27:rencana.

839 87 39
                                    

Disisi lain Sari yang berniat mencari keberadaan Al dan praja tanpa sengaja melihat mereka yang sedang berbincang seperti orang yang sudah lama kenal.

"Kok A praja sama Al bisa ngobrol sedekat itu?,biasanya sama galih juga gak pernah sedekat itu"gumam Sari bingung.

"Apa jangan-jangan Al adalah anak kandung A praja dari Rara yang pertama, yang telah aku culik dan aku buang waktu itu. karena Al juga berasal dari Jakarta kan dan setau ku Rara juga tinggal di sana"gumam Sari memainkan jari-jari tangan nya karena panik.

"Bagaimana kalau nanti A praja tau kalau Galih teh bukan anaknya,tapi hanya anak angkat yang aku angkat waktu itu dan mengakui bahwa Galih adalah anak nya karena aku yang tidak rela dia ingin menceraikan aku waktu itu"gumam Sari mengigit jari-jari tangan nya karena cemas.

"Ini tidak bisa dibiarkan,aku harus lakukan sesuatu, lebih baik sekarang aku pergi dari sini sebelum A praja dan Al melihat aku"gumamnya lagi kemudian pergi dari sana dengan pelan.




Kembali lagi kepada praja dan Al yang masih saling berbincang dibangku taman.

"Tapi saya bingung,kenapa tiba-tiba Gibran yang mengobati luka kamu sedangkan dia saja sekarang tidak ada disini?"tanya Praja heran karena tidak melihat keberadaan Gibran.

Al yang mendapati pertanyaan itu menatap praja dengan tatapan malas.

"Kok om banyak tanya sih"balas Al malas.

"Saya bertanya karena saya ingin tau,apa susahnya sih tinggal jawab aja!"ucap Praja sedikit kesal.

Al yang mengerti Praja mulai kesal hanya menghela nafas nya kemudian menceritakan kejadian tadi kepada Praja.

"Tadi gue gak sengaja ketemu Gibran disini terus dia liat luka gue habis itu dia obatin deh,eh tiba-tiba si Rahsya datang dengan tidak santai nya membawa Gibran pergi dari sini"jelas Al dengan wajah kesalnya.

Praja hanya terkekeh melihat itu kemudian tersenyum tipis.

"Sepertinya Al dan Gibran sangat dekat,tapi kok saya senang yah kalau mereka dekat begini?"batin praja.

Al yang melihat praja bengong menjadi heran, kemudian dia pun mengangkat tangan nya kedepan wajah Praja untuk menyadarkan nya dari lamunan.

Tapi nihil hal itu tidak dapat membuat Praja tersadar, Al mendengus kesal kemudian memukul bahu Praja sedikit keras seperti yang mempunyai dendam terhadap Praja.

"Woy om!,malah bengong"teriaknya dengan memukul bahu Praja.

Praja yang bahu nya dipukul dengan keras oleh Al tersadar dari lamunan nya dan sedikit meringis karena itu benar-benar sakit.

"Kamu kenapa pukul saya sih!,sakit ini"ucap Praja kesal dengan mengusap-usap bahunya yang sakit akibat pukulan Al.

"Lagian siapa suruh malah bengong"jawab Al dengan santai nya tanpa merasa bersalah.

"Anak itu"gumam Praja kesal.

Kemudian Al bangkit dari duduknya dan mulai melangkah kan kakinya untuk pergi dari sana, Praja yang melihat itu menjadi bingung.

"Heh,kamu mau kemana?"tanya Praja ketika melihat Al mulai melangkahkan kakinya pergi dari sana.

"Pulang lah"jawab Al cuek tanpa berbalik kearah Praja.

The Magic.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang