28:rencana licik Sari.

872 88 44
                                    

HALLO Gayss!
Karena berhubungan saya lagi gabut dan handphone nya belum disita jadi aku kasih kalian asupan deh sebelum libur 1 Minggu hehe.

Happy reading yah!.

Selamat membaca....



















Sari yang sedari tadi mendengar percakapan Praja dan Al langsung bersembunyi di belakang pohon.

"Gibran?,anak kandung?"

"Kalau nanti A praja bakal mendekati Gibran dan Al untuk mencari identitas mereka,maka aku juga akan lakukan sesuatu sama mereka supaya mereka tidak bisa masuk ke kehidupan A praja, apalagi kalau mereka beneran anak kandung A praja!"batin Sari tidak terima.

Kemudian sari pun pergi dari sana dengan kesal sebelum praja dan Al melihat nya.

...

Keesokan harinya di lingkungan sekolah Rahsya dan adik-adik nya seperti biasa sedang berkumpul dan mengobrol ringan di koridor depan kelas mereka,hingga tiba-tiba Al datang kepada mereka.

"Hay gays!"teriak Al menghampiri mereka kemudian duduk di sebelah Gibran dan Adara.

Rahsya dan Irsyad yang melihat Al datang kepada mereka hanya menatap nya dengan malas,ntahlah mereka juga tidak tahu ketika mereka melihat Al mendekati adiknya rasa kesal selalu muncul di hati mereka.

"HALLO juga bro!,gimana luka Lo udah sembuh?"tanya Gibran dengan antusias langsung memperhatikan tangan Al yang kemarin terkena air panas.

"Udah baik-baik aja dong!,kan udah di obatin sama Lo, makasih yah!"balas Al dengan tersenyum kepada Gibran.

"Syukur deh kalau gitu"ucap Gibran dengan membalas senyuman Al.

"Mau ngapain Lo kesini?"tanya Rahsya kepada Al dengan dingin nya.

Gibran yang menyadari suasana hati Rahsya yang buruk gara-gara Al mendatangi mereka pun langsung bangkit dari duduknya dan pindah untuk duduk di sebelah Rahsya dan langsung merangkul nya dengan menampilkan senyuman manisnya kepada Rahsya.

Al yang melihat itu menjadi bingung kenapa Gibran tiba-tiba pindah duduk ke dekat Rahsya disaat Rahsya mengeluarkan suara kepada Al dengan sangat dingin nya.

Sedangkan Adara yang melihat Al menatap Rahsya dan Gibran dengan bingung pun langsung memukul lengan nya dengan pelan.

"Heh itu tadi Rahsya lagi nanya sama Lo bukannya di jawab,Lo malah bengong!"ucap Adara dengan memukul pelan lengan Al.

"Ehehe sorry,gue tadi lagi gak fokus"balas Al tersenyum kikuk kepada Adara.

"Emang nya Lo tadi nanya apa sama gue?"tanya Al kepada Rahsya.

"Lo mau ngapain kesini?"tanya Rahsya to the poin.

"Gue cuma main aja kesini,emang nya kenapa sih?,kan biasanya juga gue suka kumpul-kumpul sama kalian!"jawab Al kepada Rahsya.

"Enggak papa,gue cuma takut kalau ada hal lain aja Lo ngedeketin kita"ucap Rahsya secara blak-blakan.

"Iya!, apalagi sekarang Lo tinggal sama pak Praja jadinya kita takut kalau Lo ngedeketin kita cuma ada niat lain aja sama kita,apalagi saat ngedeketin Gibran!"setuju Irsyad menatap Al dengan tatapan mengintimidasi.

Al yang dicurigai seperti itu menjadi kesal namun ia tahan karena kalau dia memecahkan kekesalan nya Disana bisa saja dia jadi tidak bisa berdekat-dekat dengan Gibran dan Adara.

"Sebenarnya gue kesel sih dicurigai kayak gini,tapi kalau gue pecahin kekesalan gue disini bisa-bisa gue enggak bisa dekat lagi sama Gibran dan Adara!"batin nya.

The Magic.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang