Hallo Gayss!
Karena vote nya udah tembus 70 sama komen nya 70 jadi aku up deh hehe
Selamat membaca....Rahsya membawa terbang Gibran dengan kalut,apalagi dia merasakan suhu tubuh Gibran yang semakin mendingin.
"Bertahan yah!,gue mohon!"gumam nya menatap Gibran dengan tatapan yang sendu.
Saat Gibran sedang dibawa terbang menuju rumah sakit oleh Rahsya, Gibran mulai tersadar.
Dia mengerjapkan matanya dengan pelan, kemudian menatap wajah kacau Rahsya yang penuh dengan sisa-sisa air mata.
"R-Rahsya"lirih Gibran pelan,sangat pelan.Hampir tidak terdengar.
Rahsya yang merasa ada yang memanggil nya langsung mengalihkan atensinya kepada Gibran yang sedang menatap nya.
"Gibran!"senang Rahsya karena Gibran yang sudah tersadar.
"Bertahan yah!,bentar lagi kita sampai di rumah sakit"ucap Rahsya kepada Gibran dengan air mata yang terus turun dari pipi nya.
Gibran yang mendengar ucapan Rahsya hanya tersenyum tipis.
"T-tadi Gibran ketemu ibu sama papah"lirih Gibran pelan.
Deg.
Rahsya langsung terdiam dengan tatapan yang sulit diartikan ketika mendengar lirihan singkat dari adiknya.
"M-mereka bilang mau jemput G-Gibran"lanjut Gibran.
Rahsya langsung menggeleng kan kepalanya dengan cepat ketika mendengar ucapan itu dari mulut Gibran.
"Enggak!, pokoknya Lo jangan mau terima ajakan mereka yah?"ucap Rahsya menggelengkan dengan kepalanya.
"T-tapi gue cape Sya,g-gue udah gak kuat"lirih Gibran dengan meneteskan air mata nya.
"Kuat!,Lo kuat!, pokoknya gue gak mau tau, Lo harus tolak ajakan mereka!"ucap Rahsya menatap Gibran dengan tatapan tajam.
Gibran hanya tersenyum mendengar ucapan Rahsya, kemudian mulai memejamkan matanya kembali,menahan rasa sakit yang dia rasakan.
"Lo harus kuat,karena Lo belum tau siapa ayah kandung Lo dan siapa kakak kandung Lo"ucap Rahsya.
"G-gue udah tau siapa keluarga kandung Lo, nanti gue kasih tau sama Lo kalau Lo udah sembuh,jadi bertahan yah?"lanjut Rahsya menatap Gibran dengan senyuman tipis nya.
Gibran yang mendengar itu langsung membulat kan matanya, tidak percaya bahwa Rahsya sudah mengetahui siapa keluarga kandung nya.
"G-gue bakal coba buat bertahan tapi gue mau istirahat dulu,boleh?"balas Gibran dengan suara yang parau.
"Boleh!,Lo boleh istirahat dulu,tapi jangan lama-lama"ucap Rahsya dengan menghapus air mata yang turun kembali dari mata Gibran.
Gibran yang mendengar itu hanya tersenyum, kemudian kembali memejamkan matanya dengan sempurna.
"Gibran?"panggil Rahsya ketika tidak merasakan pergerakan lagi dari sang adik.
"Gibran!"teriak nya,melihat Gibran yang kembali memejamkan matanya.
"Sial,bertahan yah Gib!,kita udah sampai di rumah sakit,Lo bakal sembuh sekarang!"ucap Rahsya dengan tersenyum tipis seraya mencium kening Gibran dengan air mata yang kembali turun dari pipi nya.
Setelah perjalanan yang cukup lama akhirnya Rahsya berhasil membawa Gibran kerumah sakit.
Rahsya langsung turun setelah sampai di pekarangan rumah sakit,dia langsung berlari dengan kalut memasuki rumah sakit dengan membopong tubuh dingin Gibran.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Magic.
Short Storycerita berbeda dengan seperti film aslinya.ini adalah cerita versi saya sendiri.