Chapter 5

945 69 3
                                    

Pharita
Canny kau tidak perlu menjemputku. Aku pergi bareng Ruka. Sampai jumpa disekolah.

Chiquita mendesah pelan begitu membaca pesan dari pharita. Ia sudah dekat dengan rumah pharita. Hanya berjarak 3 rumah saja. Tapi sayangnya pharita mengiriminya pesan bahwa pergi bersama kukang sipit itu.

Ia mendesah kesal. Begitu melihat Pharita dan Ruka keluar dari rumahnya, Chiquita langsung bersembunyi. Pharita duduk dibelakang ruka dan ruka langsung menyalakan motor nya.

"Hai Cantik " Ucap Ruka sambil mengedipkan sebelah mata sipitnya.

"Gak ya kamu ngada-ada aja" ujar pharita yg pura-pura cemberut. Ruka terkekeh kecil.

"Aku serius. Kamu itu cantik loh Rita" puji Ruka yang bisa didengar Chiquita. Chiquita melihat dengan jelas.

"Rita Rita emang aku Rita sugiarto" Ucap pharita menyembunyikan wajah blushingnya di punggung tegap Ruka.

pharita memeluk pinggang Ruka, sambil menyenderkan kepala di punggung Ruka. Setelah mereka sangat jauh, Chiquita baru keluar.

"Boleh gak sih aku egois sekali ini saja" Riri? Ujar Chiquita dalam hati sambil menatap punggung pharita datar. Chiquita pun mengendarai motor nya menjauhi kawasan rumah pharita.

Begitu sampai di sekolah Chiquita memakirkan motornya. Dengan wajah andalannya ia melangkah ke kelasnya. Seperti biasanya ia tidak memperdulikan orang-orang yang berada disekitarnya.

"Canny" pekik pharita begitu melihat Chiquita.

Pharita langsung memeluk Chiquita kegirangan. Ahyeon yang kebetulan duduk di meja paling depan langsung mengalihkan pandangannya. Ia pura-pura membaca buku.

"Dih kok mukanya gitu amat sih" cemberut pharita. Chiquita memaksakan senyumnya.

" Emangnya ada apa sih. Tumben senang amat, tanya gitu kek. Sahabatnya senang malah diam-diam aja" tambah pharita masih cemberut.

"Aku tahu kok" ucap Chiquita sambil jalan ke bangkunya. "Pasti karena kukang sipit kan?" Pharita tak bisa menyembunyikan senyum diwajahnya. Ia mengangguk malu-malu.

Pharita mendudukkan bokongnya. "Mumpung aku lagi senang. Istirahat nanti aku traktir kamu Takoyaki" ucap Pharita dengan senyum yang masih mengembang diwajahnya. Chiquita mengangguk.

Setelah pharita kembali ke tempat duduknya, Chiquita menghela nafas kasar. Ia menatap ke arah lain, tanpa sengaja tatapannya dengan ahyeon bertemu. Itu hanya berlangsung beberapa detik. Chiquita lebih dulu memutuskannya.

Seperti janji pharita pagi tadi, ia mentraktir Chiquita makanan kesukaannya yaitu Takoyaki. Awalnya mereka berdua. makan dengan tenang tapi Ruka menganggu. Ralat hanya Chiquita saja yang merasa terganggu sedangkan pharita tentu sangat senang dengan kedatangan Ruka .

"Hallo bocil Takoyaki" sapa Ruka nyebelin.

Chiquita hanya menatap sebal lalu . Ia menyibukkan dirinya dengan Takoyaki yang ada didepannya.

"Oh iya cil pinjam pharita nya sebentar ya. Aku ada urusan dengannya" Ucap Ruka.

Chiquita tak menjawab. la masih memakan Takoyaki nya. Pharita dengan senang hati mengikuti langkah Ruka.

Setelah kepergian pharita dan Ruka, tiba-tiba saja ada yang menempati kursi disamping Chiquita. Orang itu tersenyum. Meskipun begitu Chiquita tetap tidak memperdulikannya.

"Aku ahyeon" tidak ada yang memintanya mengenalkan diri tapi dengan inisiatif sendiri Ahyeon mengenalkan dirinya. Chiquita tidak menjawab.

"Aku harap kau bisa mengingatnya" lanjut ahyeon dengan senyum yang masih terukir diwajahnya.

"Kenapa sih?"

"Eh"

"Kenapa segitunya kau ingin mendekati ku?"

Ahyeon tersenyum "Karena aku
menyukaimu" balas Ahyeon.

"Kenapa kau tidak berhenti. Bagaimana pun juga itu akan sia-sia. Bukankah sudah kubilang hanya satu orang saja yang aku anggap" ini adalah kalimat terpanjang yang keluar dari mulut Chiquita.

"Dan itu juga berlaku untukmu" Chiquita tertohok ucapan ahyeon. Ia terdiam.

Ahyeon menatap Chiquita dalam meskipun Chiquita tidak menatapnya "Aku yakin suatu hari nanti kamu menerimaku. Dan aku sangat menantikan hari itu". Chiquita pun berdiri meninggalkan ahyeon. Ahyeon menatap punggung Chiquita yang menjauh.

"Aku percaya hari itu pasti datang" Monolog ahyeon dalam hati.

===========Di lain tempat=========

"Ruka kita mau kemana sih?" Tanya pharita bingung.

Pasalnya sejak dari tadi mereka tidak berhenti. Matanya juga ditutup oleh Ruka menggunakan kain hitam.

"Kau tidak perlu tahu. Sebentar lagi sampai kok" ujar Ruka. Mereka pun berhenti ditaman belakang sekolah.

"Udah boleh buka?"

"Sebentar lagi" jawab Ruka.

Ruka berdiri agak jauh dari pharita.

"Rita... Kau boleh buka penutup matamu" Ucap Ruka.

Pharita pun membuka penutup matanya. Dia menatap Ruka yang berdiri agak jauh dengannya dengan bunga ditangannya yang entah sejak kapan.

Ruka tersenyum, senyum yang berhasil
membuat jantung pharita berdetak dengan cepat "Pharita aku suka padamu"

"Hey Rita kita sudah sampai" ujar Ruka membuyarkan lamunannya.

"Eh! Apa?" ucap pharita linglung.

"Kita udah sampai di perpustakaan"

"Bukannya tadi pagi kau meminta ku untuk mengajarkan mu pelajaran yang tidak kau mengerti" ujar Ruka sambil menatap pharita.

"Ah jadi cuma khayalan ya" dengus pharita pelan yang didengar Ruka samar-samar.

"Ada Apa?!" Tanya Ruka.

"Bukan apa-apa" Pharita lebih dulu memasuki perpustakaan. Ekspektasinya
terlalu tinggi.

"Jadi ini yang namanya ekspetasi tak sesuai realita" Monolog Pharita dalam hati.

Autor : wkwkwk sorry mprittt
Mprittt : BACOT AUTOR 🖕

Waiting For You (GxG)(Chiyeon) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang