Chapter 16

900 73 17
                                    

Chiquita menikmati hembusan angin senja. Teman-temannya telah kembali ke hotel beberapa menit yang lalu tapi ia masih betah di pantai. Saat memikirkan kejadian yang tadi seakan membuat dirinya tak percaya.

Bukan ia memanggil nama ahyeon tapi ia menangis karena takut kehilangan ahyeon. Padahal ia tak pernah menangis sebelumnya termasuk saat kehilangan kedua orang tuanya.

"Apa yang terjadi padaku" gumam chiquita sambil memejamkan matanya.

Kau memiliki seseorang yang kau sukai. Tapi sayangnya sudah ada yang menggantikannya. chiquita teringat dengan ucapan sang peramal tadi. Ia membuka matanya lalu tiba-tiba.

Cekrek💥

"Yessss" girang ahyeon sambil melompat-lompat.

"Hei ahyeon hapus foto itu" ujar chiquita.

Ahyeon menggeleng. "Gak. Wleee"👅

Ahyeon pun berlari meninggalkan chiquita.

"AHYEON" teriak chiquita. Ia berdecak kesal lalu mengejar ahyeon.

"Ahyeon hapus gk!" teriak chiquita. Ahyeon tetap berlari dan menoleh kebelakang

"Gak mau" balasnya.
ahyeon berlari lumayan cepat membuat chiquita sedikit kesusahan mengejarnya. Chiquita hampir berhasil menjangkau tangan ahyeon hanya tinggal sedikit lagi.

*Hap

"Kena kau" Batin chiquita.

Begitu tangan ahyeon berhasil ditangkapnya, chiquita langsung menarik ahyeon hingga bertubrukan dengan tubuhnya.

Perlahan chiquita mendekatkan wajahnya hingga membuat ahyeon susah payah menahan nafas. Hembusan nafas chiquita mengenai wajahnya. Hingga tinggal beberapa senti lagi dan..

"Dapat" ujar chiquita dengan senyum
mengejeknya. Lalu ia mendorong ahyeon.

"Curang ihh!" cemberut ahyeon. Chiquita terkekeh.

"Dari mana letak curangnya sih. Aku cuma mau hapus fotoku di ponselmu" ujar chiquita tanpa rasa bersalah.

"Tapi seakan-akan kamu mau nyium aku" gumam ahyeon kesal. Chiquita yang mendengar itu tersenyum tipis.

"Ini ponselmu" Ahyeon menerimanya dengan ogah-ogahan.

Tapi tiba-tiba!!

chiquita menempelkan bibirnya di bibir ahyeon. Ahyeon terdiam. Begitu chiquita lebih dulu meninggalkannya baru ia tersadar apa yang terjadi.

"Ciuman pertamaku" gumam ahyeon.

Pipinya memerah "AAAAAA apa itu barusan, dia cium aku " pekiknya.

Beberapa pengunjung yang masih berada di pantai menatap aneh ahyeon. Tapi ahyeon tidak memperdulikannya.

"Bagaimana caranya ini?" gumam ahyeon sambil berjongkok. Ahyeon menyembunyikan wajahnya diantara
lipatan tangannya.

Lalu ia memeriksa ponselnya, ternyata
foto chiquita yang ia ambil masih berada di ponselnya.

Sudut bibirnya terangkat. Ahyeon berdiri dan berjalan meninggalkan pantai. Tapi baru beberapa langkah ia berhenti.

"Apa yang harus aku lakukan jika,
berhadapan dengan chiquita nanti" ujarnya risau.

Ahyeon ingin teriak tapi tak jadi karena hari mulai gelap, yang ada nanti tiba-tiba saja muncul sesuatu didepannya. Memikirkan itu membuat ahyeon menjadi takut. Ia langsung lari meninggalkan pantai.

Ahyeon bergabung dengan teman-temannya yang sedang menikmati makanan. Ia melihat sekitar tapi tak menemukan chiquita dimana pun.

"Nyariin chiquita ya?" tebak Rami sambil menggoda ahyeon.

"Ng..gak" sangkal ahyeon.

"Dia belum turun"ucap Rami.

"Aku gak cari dia" sanggah ahyeon cepat sambil memalingkan wajahnya. Rami
terkekeh geli.

"Halah gk mau ngaku" Ucap Rami.

"Klo udah jadian jan lupa pj nya ya" Lanjut Rami.

"Berisik Jomblo" Ucap ahyeon kesal.

"Nye nye nye nye "cibir Rami

Tak lama kemudian chiquita turun dengan seorang perempuan disampingnya. Ahyeon menatap mereka berdua curiga.

"Eh Yeri. Kau disini" Ahyeon menatap

Pharita yang berjalan ke arah chiquita dan perempuan yang dipanggil yeri itu.

"Mereka saling kenal?" batin ahyeon masih menatap yeri yang berdiri dekat dengan Chiquita.

"Hai rita. Lama gk berjumpa" sapa yuri
diiringi dengan senyum ramahnya.

Pharita membalas senyuman yeri "Tapi
sejak kapan.."

"Tadi gak sengaja ketemu. Jadi bareng aja. Kan Canny?" Chiquita mengangguk.

"Canny? Apa mereka sedekat itu" Ahyeon masih bertanya-tanya dalam hatinya. Apa hubungan chiquita dengan yeri.

"Aku kesana dulu ya. Sampai jumpa rita"ucap Yeri.

Tangan yeri mengacak rambut chiquita sehingga ahyeon menjadi cemburu.

"Aku pergi dulu" pamitnya.

Setelah kepergian yeri, mereka menatap
Ahyeon yang terbakar api cemburu.

"Aduh panas banget" ujar Rami sambil
mengipas-ngipas.

"Iya ya. Disini gak ada AC ya" tambah
Ruka.

"AC nya mati kayaknya," Lanjut Rora.

Chiquita menatap mereka bertiga heran, padahal udaranya cukup dingin tapi kenapa mereka bilang panas.

Chiquita duduk disalah satu kursi. Ahyeon menatap chiquita tak percaya. Setelah ia menciumnya tadi, tapi sikapnya acuh begitu saja.

Lalu ahyeon pun melirik yeri yang
sedang duduk bersama teman-temannya.

"Aku harus selidiki?" ujar ahyeon pelan.

Saat teman-temannya sedang sibuk, ahyeon berjalan diam-diam ke arah yeri. Ia duduk di meja yang tak jauh dari meja yeri dan temannya.

"Kau serius suka sama gadis itu yeri?"
tanya salah satu teman yeri.

"Jujur sih. Dia ok juga. Penampilan
menarik. Bahkan cowok2 aja kalah" sahut temannya yang lain.

"Iya dong. Dari dulu banget aku suka sama dia. Tapi pharita selalu saja berada didekat Canny, jadi tidak ada kesempatan untukku mendekatinya" jelas yeri.

"Jadi karena itu kau pengen banget kesini. Buat dapetin dia" Yeri tersenyum miring.

"Benar. Aku gak akan nyia nyiain
kesempatan ini"ucap yeri.

Ahyeon yang mendengar itu kaget. la
menatap punggung yeri tajam.

"Gawat Gak bisa dibiarin" Batin ahyeon.

Waiting For You (GxG)(Chiyeon) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang