Chapter 22

900 70 6
                                    

Ahyeon membantu chiquita masuk kedalam bus.

"Kamu yakin  pulang sekarang chiquita.  lebih baik kamu tetap istirahat di rumah sakit" ujar Bona.

"Aku tidak ingin mengacaukan jadwal yang sudah kau rencanakan. Aku juga sudah baikan" balas chiquita yakin.

"Baiklah jika memaksa"

Bus yang mereka tumpangi pun berangkat. Semua barang-barang mereka telah berada di bus termasuk barang-barang milik chiquita.

Ahyeon menemani chiquita yang duduk sendiri. Sebelumnya ia sudah bilang ke Rami dan Rami langsung menggodanya.

"Kamu seharusnya tidak perlu memaksakan diri" sahut ahyeon melihat chiquita meringis.

Chiquita menatap ahyeon sebentar "Aku baik-baik saja kok" tukas chiquita.

Chiquita memejamkan matanya. Karena perjalanan cukup jauh jadi mereka memutuskan untuk tidur. Ahyeon menggenggam tangan chiquita dan ikut memejamkan matanya. Chiquita pun tersenyum tipis.

==================================

Mereka semua telah sampai .

Ahyeon membantu chiquita membawa barang-barangnya. Sebenarnya pharita juga ingin ikut membantu, tapi begitu melihat ahyeon dengan sigap membantu chiquita. la tak jadi membantu. Pharita pun diantar pulang oleh Ruka. Lagipula hari juga sudah larut malam.

"Oke. Semuanya sudah di tempat" gumam ahyeon.

"Ini" Chiquita menyerahkan minuman kepada ahyeon.

"Makasih" ujar ahyeon sambil menerima minuman itu.

"Seharusnya aku yang berterimakasih" ujar chiquita pelan. Ahyeon terkekeh.

Chiquita melirik jam dindingnya "Hari sudah semakin larut. Sebaiknya kamu menginap disini saja"

"Menginap?" Chiquita mengangguk santai.

"Bersamamu" Chiquita mengangguk lagi.

"Apa? Gk mungkin. Bagaimana jika
terjadi kejadian yang nggak-nggak" Batin ahyeon.

"Ck sejak kapan kamu jadi mesum"

decak chiquita seakan tahu apa yang dipikirkan ahyeon. Ahyeon cengengesan.

"Tidak mungkin akan terjadi seperti yang kamu pikirkan. Disini juga ada dua kamar. Kau tidur disini dan aku tidur di kamar sebelah" tukas chiquita.

"Apa kamu yakin. Tapi lukamu..."

"Sudah mengering kok"

" secepat itukah" Chiquita hanya mengangguk saja.

"Jika ada yang kamu butuhkan. Katakan saja padaku" Chiquita pun keluar dari kamarnya.

Setelah chiquita keluar, ahyeon membaringkan tubuhnya di kasur milik chiquita. la bisa merasakan aroma chiquita yang begitu menenangkan. Ahyeon pun memejamkan matanya.

1 detik

2 detik

3 detik

4 detik

5 detik

6 detik

7 detik

8 detik

9 detik

10 detik

Matanya tiba-tiba saja kembali terbuka
dan ahyeon langsung duduk.

"Aku tidak bisa tidur" gumamnya. Padahal ia tadi sangat mengantuk tapi tiba-tiba saja ia tidak bisa tidur.

"Bagaimana ini?" gumamnya lagi.

"Ah mungkin berjalan-jalan bisa
membuatku mengantuk"

Ahyeon pun keluar dari kamar chiquita.
Ia terus berjalan tapi tiba-tiba saja ia
mendengar sesuatu.

"Gak mungkin hantu kan?" gumam ahyeon takut.

Ahyeon menatap ke ruang menonton. la
melihat telivisi yang menyala tapi ia tidak menemukan siapapun.

"Tapi kok telivisinya hidup" ketakutan semakin melanda ahyeon.

Ahyeon memberanikan diri untuk mematikan televisinya. la semakin dekat dan...

*"AAAA!!!"

jantung ahyeon berdetak kencang , begitu seseorang yang tak lain adalah chiquita tiba-tiba muncul di balik sofa.

Chiquita menatap ahyeon heran "kamu kenapa?"

Begitu jantungnya kembali normal, ahyeon menatap chiquita kesal.

"Seharusnya aku yang nanya kenapa kamu disini.Kamu buat aku kaget aja" kesal ahyeon.

"Ini apartemenku. Tersera aku dong" sahut chiquita.

"Ya jangan membuatku kaget juga" sungut Ahyeon.

"Mana ku tau" acuh chiquita.

Ahyeon duduk disamping chiquita "Kenapa kamu belum tidur?" tanya ahyeon.

"Belum ngantuk"

Chiquita kembali fokus ke telivisinya. Ahyeon pun juga menonton acara yang sedang ditayangkan. Matanya mulai berat tapi Ahyeon berusaha menahannya.

Hingga ia tak bisa menahan matanya, dan tertidur dengan bahu chiquita sebagai sandarannya. Chiquita menatap wajah tidur ahyeon. Senyum tipis terbit di wajahnya.

" Kamu cantik banget" Batin chiquita.

Chiquita juga menyandarkan kepalanya ke kepala ahyeon. Perlahan ia mulai memejamkan matanya. Tak lama terdengar dengkuran halus dari keduanya. Mereka yang menonton
telivisi tadi berubah menjadi mereka yang ditonton oleh televisi.

Waiting For You (GxG)(Chiyeon) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang