SEQUEL PART 10

496 42 4
                                    

*Triiing

Gisel yang sedang menyisir rambutnya langsung memeriksa ponselnya.
Terteralah nama minji di layar ponselnya.

Minji

Kamu mau bareng denganku atau sama Tante Asa?

Seketika senyum gisel mengembang mendapat pesan dari minji. Ia hendak menjawab tak jadi karena mendapat
pesan tambahan dari minji.

Minji

Ada Hanni juga loh.

Seketika senyum gisel luntur melihat nama hanni. Dengan kasar ia mengetik pesan balasan dari minji.

Gisel

Aku bareng bunda. Kamu duluan saja.

Minji

Oh oke

"Semudah itu" gumam gisel tak percaya. "Minji bodoh" maki gisel sambil melempar ponselnya ke kasur.

la sangat kesal minji sudah mulai dekat
dengan hanni. Dan ia lebih kesal dengan dirinya sendiri, karena tidak sanggup bilang tidak saat hanni meminta bantuannya.

Dan yang lebih lebih membuatnya kesal adalah ia tak berani mengungkapkan perasaannya yang sebenarnya.

"Gisel cepat turun atau kamu bakal telat" teriak Asa dari lantai bawah.

"Iya bun"

Gisel keluar dari kamarnya dengan memakai tas punggung yang agar besar. Sehingga membuatnya seperti anak TK meskipun begitu ia tetap imut. Rora yang melihat gisel, tertawa keras

" Wkwkwk anaknya siapa sih, kek anak TK "

namun dia langsung diam, begitu Asa menatapnya tajam.

"Rasain" ujar gisel tanpa suara dan tak
lupa ia memeletkan lidahnya.

'Menatang-mentang ada bunda nya' dengus Rora dalam hati.

"Sudah sudah jangan pada ribut"

Agar perang mata antara Rora dan gisel cepat selesai, asa pun mengajak
keduanya untuk sarapan.

Tapi sayangnya kedua orang yang ia sayangi itu, masih saling melemparkan tatapan menantang, hingga asa jengah dibuat.

Asa hanya bisa menghela nafas saja melihat kelakuan mereka.

"Oh iya Bun. Berangkat sekolah nanti
aku diantar sama bunda ya" pinta gisel setelah menelan makanan yang masuk kedalam mulutnya. Asa hendak menjawab tapi keduluan dengan Rora.

"Hehh tumben banget. Biasanya sama minji" sahut Rora cepat.

Gisel tersenyum getir "Dia berangkat bareng temannya" balas gisel pelan sambil memasukkan makanannya dengan lesu.

"Lili?" tanya Asa yang penasaran melihat wajah tak bersemangat anaknya ini.

Gisel menggeleng pelan

"Bukan"

"Makanya jadi orang itu jangan kayak
anak kecil. Kan minji jadi berpaling "
canda Rora yang tak mengerti situasi.

"Aduhhh, sayang sakit"

"Jangan di ledekin anaknya ihh"

Asa yang mendengar candaan asal dari Rora, langsung mencubit perut dan tak
lupa matanya melotot hingga membuat Rora menciut.

"Bun aku udah selesai" sahut gisel
sambil berdiri dan meninggalkan meja makan.

"Kamu sih"

"Aku cuma bercanda doang kok sayang" balas Rora cepat.

Waiting For You (GxG)(Chiyeon) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang