Sore ini hujan begitu deras sehingga Chiquita terpaksa berteduh di halte bus. Tidak hanya dia saja, Beberapa siswa maupun siswi juga berteduh di halte bus. Para siswi yang menyukai Chiquita, diam-diam curi pandang ke arah Chiquita.
Chiquita hanya cuek saja, ia bahkan tak memperdulikan keberadaan orang-orang disampingnya seperti biasanya. Dari kejauhan Ahyeon berlari ke arah halte bus dengan menggunakan tas sebagai payung.
Chiquita masih tak memperdulikannya, hingga saat dekat dengan halte bus ahyeon tergelincir dan Chiquita reflek menggapai tangan ahyeon lalu menariknya.
"Makasih Chiquita" Chiquita tidak menjawab. Cuaca semakin dingin sehingga ahyeon menggosokkan tangannya. Ditambah ia juga sedikit basah.
Satu persatu siswa-siswi yang di halte bus mulai pulang karena jemputan mereka telah datang. Kini hanya tinggal mereka berdua saja di halte bus. Ahyeon semakin menggosokkan kedua tangannya. Udara sore ini sungguh menusuk hingga ke tulangnya.
Duarrrrrrrrrr!!!
Begitu mendengar suara petir ahyeon langsung menaikan lututnya dan memeluknya. Tubuhnya perlahan mulai
bergetar. Chiquita berusaha untuk tidak memperdulikannya tapi lama lama dia sedikit kasihan melihat tubuh ahyeon semakin bergetar."Kau takut petir?" Tanya Chiquita
Ahyeon mengangguk cepat. "Tapi tak apa, Palingan sebentar lagi petirnya hilang" ujar ahyeon sambil bergetar. Meskipun begitu suara petir semakin menjadi-jadi.
Ahyeon pun semakin memeluk lututnya eratnya. Namun tiba-tiba saja la mendapatkan sebuah kehangatan,
Ditatapnya Chiquita mendekapnya.Meskipun wajahnya tetap datar tapi Chiquita tetap menyalurkan kehangatan padanya. Tangan ahyeon pun melingkar di pinggang Chiquita dari samping.
Tubuh bergetar ahyeon perlahan
berkurang. Tapi begitu Chiquita melepaskan pelukannya tubuh ahyeon bergetar kembali. Chiquita melepaskan blazer nya dan di pakaikannya pada ahyeon. Lalu Chiquita kembali memeluk ahyeon dari samping."Makasih Chiquita" gumam ahyeon. "Kamu begitu hangat" lanjutnya tanpa sadar. Chiquita hanya diam.
Cuaca yang dingin dan kehangatan yang diberikan Chiquita membuat ahyeon.
mengantuk sehingga ia tertidur. Chiquita yang melihat itu hanya mendengus."Ckkk Dasar" dengusnya.Meskipun hujan mulai reda tapi Chiquita tetap senantiasa disamping ahyeon. Ahyeon juga tidak melepaskan pelukannya.
Mata ahyeon perlahan membuka dan yang pertama kalinya yang ia lihat adalah wajah datar Chiquita yang menatap kedepan.
Rasanya enggan bagi ahyeon untuk melepaskan pelukan yang terlalu nyaman ini. Tapi begitu Chiquita menatapnya ia terpaksa melepaskan pelukannya dan tersenyum kikuk.
"Maafkan aku dan makasih" ujar ahyeon pelan. Chiquita berdiri dan meregangkan tubuhnya yang terasa kaku. Lalu ia menaiki motornya.
"Ayo. Akan ku antar kau pulang" seru
Chiquita tiba-tiba."Makasih ya" ujar ahyeon lagi.
Chiquita menjalankan motornya. Ahyeon yang masih merasakan kedinginan pun memberanikan diri untuk menyandar dipunggung tegap Chiquita. Ia bersyukur karena Chiquita tidak marah.
Motor yang dikendarai Chiquita pun berhenti di depan rumah ahyeon. Ahyeon pun turun dan berniat untuk mengajak Chiquita mampir.
"Kamu mau mampir dulu?" Begitu Ahyeon menawarkan Chiquita untuk mampir hujan tiba-tiba turun kembali. Chiquita pun terpaksa mampir dirumah ahyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting For You (GxG)(Chiyeon) END
Fiksi Remaja"Aku akan tetap menunggumu hingga 1000 tahun sekali pun. Jika hatimu telah kosong maka berbaliklah. Aku akan selalu menunggumu" WARNING GXG (Chiyeon)