32 | Come and Hug Me

1.3K 197 22
                                    

Napas Falea tercekat dalam beberapa saat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Napas Falea tercekat dalam beberapa saat. Seluruh tubuhnya terasa lemas dan mengalami malfungsi.

"I-itu..."

Falea menunjuk tulisan berwarna merah di kaca meja riasnya yang bertuliskan "Hallo, Falea!". Dengan sisa keberaniannya, Falea berdiri dan menghampiri meja riasnya. Napasnya semakin memburu ketika langkahnya semakin dekat dengan kaca tersebut.

Falea mengangkat tangannya, kemudian mengoles tulisan itu dengan jari telunjuknya.

Ini lipstick.

Falea melihat sekeliling, sebelum tertuju pada koleksi lipstick-nya di meja rias. Ada satu lipstick yang patah dan Falea yakin itu merupakan lipstick yang dipakai untuk menulis tulisan itu.

"Mbak! Mbak!" Falea berteriak memanggil asisten rumah tangga yang selalu siap siaga jika Falea memanggilnya. Tak lama, datanglah dua orang pelayan ke dalam kamar Falea dengan wajah bingungnya.

"Yang bersihin kamar aku kalian, kan?"

Kedua pelayan itu saling tatap, bingung. "Iya, Non."

"Kalian yang lakuin ini?"

Mereka menggeleng.

Falea terdiam sejenak. Jauh di dalam lubuk hatinya Falea percaya bahwa kedua pelayan ini bukanlah pelakunya. Pasalnya mereka susah sangat lama mengabdi di rumah ini. Falea mempercayainya.

"Yang infus aku siapa?"

"Yang infus, Non, itu dokter keluarga."

Lagi-lagi Falea terdiam. Ia berpikir keras memikirkan kemungkinan-kemungkinan lainnya. Jika memang bukan manusia yang melakukannya, lalu apakah benar hantu Fania datang untuk menghantuinya? Memangnya apa salahnya pada Fania? Mereka bahkan tidak saling kenal. Lagipula kejadian bunuh diri Fania itu sebelum Falea datang ke sekolah itu. Falea kira, arwah Fania datang untuk balas dendam pada orang-orang yang membully-nya, namun justru Falea kini terkena teror ini. Falea tidak mengerti pola teror ini ke mana. Siapa yang akan menjadi sasaran?

Tapi... kenapa gue yakin dalang sebenarnya itu manusia?

***

Nomor yang ada tuju sedang tidak aktif. Cobalah beberapa saat lagi.

Arash berdecak pelan sambil menjauhkan ponselnya dari telinga. Matanya bergulir menatap kalung Falea yang ada di genggamannya dengan perasaan cemas. Arash sangat ingin tahu keberadaan Falea sekarang, namun sudah hampir 3 hari ini gadis itu tidak dapat dihubungi semenjak kejadian kesurupan masal di sekolah itu.

"Falea ke mana sih?" Arash bertanya frustasi. "Gak tahu apa gue khawatir,"

"Khawatir?"

Arash menoleh ke belakang, di sana ada Nata-adik tirinya, berdiri sambil melipat tangannya di dada. Arash yang tengah tenang menikmati suasana malam di balkon rumah merasa terganggu dengan hal itu, alhasil ia berniat pergi untuk menghindari pertikaian yang memakan banyak tenaga.

Now, It's Your Turn! [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang