Dua Empat

469 43 17
                                    

Setelah drama kerjaan, drama pendaftaran CPNS, drama event 17 an finally author kesayangan kalian kembali huaaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah drama kerjaan, drama pendaftaran CPNS, drama event 17 an finally author kesayangan kalian kembali huaaaa

Maap bgt baru nongol.
Maap maap maaaaaappp.....
Udah buat kalian nunggu lama banget:(
Kemarin2 emg masih mikir juga sih sama kelanjutannya. Semoga nantinya kalian suka part ini dan part2 berikutnya yaa...

Udeh gausah panjang lebar, langsung aja!!!

HAPPY READING!!!!:*:*

================================

Helaan napas panjang kembali lolos dari mulut si gadis blonde. Beberapa kali ekor matanya melirik jam dinding kemudian melengos lagi. Pandangannya teralih menatap laki-laki yang setiap hari memberinya 'les private' di rumah. Mulutnya terus berbicara, tak henti memberikan penjelasan untuk Evelyn. Hanya saja memang otak Evelyn yang sulit memahami perhitungan.

Selama Evelyn belum pulih, jelas gadis itu ketinggalan banyak pelajaran di sekolah. Rafael perduli dengan itu, maka ia berinisiatif untuk menjadi guru Evelyn di rumah. Apalagi setelah melihat nilai-nilai Evelyn yang didominasi tinta merah. Pulangnya Rafael langsung membuat jadwal bimbingan untuk Evelyn.

Meski sebenarnya Evelyn ogah-ogahan menjalaninya.

'Nanti juga di akhir semester nilai raport gue bagus, guru-guru mana berani ngasih gue nilai rendah?' Kalimat penuh keangkuhan yang dilontarkan Evelyn berkali-kali sebelum setuju untuk dibimbing. Tapi bukan Rafael jika membiarkan Evelyn terus-menerus menuruti rasa malas.

Maka di sinilah mereka sekarang. Dua jam duduk di bangku pinggir kolam renang dengan buku-buku berisi angka yang membuat kepala Evelyn pening. Sudah hampir sepekan di tiap pukul 3 sore. Dan Evelyn selalu saja merasa bosan atau suntuk.

"Woy!"

Evelyn tersentak. Tangan besar Rafael tiba-tiba melambai di depan wajahnya.

"Ngelamun! Gimana bisa paham?" sindir sang guru.

Evelyn merengut, "Lagian lo ngejelasinnya cepet banget! Ya wajar lah gue masih bingung" balas Evelyn tak mau salah.

"Ya setiap selesai satu materi kan gue selalu nanya, lo udah ngerti atau belum? Kalo belum bagian mana yang lo nggak ngerti? Tapi lo ngangguk-ngangguk aja"

Evelyn menggaruk kepalanya frustasi, "Aduh El udah deh percuma lo ngajarin gue ngitung-ngitung otak gue alergi sama perhitungan!" Evelyn menjauhkan buku-buku fisika itu dari hadapannya.

Marry A Scandalous Girl ( Rafael Struick )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang