Waktu yang di tunggu telah tiba untuk lomba basket.Pemain basket sudah siap melakukan pemanasan. Tim basket dari kelas 2A memasang wajah datar begitu melihat lawan-lawan mereka.
Alasannya cuma satu agar lawannya langsung down. Tapi sayangnya malah yang down waktu melihat pemain dari tim lawan.
Tubuh besar dan tinggi, membuat mereka terlihat lebih pendek. Ditambah wajah sangar dari tim lawan. Chiquita hanya menatap datar saja. Dia sangat tak tertarik.
Pertandingan pun dimulai. Pertama bola berhasil didapatkan oleh Ruka, la mendribble bola sambil berpikir bagaimana cara melewati orang yang di depannya.
Waktu Ruka mengoper ke Rora. Malah tim lawan yang berhasil mendapatkannya. Rora mencoba merebut bola namun tim lawan langsung memasukkan bola kedalam ring. Rora menghentakkan kakinya kesal.
Permainan berlanjut Sekarang bola berada ditangan Rami. Rami
menghindari lawan yang didepannya
lalu la mengopernya ke Ruka, lalu Ruka mengoper ke arah Rora . Rora lalu memasukkan bola kedalam ring bertepatan Peluit berbunyi tanda istirahat.Tim kelas 2A berdecak kesal karena mereka belum mendapatkan poin. Sangking kesalnya Rora menyiram wajahnya dengan air. la pun melempar botol kosong itu ke lantai.
"Rora" tegur Rami.
"Sial banget, Satu angka saja tak bisa kita peroleh" gerutu Rora.
"Itu karena kau cepat emosi" Celetuk Chiquita.
"Apa kau bilang" Rora menatap Chiquita
marah. Chiquita menghembuskan nafas."Iya Kau, mudah sekali terpancing emosi, Jadi mereka menggunakan emosi mu" tunjuk Chiquita ke Rora.
"Dan Kau Tiang listrik" Rami mendelik tajam begitu Chiquita memanggilnya Tiang Listrik .Tapi Chiquita tidak memperdulikannya.
"Gerakan mu sangat mudah ditebak oleh mereka. Jadi sangat mudah bagi mereka merebut bola dari mu" lanjut chiquita.
"Lalu bagaimana denganku?" tanya Ruka.
"Kau Kukang Sipit " Ucap Chiquita
Rora, Rami tak bisa menahan tawa mereka.
"Wkwkwkwk anjirr perut gw sakit" Ucap Rami sambil memegangi perutnya karna tertawa terlalu keras.
" Tapi fakta anjirr, emang Sipit susah melek aowkwowk" Ucap Rora menambahkan.
Ruka mendengus kesal. Mereka tak menyangka Chiquita sekali bersuara langsung mengatai mereka.
"Kau dari tadi hanya tebar pesona saja.Apalagi kepada gadis yang disamping Pharita" sahut Chiquita.
Rora, Rami, refiek menatap siapa orangnya. Rora tau Asa lah yg ada di samping Pharita seketika Rora langsung menatap Ruka tajam Ruka nyengir lebar lalu ia minum minumannya.
"Dan kau Tiang tidak jauh beda juga dengan si kukang" sekarang chiquita menunjuk Rami lagi.
"Apalagi sih" Ucap Rami kesal.
"Pikiranmu hanya pada ketua kelas(Bona) , dan aku beberapa kali memergoki mu memberikan beberapa kali wink dan Flying Kiss" sambung Chiquita.
Pipi Rami langsung memerah mengingat Itu. Rora,Ruka langsung menggoda Rami.
"Cieee elah bentar lagi ada yang jadian nih kiww kiww" Goda Rora.
"Jangan lupa pajak jadiannya bos" Lanjut Ruka.
"Dengar , Kita tidak bisa mengoper dari atas" Ucap Chiquita.
"Terus"saut mereka.
"Lakukan dari bawah"ucap Chiquita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting For You (GxG)(Chiyeon) END
Teen Fiction"Aku akan tetap menunggumu hingga 1000 tahun sekali pun. Jika hatimu telah kosong maka berbaliklah. Aku akan selalu menunggumu" WARNING GXG (Chiyeon)