Dua Tiga

667 40 26
                                    

WARNING!! 18+

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WARNING!! 18+

Readers yang masih kicikk skip aja ya...

Evelyn duduk bersandar di punggung ranjang dengan kaki diluruskan. Kembali dari rumah sakit seminggu yang lalu, ia akhirnya bisa menghirup wangi kamarnya yang cukup lama ditinggalkan. Meski kondisi kesehatannya kian membaik, namun sampai sekarang Evelyn masih harus duduk di kursi roda. Sangat membosankan. Mau apa-apa harus meminta bantuan orang lain. Evelyn sejujurnya benci dan teringin cepat-cepat sembuh seperti sedia kala. Agar bisa sekolah atau hang out bersama para sahabatnya.

Tok...tok...tok

"Eve?" Sahut dari luar yang sudah Evelyn tahu siapa orangnya.

"Masuk aja El, nggak di kunci kok" jawab Evelyn. Rafael seketika muncul dari balik pintu. Evelyn mengernyit dan menoleh melihat jam dinding.

"Tumben pulang cepet" ucap Evelyn. Rafael bergeming dan langsung duduk di pinggiran kasur.

"Gue tadi sekalian nebus obat lo yang habis" jawab Rafael meletakkan obat-obatan itu di atas nakas.

"Thank You El"

"Lo butuh sesuatu? Atau mau makan sesuatu?" Rafael menawarkan. Evelyn mesem-mesem sendiri lalu bergeleng.

"Terus?"

"Mau ke balkon aja" Rafael mengangguk samar dan mulai memapah Evelyn duduk di kursi roda kemudian membawanya keluar.

"Ada lagi?" tanya Rafael duduk di kursi panjang berhadapan dengan Evelyn.

"Hmm.... Gue mau coba berdiri"

"Yakin? Pas terapi aja nangis-nangis"

"Iya makanya gue harus coba terus, kata dokter juga gitu kan? Boleh belajar jalan sendiri di rumah biar kaki gue bisa cepet pulihnya"

"Yaudah, pelan-pelan. Kalo nggak kuat, duduk lagi"

"Siap bos" jawab Evelyn senang. Perlahan gadis itu pun bangkit. Meski agak ngilu di pergelangan kaki tapi Evelyn tetap kuat berdiri. Rafael siaga memegang kedua tangan Evelyn.

"Kalo masih sakit nggak usah" cicit Rafael melihat raut Evelyn yang meringis.

"It's okay It's okay" Evelyn tetap tegar.

"I did it, I did it" gumam Evelyn berhasil berdiri. Malah Rafael yang cemas takut tiba-tiba gadis itu terjatuh.

"Sekarang lepas tangan gue"

"Lo yakin?"

Evelyn mengangguk pasti. Rafael pun menuruti. Evelyn mengatur deru napas berusaha menjaga keseimbangan.

"El gue bisa El... gue bis—Aaahh!!" Apa yang ditakutkan pun terjadi. Tapi untungnya Rafael langsung menangkap tubuh Evelyn yang kini duduk di pangkuannya.

Marry A Scandalous Girl ( Rafael Struick )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang