26:peduli.

979 97 92
                                    

HALLO gayss!!!.

Karena author lagi baik hati dan tidak sombong jadi author lanjutin hari ini aja soalnya udah banyak yang nyepam komen wkwk😭.

Happy reading, semoga sukaaa><.





Al yang baru saja membeli obat merah berjalan perlahan menuju taman desa untuk mengobati tangan nya,tapi tiba-tiba saja ada seseorang yang menabrak nya sehingga dia terjatuh akibat tertabrak orang itu.

"Aduhh"rintih nya memegang tangan nya yang semakin sakit akibat terjatuh.

"Lo kalau jalan hati-hati dong-"

"Al?"

"Maafin gue Al gue gak sengaja,tadi gue lagi buru-buru"ucap orang yang menabrak Al meminta maaf sembari menangis.

Al kaget melihat orang di depannya menangis,karena ternyata orang yang menabrak dia adalah orang yang dia kenal,sangat kenal.

"Eh Gibran!"kaget Al melihat Gibran yang matanya sudah berkaca-kaca, menahan tangis.

Karena tidak tahan dengan bendungan air mata yang sudah berkumpul di pelupuk matanya sedari tadi,akhirnya tangis Gibran pun pecah.

"Jangan nangis dong,gue gak papa kok,maafin gue juga udah bentak-bentak Lo"lirih Al merasa bersalah melihat Gibran yang menangis tersedu-sedu.

"Hiks..sekali lagi..gue minta maaf Al"ucap Gibran di sela-sela tangisnya.

Al yang melihat Gibran menangis seperti itu merasa nyeri pada hati nya.

"Udah jangan nangis lagi,gue kan gapapa lagian sebenarnya Lo kenapa?, kayaknya lagi ada masalah?"tanya Al dengan hati-hati, kemudian mencoba untuk menenangkan Gibran dengan memeluk anak itu,sembari mengusap-usap lembut Surai rambut nya.

"G-gue lagi kesel hiks..,"jawab Gibran dengan tangisan nya.

Al yang melihat itu langsung saja menghapus air mata Gibran,walaupun susah karena tangan nya yang nyeri.

Gibran yang tidak sengaja melihat tangan Al yang memerah akibat terkena air panas tadi,menjadi penasaran kemudian dia pun bertanya.

"Ini kenapa?"tanya nya sembari melihat tangan Al.

"Oh ini,tadi gue gak sengaja ketumpahan air panas hehe"jawab Al dengan cengiran nya.

"Kenapa gak diobatin!,ini bisa infeksi loh"ucap Gibran menatap tajam Al dengan sisa-sisa air mata yang berada di pipinya.

Al yang melihat itu terkekeh, menurut Al wajah Gibran yang seperti itu bukan nya seram tapi malah lucu.

"Tadi mau diobatin tapi obat merah nya abis,makanya gue beli dulu,nih"balas Al dengan menunjukan kantong plastik yang berisi obat merah.

Gibran menghapus jejak air mata di pipi nya,kemudian tanpa sepatah kata pun dia menarik tangan Al dan membawanya menuju kursi taman.

"Lo mau bawa gue kemana?"tanya Al bingung.

"Kepo!"balas Gibran dengan ketus.

"Dih,Lo mau nyulik gue yah?, pasti Lo mau jual gue ke janda yang di depan rumah om Lo kan?,ngaku Lo!"tanya Al menatap takut kearah Gibran.

Gibran yang mendengar itu hanya terkekeh dengan menganggukan kepalanya.

"Iya gue mau jual Lo ke janda itu,biar sekalian Lo dikawinin!"balasnya dengan tertawa pelan.

"Dih,bisa aja Lo bocah!"ucap Al tersenyum kikuk dengan menjambak rambut Gibran.

"Sakit Al!"keluh Gibran.

The Magic.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang