25:marah.

1K 95 61
                                    

Rahsya yang mendengar pertanyaan dari Gibran menjadi panik,bukan hanya Rahsya tapi Naura dan Irsyad juga ikut panik takut kebohongan mereka diketahui oleh kedua adik nya.

"Jangan-jangan tadi kalian bohong yah soal pulang telat"curiga Adara menatap mereka secara bergiliran.

"Aduhh gimana nih?"bisik Naura kepada Rahsya dan Irsyad.

"Gue juga gak tau,Lo sih sya pakek gak bisa ngendaliin rasa khawatir Lo segala!"bisik Irsyad menatap tajam ke arah Rahsya.

"Yaudah sih maaf,gue kan lupa"gumamnya pelan.

Adara dan Gibran yang melihat mereka berbisik-bisik semakin bingung.

"Kok kalian malah bisik-bisik sih?"tanya Adara kesal.

"Tau tuh bukannya jawab pertanyaan kita kalian malah bisik-bisik "sahut Gibran tidak kalah kesal.

"Emmm jadi sebenarnya tadi itu kita gak jadi ngerjain tugas tambahan nya,karena pak oto nya ada urusan,iyakan gayss,hehe"ucap Naura menatap Irsyad dan Rahsya dengan mengedipkan sebelah matanya mengkode mereka untuk menyetujui ucapan nya.

Rahsya yang peka pun langsung tersenyum kikuk dengan menganggukan kepalanya.

"Nahh bener tuh kata Naura!"setuju Rahsya dengan tersenyum kikuk dan menyenggol lengan Irsyad.

Irsyad yang paham pun hanya menganggukan kepalanya dan tersenyum kearah kedua saudaranya.

Sedangkan Adara dan Gibran yang melihat nya menjadi curiga karena mereka yang tersenyum kikuk seperti menyembunyikan sesuatu.

"Mencurigakan"gumam Gibran menatap mereka dengan tatapan yang mengintimidasi.

Naura dan yang lainnya yang melihat itu menjadi panik.

"Udahlah Bran gak usah dipikirin, yang terpenting sekarang gue ada hal yang serius untuk diomongin sama kalian"sahut Adara menatap mereka dengan wajah yang serius.

Saudara-saudara nya yang mendengar itu menatap Adara dengan tatapan yang bingung,meminta penjelasan.

"Ngomongin hal apa?"bingung Irsyad.

"Jadi tadi waktu gue sama Gibran-"

"Bentar-bentar ceritanya tunda dulu, tunggu kita mau bersih-bersih dulu gerah nih"potong Naura kemudian berlari menuju kamarnya.

Sedangkan Adara yang pembicaraan nya dipotong oleh Naura hanya mendengus kesal.

"Pantes aja bau"gumam Gibran, kemudian menutupi hidung nya.

"Lo yang bau!"sahut Irsyad dengan menjambak rambut Gibran kemudian berlari menuju kamarnya.

Gibran yang rambutnya dijambak tiba-tiba oleh Irsyad menjadi kesal kemudian mengejar Irsyad hingga kamarnya.

"Irsyadddd!"kesalnya kemudian berlari mengejar Irsyad.

Sedangkan Adara dan Rahsya yang melihat nya hanya geleng-geleng kepala atas kelakuan mereka berdua.

"Irsyad kalau gak jailin Gibran,panas dingin kayaknya tuh bocah"gumam Adara terkekeh.

"Heh,lo juga sama yah!"balas Rahsya kepada Adara.

"Apaansih, nyambung aja Lo Bambang!"ucap Adara dengan memutarkan bola matanya malas.

"Yee adek laknat Lo!"kesal Rahsya kemudian pergi menuju kamar nya untuk membersihkan diri.

"Lah ini gue ditinggal sendiri nih disini?"gumam Adara melihat sekeliling nya yang tidak ada siapa-siapa.

...

The Magic.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang