Saat mereka menuju ke ruang kepsek mereka berpapasan dengan geng the hibring yang sedang berkumpul di koridor kelas nya.
"Eh Gal,ituteh yang kemaren tea kan?"tanya Asep menyenggol lengan Galih ketika melihat kedatangan Rahsya dan saudara-saudara nya.
"Iya, mereka juga sekolah disini"balas Galih dengan cuek.
"Bagus dong Gal,jadi kita bisa ngisengin mereka"ucap Asep dengan tersenyum miring.
"Emangnya mereka teh,siapa?"bingung mawar yang sedari tadi hanya menyimak obrolan dua teman laki-laki nya itu.
"Mereka keponakan nya om Hadi, pindahan dari Jakarta"balas Galih.
"Oh anak kota, pantesan tampangnya songong begitu"ucap Iis menatap Rahsya CS dengan jijik.
"Ihh tapi itu yang pake kacamata teh,kok kasep pisan sih"puji mawar menatap kagum kearah Irsyad.
"Anu awewe ituge gelis tuh"tambah Asep menunjuk Naura.
"Hey!,kalian jangan muji mereka,karena mulai sekarang mereka bakalan jadi musuh kita"ucap Galih tidak suka.
"Ehehe iya Gal,maaf"
Ketika Rahsya cs lewat, Galih dengan sengaja nya menjegal kaki Naura hingga mengakibatkan Naura hampir terjatuh untungnya dengan sigap Rahsya menangkap Naura yang hampir jatuh itu.
"Heh!, maksud Lo apa?,"kesal Gibran tidak terima kakak nya hampir terjatuh gara-gara ulah Galih kemudian dia pun menarik kerah baju Galih.
"Lo yang apa-apaan,berani banget narik-narik aing"balas Galih membalas mendorong Gibran.
"Gibran!"kaget Irsyad menahan Gibran yang hampir tersungkur.
"Lo punya masalah apa sih sama kita?,suka banget bikin masalah sama kita,gak cukup Lo kemarin udah nabrak Gibran sama Irsyad pake playing viktim lagi"ucap Adara menatap tajam Galih dan Asep.
"Terserah aing lah"balas Galih songong.
"Kalian teh,cuma murid baru disini jadi gak usah pada songong"ucap Asep kepada Naura dan yang lainnya.
"Iyatuh, mentang-mentang orang kota"tambah mawar diangguki Iis yang menatap sinis kearah mereka.
"Ngeselin banget yah Lo semua!"kesal Naura yang sudah ancang-ancang ingin memukul mereka tapi ditahan oleh Rahsya.
"Udah Nau,ngapain ngotorin tangan kamu buat orang-orang kayak mereka,"ucap Rahsya menahan tangan Naura.
"Mending kita lanjut ke ruang kepsek aja daripada ngeladenin orang-orang gak jelas kayak mereka"ucap nya lagi kemudian berlalu pergi dari sana.
Naura dan yang lain pun ikut menyusul Rahsya tapi Gibran,Adara dan Irsyad sempat mengejek geng the hibring dengan menjulurkan lidahnya.
"Ih nyebelin banget mereka tuh"kesal Asep karena diejek oleh Gibran, Adara dan Irsyad.
"Awas aja yah kalian!"gumam Galih menatap benci kearah Rahsya dan saudara-saudara nya.
Sesampainya di ruang kepsek Rahsya dan saudara-saudara nya langsung masuk dengan sopan dan menemui kepala sekolah nya seperti yang disuruh Hadi tadi.
"Oh jadi kalian keponakan nya pak Hadi?"ucap kepsek yang diangguki mereka.
"Baiklah, sekarang kalian boleh ke kelas,Naura Rahsya dan Irsyad kalian satu kelas di kelas X1 kalian ikut saja itu dengan Bu Siti ke kelasnya"ucap pak kepsek kepada Naura, Rahsya dan Irsyad dengan menunjuk Bu Siti yang sudah bersiap untuk pergi ke kelasnya.
"Yaudah atuh ayo,kita ke kelas sekarang"ajak Bu Siti kepada Naura, Rahsya dan Irsyad.
"Baik Bu"balas mereka kemudian beranjak dari duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Magic.
Storie brevicerita berbeda dengan seperti film aslinya.ini adalah cerita versi saya sendiri.