Pagi ini chiquita bangun lebih awal dan langsung mandi. Setelah selesai, ia pun keluar dari kamarnya dan tak sengaja ia bertemu dengan perempuan malam tadi. Yeri.
"Hai Canny. Kamu mau kemana?" tanya Yeri diiringi senyum manisnya.
Chiquita menatap datar "Keluar" balasnya singkat. Chiquita melanjutkan langkahnya.
"Ah kebetulan. Aku juga mau keluar. Boleh bareng?" tanya yeri dengan senyum yang masih terukir diwajahnya sambil menyamai langkah chiquita.
"Gak" Chiquita mempercepat langkahnya
Senyum diwajah Yeri luntur, tapi ia tetap mengikuti chiquita. "Oh iya kamu sekolah dimana?"
Chiquita tidak menggubris pertanyaan yeri. Tapi itu tak membuat yeri menyerah.
"Kamu enggak ingat aku?"
"Gak" balas chiquita cepat.
"Hmmm Canny" Yeri menggenggam tangan chiquita tapi langsung di sentakan oleh chiquita. Yeri memikirkan cara lain agar chiquita
mau meliriknya."Aduh kaki ku sakit" ringis yeri.
Namun sayangnya chiquita tak berhenti, la terus melangkahkan kakinya. Yeri mendengus kesal.
"Kau tak apa-apa?" tanya seseorang yang melihat yeri.
"Hm" dengus yeri. la berdiri dan kembali ke mengejar chiquita.
"Lah. Baik-baik aja" ujar orang itu pelan.
Chiquita menghela nafas lega tapi begitu yeri keluar dari hotel ia kembali mempercepat langkahnya.
==================================
"Kamu mau kemana yeon?" tanya Rami yang baru bangun.
"Cari udara segar" balas ahyeon masih menatap dirinya di cermin.
"Cari udara segar atau cari Chiquita" goda Rami.
"Sekalian kalo ketemu" sahut ahyeon sambil menyengir.
"Dasar" Rami melemparkan bantalnya, dengan reflek ahyeon menghindar.
"Bye bye Rami, jangan lupa cepet2 tembak Bona ya"
"Tembak pake apa? Pistol? "
"Mati anak orang yg ada, terus situ jomblo teruss" Ucap ahyeon.
" ENGGAK YA, Dah sono cari aja si kulkas pikun,sheesh sheesh "usir Rami.
Ahyeon keluar dari kamarnya dan Rami. Ahyeon melangkahkan kakinya keluar hotel. Ia tidak tahu ingin kemana tapi la masih tetap melangkah.
Hingga ia tak sengaja melihat chiquita, dan yeri yang mencoba mendekati chiquita.
Ahyeon mendengus kesal. la berjalan ke arah chiquita tapi tiba-tiba saja ia berhenti.
"Ngapain juga kesana. Aku sama Canny gak punya hubungan apa-apa"
Gumam ahyeon lesu.la membalikkan badannya tapi sedetik kemudian ia membalikkan badannya lagi dan berjalan ke arah chiquita.
"Canny" panggil ahyeon sebisa mungkin la tersenyum. Chiquita berbalik begitu juga dengan yeri.
"Ngapain kamu disini?" tanya chiquita sambil menatap ahyeon.
Mau misahin kalian "Cari angin" balas ahyeon singkat.
"Kebetulan sekali kau ada disini. Bisa tolong fotoin kami berdua" Chiquita melirik yeri , yang tiba-tiba saja berbicara dan menyerahkan ponselnya kepada ahyeon.
Ahyeon memaksakan senyumannya "Baiklah" jawabnya menahan kesal.
Ahyeon menerima ponsel yeri.
Yeri berdiri di samping chiquita. Yeri menggandeng lengan chiquita lalu ia berpose. Sedangkan chiquita hanya diam dengan wajah datarnya
"123"
*Cekrek
"Sekali lagi" sahut yeri.
"1 2..."
*Cekrek
Ahyeon tak bisa melanjutkan hitungannya.
saat yeri mencium pipi chiquita. Sedangkan Chiquita masih terdiam. la tak menyangka yeri menciumnya.
Ahyeon memberikan ponsel yeri dan
langsung pergi. Chiquita menyentak tangannya hingga terlepas dari tangan
Yeri. Dan ia mengejar ahyeon."Canny" la tak menggubris panggilan yeri.
Yeri mendengus kesal, tapi setelah itu ia tersenyum melihat hasil jepretan
Ahyeon.Ahyeon terus berlari tanpa arah dan chiquita mengejarnya dari belakang. Chiquita meminta ahyeon berhenti , namun ahyeon seakan menulikan pendengarannya.
"Ahyeon. Berhenti dulu!" pinta chiquita. Akhirnya ahyeon berhenti. Mungkin karena kakinya capek?
Chiquita menyentuh pundak ahyeon, tapi ahyeon menepisnya. Lalu ia menundukkan kepalanya.
"Hei sini lihat aku" Ucap chiquita
Ahyeon menggeleng.la tidak ingin mengeluarkan suaranya karena itu akan membuatnya menangis.
"Ahyeon tatap aku" ujar chiquita lembut.
Seakan terhipnotis dengan suara lembut chiquita, ahyeon mendongakkan kepalanya dengan air mata di pipinya.
Chiquita menghapus air mata ahyeon kemudian ia menangkup kedua pipi ahyeon.
"Ahyeon..."
"Canny"
ucapan chiquita terputus karena suara yeri. Ahyeon memundurkan langkahnya sehingga tangan chiquita
menggantung."Kenapa kamu ninggalin aku sih"
cemberut yeri.Chiquita mendesah kesal dan menatap yeri datar.
"Eh kau yang tadi" Yeri melirik tangan
Chiquita yang tiba-tiba menggenggam tangan Ahyeon."Ayo pergi" Chiquita menarik tangan ahyeon tapi yeri menahan tangan chiquita yang satunya.
"Canny tunggu" Chiquita menyentak tangannya.
"Ada yang ingin aku katakan"
"Aku tidak ingin mendengarkan" balas
Chiquita cepat."Aku suka sama kamu. Dari dulu aku suka kamu" ujar yeri. Chiquita menatap yeri datar.
"Tapi aku tidak suk.. "
"Apa karena gadis itu" tunjuk yeri.
Chiquita menarik tangan ahyeon hingga
ia bertubrukan dengan tubuh chiquita.
Tanpa aba-aba chiquita langsung mencium bibir ahyeon. Yeri menatap tak percaya.sedangkan ahyeon terdiam dengan
perlakuan tiba-tiba chiquita dan sedetik kemudian ia meresapi ciuman chiquita.Begitu chiquita mengakhiri ciumannya,
ia menatap yeri "Kau sudah tahu kan
jawabannya". Chiquita mengajak ahyeon pergi, menjauh dari yeri.Canggung. Satu kata yang terpikirkan
oleh ahyeon. Ia tidak tahu harus bagaimana. Ditatapnya tangan chiquita yang masing menggenggam tangannya. Lalu ia menatap wajah chiquita tenang.Ahyeon mendengus pelan. Lagi-lagi chiquita tak merasa bersalah sedikit pun dengan apa yang telah ia perbuat.
Sangking kesalnya ahyeon menginjak kaki chiquita kuat, hingga membuat chiquita meringis kesakitan.
Ia menghentikan langkahnya dan menatap Ahyeon penuh tanya.
"Ada apa sih, kenapa tiba2 nginjek kaki ku ?" tanya chiquita sedikit meringis.
Ahyeon mendorong chiquita "kamu harus tanggung jawab karna udah cium aku" lalu ahyeon lari meninggalkan chiquita yang masih meringis.
"Tanggung jawab" gumamnya sambil
mengernyitkan dahinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting For You (GxG)(Chiyeon) END
Teen Fiction"Aku akan tetap menunggumu hingga 1000 tahun sekali pun. Jika hatimu telah kosong maka berbaliklah. Aku akan selalu menunggumu" WARNING GXG (Chiyeon)