"Pasien mengalami cedera yang cukup serius pada pergelangan kakinya akibat terjepit saat kecelakaan. Juga ada benturan di bagian kepala. Untungnya langsung dilarikan ke rumah sakit, karena terlambat sedikit saja nyawanya bisa terancam. Sampai saat ini pasien masih belum sadarkan diri, jadi untuk sekarang juga belum bisa dijenguk"
Kalimat itu seperti cambuk di tubuh Carissa. Kali ini terlalu berat cobaan yang Tuhan berikan kepadanya. Dunianya terasa runtuh. Duka atas kepergian Jonathan belum sembuh namun kembali sebuah pisau menyayat hatinya. Carissa duduk di kursi tunggu dengan tubuh tak berdaya. Air mata yang terus mengalir tanpa henti menandakan luka yang amat mendalam.
"Tante Carissa?" Suara berat itu membuat Carissa mendanga.
"Lebih baik sekarang tante sama Bi Sari makan dulu, biar saya yang jaga di sini" ucap Rafael. Mengingat wanita itu yang kata Bi Sari belum pernah makan sejak siang sampai sekarang yang sudah hampir tengah malam.
Carissa tersenyum tipis dan bergeleng, "Tante nggak lapar kok, tante mau tunggu Evelyn sadar" jawabnya menahan tangis. Rafael menghela napas.
"Tapi tante belum pernah makan dari siang kan? Udah tante tenang aja, ada saya kok yang jagain Evelyn"
Carissa terdiam dan berpikir sejenak, lalu menoleh pada Bi Sari yang setia mendampinginya.
"Iya bu, nanti kalo ibu nggak makan, ibu bisa sakit juga" sahut Bi Sari cemas.
"Yaudah. Rafael, tante titip Evelyn sebentar ya?" ujar Carissa dengan mata yang sayu dan tak bertenaga. Rafael hanya mengangguk seraya tersenyum.
Rafael berdiri di balik kaca transparan, memandang gadis yang terbaring lemah tak sadarkan diri dengan balutan di kepala dan kakinya. Meski sebelumnya Rafael sangat membenci Evelyn, namun setelah melihat sedikit perubahan sikap gadis itu jujur saja Rafael menyayangkan musibah ini menimpa Evelyn.
Tiba-tiba ia mengingat laporan dari pihak kepolisian yang menindaklanjuti kasus kecelakaan Evelyn siang tadi.
"Mobil yang dikendarai saudari Evelyn menabrak pohon besar di pinggir Jl. Sudirman. Ini memang kecelakaan tunggal. Tapi sejujurnya ada sedikit kejanggalan, sisi kanan mobil yang harusnya tidak mengalami kerusakan parah malah yang paling rusak. Dan harusnya jalan raya seluas itu minim kecelakaan. Dugaan sementara kami adalah adanya mobil lain yang menabrak mobil saudari Evelyn sehingga oleng ke pinggir jalan. Ibu Carissa tenang saja, kami akan terus mengusut kasus ini sampai tuntas"
Rafael merogoh saku celananya, membaca kertas yang ditulis oleh Evelyn tadi pagi. Rasanya tidak tega melihat gadis itu yang kini tak bisa melakukan apa-apa selain pasrah dengan kehendak Tuhan.
"Eve?" Gumam Rafael saat melihat tangan Evelyn yang bergerak. Rafael merapatkan pandangannya pada kaca, dan benar mata gadis itu juga perlahan terbuka.
"Dokter! Suster!"
"Kenapa dek?" tanya sang dokter dengan nametag dr. Alan.
"Evelyn udah sadar dok, sus. Saya lihat dari kaca!" Dokter yang menangani Evelyn bersama dua orang suster pun segera masuk untuk memastikan. Rafael kembali memantau dari balik kaca. Tampak dokter Alan dan para perawat mulai memeriksa kondisi Evelyn. Rafael menunggu di luar dengan perasaan tak tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry A Scandalous Girl ( Rafael Struick )
FanfictionSeperti judulnya, yap novel ini menceritakan tentang seorang laki-laki yang terpaksa menikahi perempuan dengan penuh skandal. Laki-laki itu adalah Rafael William Struick atau kerap disapa Rafael/Rafa/Raf. Selama tujuh belas tahun hidup ia jalani de...