Di depan gedung gimnasium yang baru, terdapat sebuah pita yang siap digunting. Di sisi kanan gimnasium terdapat ruang untuk konferensi pers. Para wartawan dan tamu penting sudah duduk di kursi masing-masing, kini mereka semua menunggu kedatang pemeran utama acara pada hari ini yaitu Martin Baskara yang sekaligus akan mengumumkan pengumuman penting sehingga wartawan perlu didatangkan.
Para murid berkumpul di satu tempat untuk menonton acara pembukaan gedung baru itu, termasuk Falea yang ikut bergabung karena dipaksa Oliv.
"Panas Liv di sini mending kita ke kantin sambil minum es teh!" gerutu Falea sambil mengipas-ngipas wajah karena kepanasan.
"Gue penasaran pengen lihat Pak Martin yang katanya udah tua tapi masih ganteng itu!" Oliv berucap semangat, kakinya sampai jinjit-jinjit untuk melihat keadaan di depan.
Falea geleng-geleng kepala. Ia sedikit mundur ke belakang hingga mentok di bawah pohon tabebuya yang kebetulan sedang berbunga berwarna pink. Falea mendongak, sudut bibirnya terangkat ketika melihat bunga-bunga itu di atas kepalanya.
Pandangan Falea kembali pada Oliv yang masih jinjit-jinjit. Padahal di posisi Falea sekarang situasi di depan lebih terlihat karena dataran yang Falea injak lebih tinggi sedikit.
"Liv!" Oliv menoleh. "Mending di sini. Di sini lebih kelihatan!"
"Oh, ya?" Oliv lalu mendatangi Falea dan berdiri di samping Falea. "Eh, iya!"
Dua orang lainnya mengikuti Oliv. Sepertinya orang itu mendengar perkataan Falea tadi bahwa tempat ini lebih strategis makanya mereka ikut datang ke mari untuk menonton.
Tak lama, datang satu mobil mewah yang diikuti dua mobil lainnya di belakang. Wartawan bersiap dengan kamera mereka, flash mulai terlihat berkedip-kedip sesaat sebelum pintu mobil Mercedes Maybach S600 Pullman Guard itu terbuka.
"Wah, udah datang!" Oliv menepuk lengan Falea antusias.
Flash berkedip begitu cepat saat Martin Baskara turun dengan setelan jas hitamnya. Pria yang kini hampir menginjak usia 50 tahun itu masih terlihat gagah dan tampan di usianya yang sudah tidak muda lagi. Pria itu melambai-lambai ke kamera, ia pun beberapa kali menyalami murid-murid yang ingin bersalaman.
"Lo penasaran enggak sih sama anak laki-laki Pak Martin?" orang yang berdiri di samping Oliv berbicara
"Nata maskud lo?"
"Lah, emang Pak Martin punya anak cowok?!" Oliv ikut bergabung dalam percakapan.
"Ih, bukan! Semua orang juga tahu kalau Nata bukan anak kandungnya Pak Martin. Nata kan anak Bu Lily sama suami sebelumnya." orang itu menatap Pak Martin di depan sana yang terus disoroti flash kamera. "Masa lo belum pernah denger kalau Pak Martin punya anak cowok sama istri pertamanya? Rumornya dia seumuran kita. Dia katanya enggak pernah nunjukin wajahnya ke publik."
KAMU SEDANG MEMBACA
Now, It's Your Turn! [ON GOING]
Novela Juvenil(Ghost series #5) Mendaftar ke sekolah baru sepertinya bukan pilihan yang tepat. Masa SMA-nya yang hanya tinggal sisa setahun menjadi berantakan akibat kegilaan di luar nalar sekolah elite itu. Namun, apalah daya Falea Binara, seorang anak tunggal y...