Enam Belas

435 41 2
                                    

My Luv..

Sebelum baca author mau ngucapin,

Selamat hari raya Idul Adha
bagi yang merayakan
Minal Aidzin Wal Faidzin
Mohon maaf lahir dan batin
🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Maaf baru sempat update Luv semoga kalian tetap stay ya, author usahain akan menamatkan cerita ini secepatnyaaa.. doain biar ga ada halangan ya..

Okey lanjoott..

===================================

"Kalian bener-bener udah ngelupain gue ya?!"

Gadis dengan rambut terkuncir satu memasuki food court sekolah menemui Evelyn, Felicya dan Alexa yang sedang makan siang.

"Grace?" Felicya dan Alexa bergumam.

"Apaan sih nih orang dateng-dateng ngamuk" kesal Evelyn merotasi bola mata.

Grace menghela napas, "Guys, kita udah sahabatan dari lama loh, kok bisa-bisanya sih kalian se-nggak percaya itu sama gue?"

Felicya dan Alexa menatapnya empati. Berbeda dengan reaksi Evelyn yang sangat dingin. Gadis blonde itu beranjak dari kursinya.

"Heh! Gue udah pernah bilang ya sama lo, jangan berani muncul depan muka gue kalo lo belum bisa ngasih bukti bukan lo pelakunya!"

"Udah berkali-kali juga gue bilang bukan gue Eve! Bukan gue! Nggak mungkin gue ngelakuin itu dan apa untungnya juga coba buat gue?" sentak Grace teguh membela diri.

"Yaudah sekarang lo ada buktinya?" tanya Evelyn. Grace membungkam.

Evelyn tersenyum menyeringai, "Kenapa diem? Belum bisa buktiin?"

"Gue emang belum punya bukti apa-apa, tapi yang pasti kalian udah salah besar nuduh gue!"

Evelyn terkekeh pelan melipat tangan di dada, "Denger kalimat barusan gue jadi dejavu deh. Fel, Lex, inget nggak dua tahun lalu ada yang ngucapin kalimat yang sama, katanya dia nggak korupsi tapi setelah diusut eh ketahuan juga. Hampir dipenjara 10 tahun, untungnya ada PAK JONATHAN yang bantuin dan akhirnya cuma 8 bulan di penjara.." Evelyn sengaja mengeraskan suara sehingga membuat semua orang di sana mendengarnya. Dan pasti, mereka langsung jadi pusat perhatian.

Mata Grace membulat, rahangnya mengeras, tangannya mengepal kuat, nan napas yang memburu. Ia merasa sudah dipermalukan di depan umum, gadis itu maju ke depan Evelyn. Felicya dan Alexa hanya bisa menegak saliva lamat-lamat. Pertentangan ini luar biasa menegangkan.

"Maksud lo apa tiba-tiba sangkut-pautin masalah kita sama kasus lama bokap gue?!!" Grace naik pitam.

"Maksud gue? Lo pernah denger pepatah buah jatuh nggak jauh dari pohonnya? Ya sifat lo sama bokap lo pasti nggak jauh beda, iya kan?" kata Evelyn licik.

Pandangan Grace seketika memburam oleh genangan air mata, "Lo boleh ngata-ngatain gue apapun yang lo mau ya Evelyn! Tapi jangan pernah bawa-bawa orang tua gue! Apalagi sampe berani ngerendahin orang tua gue! Lo pikir lo siapa hah? Lo nggak lebih dari sekedar anak manja yang manfaatin kekuasaan orang tua, padahal orang tua lo sendiri nggak pernah peduli sama lo!!"

Marry A Scandalous Girl ( Rafael Struick )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang