15 | Melemah

1.7K 235 22
                                    

Teaser Now, It's Your Turn!👆

Mobil yang biasanya mengantar jemput Falea ke sekolah terparkir di area parkir kediaman keluarga Airlangga yang luas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil yang biasanya mengantar jemput Falea ke sekolah terparkir di area parkir kediaman keluarga Airlangga yang luas. Pintu utama mansion terbuka sesaat setelah Falea turun dari mobil. Dua dari puluhan pegawai di sana berjalan mengikuti Falea ke arah ruang keluarga, mereka menjelaskan berbagai hal, mulai dari ada atau tidaknya orang tuanya di rumah, selain itu mereka menjelaskan bahwa makan malam atau keperluan Falea lain sudah disiapkan semuanya.

Sejak kecil, Falea sudah terbiasa dengan pelayanan yang membantunya dalam segala hal, mulai dari bangun tidur sampai ia tertidur kembali, semuanya sudah tersedia bahkan sebelum Falea menyampaikan apa keinginannya. Biar Falea jelaskan seberapa tidak mandirinya ia terhadap hidupnya sekarang. Banyak hal yang orang lain anggap 'biasa' namun Falea sendiri belum pernah melakukan itu sendiri.

Sebagai contoh, Falea tidak pernah menyelakan yang namanya kompor. Falea jarang sekali berada di dapur, bahkan dalam satu bulan mungkin Falea hanya sekali pergi ke dapur. Memasak? Jangan tanya Falea bisa atau tidak, sudah pasti jawabannya tidak, menyalakan kompor saja Falea tidak tahu. Selain itu, Falea tidak pernah memotong kukunya sendiri. Ada pegawai khusus yang datang ke rumah untuk merawat kuku-kuku Falea dan Mama. Masih banyak lagi hal 'biasa' yang tidak pernah Falea lakukan: mencuci piring, mencuci baju, menyetrika baju, menyapu, mengepel lantai, dan masih banyak lagi. Sebenernya, kadang kala Falea ingin belajar melakukan itu semua, namun Mamanya selalu melarang Falea untuk melakukan itu semua karena Mama selalu berkata bahwa masih banyak hal yang lebih berguna yang bisa Falea lakukan, contohnya belajar.

"Nyonya ada di ruang kerjanya, Non." ucap salah satu pegawai yang bertugas selalu memenuhi kebutuhan Falea. Namanya Bu Lina. Umurnya sekitar 40 tahunan. Bu Lina ini sudah ada sejak Falea masih bayi, beliau ini yang sedari dulu selalu menjaga Falea dan perhatian lebih dari Mamanya sendiri. Suaminya pun kerja di rumah ini sebagai tukang kebun Mama yang tanamannya bernilai puluhan juta itu.

"Papa gimana, Bu?"

"Kalau Tuan sedang perjalan bisnis ke Dubai."

Falea mengangguk mengerti. Ia berjalan menuju kamarnya di lantai dua. Di rumah seluas ini dengan puluhan kamar yang tersedia, namun hanya dua kamar yang terisi aktif, yaitu kamar Falea dan kamar Mama-Papanya. Untuk kamar para pegawai berada di bangunan yang berbeda, letaknya ada di belakang bangunan ini yang terpisah sebuah taman besar.

Langkah Falea terhenti di ujung tangga sesaat setelah melihat Mamanya duduk di sofa yang berada di lantai dua sedang membaca sebuah majalah. Kepalanya terangkat saat mendengar kepulangan Falea, lalu berdiri mendekati Falea.

"Mama dengar dari wali kelas, tadi kamu pingsan di sekolah?"

Gadis itu hanya mengangguk.

"Selain itu juga Mama lihat video kamu bertengkar dengan salah satu anak di The Royal's itu. Kalau tidak salah namanya... Belva?" Mama menunjukan sebuah video pertengakaran dirinya dengan Belva di kantin tadi siang. Selain itu Falea juga melihat video bagaimana dirinya menjerit ketakutan pada sesuatu yang tidak terlihat.

Now, It's Your Turn! [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang