Dua Belas

654 45 5
                                    

Note: halunya jangan ketinggian ya Luvv inget ini cuma fiksi:")

Seorang wanita tiga puluh tiga tahun duduk bersandar di depan TV menonton acara talkshow malam seorang diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang wanita tiga puluh tiga tahun duduk bersandar di depan TV menonton acara talkshow malam seorang diri. Beberapa kali ia mengubah posisi, dari duduk tegak, duduk bersila sampai rebahan menyamping. Terus seperti itu sampai membuatnya jadi bosan. Ia butuh hiburan lain.

Wanita yang kerap di sapa Carissa itu tersentak mendengar bunyi letupan beruntun yang cukup keras. Penasaran, ia pun melihat dari balik jendela. Malam ini langit Surabaya tampak indah dengan kilau kembang apinya.

Ah.. Pasti seru sekali merayakan tahun baru seperti itu. Carissa jadi iri saja. Disaat orang lain melakukan berbagai macam kegiatan mengasyikan untuk menyambut tahun baru, ia beserta yang berada di rumah ini justru hanya berdiam diri seperti hari biasanya.

Carissa perlahan menyunggingkan senyum. Ia lalu berjalan keluar rumah.

"Pak Mulyo?" Ia berteriak memanggil salah seorang security. Laki-laki setengah baya itupun datang.

"Iya bu? Ada yang bisa saya bantu?" tanya Mulyo sopan. Carissa mengeluarkan beberapa lembar uang seratus ribuan dari dompetnya.

"Ini tolong kamu keluar beli petasan ya, yang banyak. Beli semua jenis kalo perlu"

"Buat apa beli banyak-banyak Bu?"

"Ya buat diledakin, udah Pak Mulyo pergi sekarang gih keburu habis nanti petasannya diborong orang"

"Baik Bu"

Carissa masuk kembali. Terus naik ke atas menuju kamar Evelyn.

Carissa mulai mengetuk pintu, "Eve? Evelyn?" Tak ada respon. Tapi pintunya terkunci yang berarti penghuni kamar ada di dalam.

Ceklek

"Kenapa?" kata Evelyn dingin memasang ekspresi tak bersahabat seperti biasa.

"Kamu lagi ngapain Eve? Sibuk nggak?" tanya Carissa baik-baik.

"Nggak. Emang kenapa?"

"Kamu udah makan?"

"Belum"

"Kamu lagi pengen makan sesuatu nggak?" Evelyn terdiam sejenak, menyilang kedua tangan di depan dada sambil menatap tantenya curiga.

"Ada apa nih tiba-tiba? Sejak kapan tante jadi kepo sama makanan yang aku pengenin?"

"Em.. gini Eve—"

Marry A Scandalous Girl ( Rafael Struick )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang