naura yaitu Rahsya Gibran dan Irsyad juga tidak kalah ributnya dengan Naura dan Adara tadi,karena mempermasalahkan hal yang sepele.

"Syad Lo gak usah bawa banyak alat-alat lo kalii,kayak muat aja tuh tas!"peringat Rahsya kepada Irsyad karena adiknya yang satu ini suka sekali membawa banyak barang ketika mau pergi kemana-mana.

"Muatlah Sya,gue kan cuma bawa 5 alat aja,liat noh si Gibran sampai gitarnya dia bawa"balas Irsyad menunjuk Gibran yang juga sedang melakukan packing.

Gibran yang merasa namanya disebut pun langsung memberhentikan acara packing nya dan membalikan badannya dengan melayangkan tatapan sinis nya kepada Irsyad.

"Apaan sih Syad!,gue bawa gitar tuh karena ini pentingg buat gue"ucap Gibran dengan mencium gitarnya, sedangkan Irsyad melihat Gibran yang mencium gitarnya hanya bergidik ngeri.

"Penting apanya coba"gerutu Irsyad dengan wajah heran nya

"Pentinglah!,kan nanti kalau gue gabut bisa main gitar Yee"balas Gibran dengan mendelikan matanya sedangkan Irsyad hanya menatap malas adiknya.

"Udah berantemnya,hm?"tanya Rahsya menatap mereka berdua dengan tatapan yang menurut mereka seram.

"U-udah kok Sya"balas mereka kompak dengan tersenyum kikuk.

Rahsya hanya menatap mereka berdua dengan datar melihat balasan dari mereka kemudian melangkah kan kakinya dengan pelan kearah Gibran.

"Gib! Lo gak usah bawa gitar,ntar Lo encok lagi gara-gara bawa banyak barang"ucap Rahsya kepada Gibran dengan menepuk bahu nya.

"Tapi gue harus bawa Sya,soalnya gue gak bisa satu hari hidup tanpa gitar"balas Gibran Dengan wajah yang memelas.

"Lebay!,udahlah gak usah bawa,ini demi Lo juga takut nanti Lo encok"ucap Rahsya menatap Gibran dengan serius,Gibran yang ditatap seperti itu oleh Rahsya seketika ciut dan langsung menunduk takut,sedangkan Irsyad yang melihat Gibran ketakutan hanya menahan tawanya.

The Magic.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang