Dret..drett
Tiba-tiba ada yang menelpon praja.
Praja langsung saja mengambil handphone yang berada di mejanya.
"Ada apa?"tanya nya to the poin.
"Saya sudah dapat informasi tentang Rara dan anak juragan"
"Anak saya?"batin Praja tersenyum senang.
"Iya juragan"
"Saya tunggu kamu diruangan saya sekarang, untuk memberikan semua informasi yang kamu dapatkan!"titah Praja.
"T-tapi juragan, saya masih di Jakarta pasti memakan waktu lama untuk kembali ke desa parengseng"
"Saya tidak peduli, pokoknya kamu harus kesini sekarang!"
"Baik juragan."
Setelah mendengar jawaban dari anak buah nya, Praja langsung mematikan telpon nya secara sepihak.
"Akhirnya,saya akan segera mengetahui dimana keberadaan Rara dan anak saya, semoga saja anak buah saya memberikan informasi yang lengkap"gumam Praja tersenyum senang dengan memegang Poto Rara dan dirinya yang sedang memangku bayi yang baru lahir.
...
Keesokan harinya anak-anak magic 5 (-Gibran) sedang melakukan sarapan bersama Hadi, Anggi dan Alif, sebelum pergi ke sekolah.
"Om"panggil Rahsya kepada Hadi.
"Kenapa Sya?"balas Hadi bingung.
"Om muridnya pak Deden yah?"tanya Rahsya yang langsung diangguki oleh Hadi.
"Iya Sya,emangnya kenapa?"
"soalnya om bisa nyalurin tenaga dalam sama punya ilmu silat,hebat lagi"ucap Rahsya dengan tersenyum kagum.
"Kamu bisa aja deh"malu Hadi.
"Aku juga mau belajar silat om,boleh gak yah?"tanya Rahsya hati-hati.
"Nanti om bicarain soal ini sama pak Deden yah"balas Hadi seraya tersenyum.
"Siap om, semoga aja pak Deden sedia Nerima aku jadi muridnya,supaya kemampuan silat aku semakin sempurna dan aku bisa jagain saudara-saudara aku"ucap Rahsya tersenyum dengan menatap satu persatu adik nya.
"Kamu tenang aja Sya,om yakin kok pak Deden pasti bersedia buat latih kamu"balas Hadi dengan mengusap bahu Rahsya,menyemangati anak itu.
"Kalau Rahsya ikut belajar silat,kita juga mau dong om!"sahut Adara dengan semangat.
"Enggak!,Lo cewek,nanti banyak ngeluh saat latihan karena pegel-pegel lagi!"balas Rahsya menatap malas kearah Adara.
"Dih, emangnya kita cewek apaan Sya?"ucap Naura tidak terima, kemudian menatap tajam Rahsya.
Rahsya yang ditatap seperti itu oleh Naura seketika menjadi ciut.
"E-enggak maksud apa-apa Nau,aku cuma becanda tadi,lagian aku juga khawatir kalau kamu sama Adara ikutan latihan silat, soalnya takut kalian kecapean hehe"balas Rahsya dengan tersenyum kikuk.
"Hahaha,giliran sama ceweknya mah langsung letoy, Rahsya-Rahsya"ledek Irsyad terkekeh,sembari geleng-geleng kepala.
"Apa hah?"kesal Rahsya.
"E-enggak Sya"balas Irsyad cengengesan.
"Udah atuh kalian teh jangan berantem Mulu,ayo makan!,nanti telat loh"lerai Anggi.
"Baik Tante".
Kemudian mereka pun memulai sarapan nya.
Saat ditengah-tengah acara sarapan mereka, tiba-tiba saja Gibran turun dari tangga dengan tergesa-gesa menuju meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Magic.
Short Storycerita berbeda dengan seperti film aslinya.ini adalah cerita versi saya sendiri.