Kelas 2A sedang melakukan diskusi untuk mengikuti Festival olahraga. Mereka sibuk untuk membagi tugas tapi tidak dengan Chiquita. la tak tertarik sedikitpun. Pikirannya tidak berada di tubuhnya. Melainkan ia memikirkan kejadian seminggu lalu di rumah Ahyeon.
Flashback
Entah dorongan dari apa Ahyeon memajukan wajahnya. Matanya mulai terpejam. Chiquita yang belum tidur sepenuhnya membuka matanya. Lalu ia dikagetkan dengan wajah Ahyeon yang teramat dekat sambil memejamkan mata.
Semakin dekat .Semakin mendekat. Mata Chiquita membulat sempurna, ia tak tahu harus apa. Ia langsung menutup matanya. Tapi tidak terjadi apa-apa. Ia membuka matanya sedikit tampak Ahyeon yang berjalan menjauhinya.
"Ya ampun Ahyeon kau bodoh! Apa yang kau lakukan?" rutuk Ahyeon pada dirinya. Ia juga memukul-mukul kepalanya.
"Untung saja aku bisa menahannya" gumam Ahyeon.
Chiquita yang mendengarnya langsung menghela nafas lega. Ia tidak tahu apa yang terjadi jika Ahyeon benar-benar menciumnya. Sedangkan di sisi Ahyeon la terus saja merutuki kebodohannya. Ia juga menyelimuti dirinya hingga kepala.
Flashback End
Dan sejak saat itu Chiquita mencoba menjaga jarak dengan Ahyeon. Biasanya ia tak peduli dengan sekitar tapi sekarang ia menjadi gugup dekat dengan Ahyeon.
Oleh karena itu dimana ada Ahyeon ia tidak kesana. Tapi kecuali kalau dikelas. Seperti sekarang Chiquita sadar bahwa Ahyeon dari tadi menatapnya.
"Jadi Ruka, Rora, Rami , dan Chiquita akan mengikuti lomba basket" tukas Bona(Ketua kelas) sambil menunjuk orang-orang yang disebutnya.
Chiquita baru sadar dari lamunannya "Aku menolak" ucap Chiquita.
Semua mata memandangnya. Ia tidak memperdulikannya, lagi pula ia tidak suka mengikuti acara yang seperti itu.
"Kami tidak menerima penolakan" balas Rora sambil menatap Chiquita datar.
"Kenapa harus aku?" Tanya Chiquita
"Yang lainnya sudah dapat tugas masing-masing Chiquita" Ucap Bona
Bona lalu menyebutkan masing2 siswa dan siswi beserta lombanya. Tak terkecuali Ahyeon, Pharita, Asa dan Bona mengikuti lari estafet.
"Jadi tinggal kalian berempat" jelas Bona sambil menatap Chiquita serius. Chiquita menatap Bona datar.
"Aku menolak" kekeuh Chiquita.
Rora langsung berdiri "Kau tidak bisa begitu. Setidaknya tunjukan rasa solidaritas mu" geram Rora. Tapi Chiquita hanya cuek saja.
Rora melangkah ke arah Chiquita dan langsung mencengkeram kerah kemeja Chiquita.
"Eh Rora hentikan" pekik mereka. Ahyeon juga bangkit dari duduknya, begitu juga Pharita.
"Selama ini kami cukup sabar dengan kau Chiquita. Kau bahkan tak pernah mengingat nama teman sekelasmu, kami maklumi.
Kau tidak peduli dengan sekitarmu juga kami maklumi. Tapi tidak untuk kali ini. Kau sungguh keterlaluan" maki Rora. Rora menatap tajam Chiquita.
"Hei hei Rora tenanglah oke" lerai Ruka.
Ia juga melepaskan cengkraman Rora yang begitu kuat.
"Canny" Pharita menyentuh pundak Chiquita lembut.
Ia juga memberikan senyum lembut "Aku mohon kamu ikut ya" pinta Pharita penuh harap.
Chiquita mendesah pasrah. Ia paling tak bisa menolak permintaan Pharita. "Baiklah" ucapnya sambil mengangguk.
"Nah gitu dong " Ucap Pharita tersenyum senang, ia pun memeluk Chiquita.
"Jadi, sudah selesaikan. Festival olahraga seminggu lagi. Kita masih memiliki waktu untuk berlatih.
Setidaknya dari beberapa lomba yang kita ikuti dapat memenangkan salah satunya. Sekarang kalian boleh kembali ke aktivitas masing-masing" Begitu selesai Bona menjelaskan,mereka pun bubar.
"Chiquita kamu mau kemana?" tanya Pharita melihat Chiquita melangkah ke pintu.
Chiquita berbalik "Rooftop" balasnya.
"Aku ikut ya" Chiquita tersenyum tipis lalu mengangguk.
Pharita pun berjalan disamping Chiquita.
Ahyeon yang melihat itu mendesah pelan. Tidak tahu kenapa ia merasa Chiquita menjauhinya.Biasanya Chiquita hanya diam saja begitu ia mendekatinya tapi akhir-akhir ini Chiquita bahkan menghindari nya.
Ahyeon mencoba mengingat apa yang telah ia lakukan hingga Chiquita menghindarinya. Terakhir kali bersama Chiquita yaitu waktu Chiquita menginap di rumahku.
Kami tidak melakukan apa-apa
Ahyeon terus mengingat-ingat kejadian
seminggu lalu.Matanya membulat sempurna. Apa mungkin Chiquita tau waktu aku hampir menciumnya, Ahyeon menelungkupkan wajahnya kelipatan tangannya. Ia merutuki kebodohannya waktu itu." Ya Tuhan apa yang harus ku lakukan"monolog ahyeon dalam hati. sepertinya karna tingkahnya membuat Chiquita menghindari nya.
==========Di Tempat latihan=========
Rora menghempaskan bola basket yang
ada ditangannya. Ia menatap Chiquita tajam lalu berjalan ke arah Chiquita sambil mendorongnya. Ruka dan Rami mencoba menenangkan Rora."Maksud mu apa hah?" marah Rora ke Chiquita.
Chiquita hanya menatapnya datar.
"Jangan salahkan aku. Kalian yang
memasukkan namaku" balas Chiquita malas."Kau itu bagian dari kelas. Bisa gak sih sekali saja melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh" kesabaran Rora telah habis. Padahal besok adalah festival olahraga tapi Chiquita tak pernah serius dalam berlatih.
"Gak"ucap Chiquita
"Kau" Rora melayangkan pukulannya tapi ditahan oleh Bona.
"Kekerasan dilarang disini" ucap Bona
penuh penekanan.Rora mendengus kesal lalu pergi dari lapangan basket diikuti Ruka dan Rami.
"Kami tau kau tidak ingin berurusan
dengan apapun. Tapi untuk kali ini aku harap kau mengerti" ujar Bona begitu."Rora sangat menghargai sebuah ikatan.Oleh karena itu ia berjuang keras untuk kebaikan kelas Meskipun kau tidak pernah menganggap kami
tapi ketahuilah kami tetap menganggap mu sebagai keluarga" tukas Bona.
Chiquita berjalan menjauhi Bona.
Bona mendesah "Anak itu keras kepala"

KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting For You (GxG)(Chiyeon) END
Teen Fiction"Aku akan tetap menunggumu hingga 1000 tahun sekali pun. Jika hatimu telah kosong maka berbaliklah. Aku akan selalu menunggumu" WARNING GXG (Chiyeon)