Chapter 21

908 77 10
                                    

Ahyeon mengelilingi seisi rumah sakit. Pasalnya baru beberapa menit ia meninggalkan chiquita, tiba-tiba saja menghilangkan. Ditambah hari juga sudah semakin gelap.

"Dia kemana sih?" gumam ahyeon khawatir.

Perawat ataupun pasien menatap ahyeon heran. Dari tadi ahyeon selalu saja bolak-balik.

"Mungkin rooftop rumah sakit" gumamnya lagi.

Seingat ahyeon chiquita lebih sering menyendiri di rooftop. Ahyeon mempercepat langkahnya ke rooftop rumah sakit. Dan benar saja disana ada chiquita yang sedang memejamkan matanya dengan ditemani cahaya bulan purnama.

"Kamu buat aku khawatir aja" ujar ahyeon sambil mendekati chiquita.

Chiquita tak menjawab. Ia juga tidak mengubah posisinya.

"Canny kondisimu masih lemah. Gk baik kamu berkeliaran apalagi dimalam hari" omel ahyeon.

"Maaf" ujar chiquita tanpa menoleh sedikitpun.

Ahyeon menghela nafas "Ayo kembali" ajak ahyeon. Ahyeon lebih dulu berjalan meninggalkan chiquita.

" Ahyeon" langkah ahyeon terhenti. la berbalik dan menatap chiquita yang masih menatap ke depan.

"Apa?"

"Maaf" satu kata yang keluar dari mulut chiquita. Alis ahyeon terangkat.

"Maksudnya?"

Chiquita berbalik dan menatap ahyeon lekat "Maaf. Aku tidak bisa melakukannya"

Ahyeon merasakan firasat yang aneh "Apa maksudmu?" tanya ahyeon hati-hati.

" Ahyeon. Bukankah cinta itu tak bisa dipaksakan"

Ahyeon menunduk begitu tau arah pembicaraan chiquita. Chiquita melangkahkan kakinya mendekati ahyeon.

"Maaf ahyeon" ucap chiquita lagi begitu telah didepan ahyeon.

Ahyeon mendongakkan kepalanya dan berusaha untuk tersenyum "Tak apa. Kamu memang benar. Cinta itu tak bisa dipaksakan. Aku terlalu egois untuk memaksakan kamu mencintaiku" kata ahyeon.

Air matanya mengalir di pipinya. Mungkin ahyeon harus menyerah untuk kali ini.

Ahyeon berbalik dan berjalan tapi tangannya ditahan oleh chiquita "Aku terlalu memaksakan perasaan ku kepada riri, dan tanpa aku sadari sebenarnya, aku telah jatuh cinta padamu"

Chiquita membalikkan badan ahyeon. Ia menatap ahyeon "Bolehkah aku yang mengatakannya?" Ahyeon masih terdiam. Otaknya tak bisa mengartikan apa yang telah terjadi.

"Ahyeon" Chiquita menatap ahyeon dalam "Aku menyukai riri. Sangat-sangat menyukai nya. Dia yang selalu menemaniku disaat aku sendirian. Dia juga yang menjadi teman pertamaku. Tapi tanpa aku sadari, kamu telah menggantikan riri di hatiku. Kamu juga yang telah memberikan warna baru dalam hidupku"

Chiquita menghirup nafas dalam-dalam "ahyeon maukah kamu menjadi pacarku?"

Ahyeon mematung. Ia tak menjawab sama sekali.

"Mungkin aku terlambat" gumam chiquita. Chiquita membalikkan badannya, dan sepasang tangan tiba-tiba melingkar di perutnya.

"Aku terlalu lama menunggumu. Sehingga aku pikir semua ini seperti mimpi saja" ujar ahyeon pelan.

"Canny bisakah kamu mengatakannya sekali lagi" Chiquita ingin berbalik.

"Tidak perlu berbalik"

"Aku menyukaimu. Maukah kamu menjadi pacarku?" Ahyeon semakin mengeratkan pelukannya.

"Umm" balas ahyeon sambil mengangguk. Chiquita melepaskan tangan ahyeon, ia berbalik dan menatap ahyeon lekat. Chiquita menangkup kedua pipi ahyeon, perlahan ia memajukan wajahnya.

Begitu bibirnya menempel di bibir ahyeon, ahyeon memejamkan matanya.

Setelah beberapa menit ,Chiquita menyudahi ciumannya. Ia menatap ahyeon lekat.

"Maaf ya. Sudah membuatmu menunggu terlalu lama. Dan terimakasih sudah menyadarkan ku"

Ahyeon tak menjawab ia memeluk chiquita dan chiquita membalas pelukan ahyeon.

Bulan purnama menjadi saksi bisu pernyataan cinta dari seorang chiquita . Dan Kegigihan ahyeon mendapatkan hati chiquita, berbuah manis baginya.

Begitu juga chiquita. la pikir ia menyayangi pharita lebih dari sahabat, tapi nyatanya sebenarnya chiquita menyayangi pharita sebagai keluarga.

Waiting For You (GxG)(Chiyeon) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang