Empat Belas

692 52 8
                                    

Nungguin ya?

Readers cantik/ganteng dan baik hati pastikan kalian udah FOLLOW akun author sebelum baca.

Udah? Okey lanjut....

Felicya yang mengemudi segera turun dari mobil sesampainya di rumah Evelyn

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Felicya yang mengemudi segera turun dari mobil sesampainya di rumah Evelyn. Berjalan memutar membuka pintu jok samping. Ia mengguncang bahu Evelyn beberapa kali berharap gadis itu bangun supaya lebih mudah dibawa masuk.

"Non Evelyn mabok ya non?" tanya Pak Dimas yang sebelumnya sudah Felicya minta untuk membantunya. Bau alkohol menyeruak setelah pintu mobil terbuka.

"Ya Pak Dimas lihatnya gimana?" ketus Felicya membuat Pak Dimas ciut. Lagian sudah tahu masih bertanya.

"Eve, Evelyn!"

"Eng..." Evelyn melenguh lalu tidur lagi.

"Udah, bawa masuk aja Pak" Felicya menyerah. Pak Dimas mulai meletakkan sebelah tangan Evelyn ke tekuknya kemudian memapah gadis yang sudah sempoyongan itu masuk ke dalam rumah. Sementara Felicya melanjutkan perjalanan.

Tok tok tok tok tok

Pak Dimas agak kesulitan mengetuk pintu sebab ia juga harus menahan tubuh Evelyn agar tidak jatuh. Pria itu risau, pasalnya di jam yang sudah menunjukkan pukul dua dini hari apakah masih ada yang terjaga atau akan bangun membukakan pintu?

Masih berusaha, ia kembali mengetuk pintu sampai akhirnya terbuka.

"Den Rafael" gumam Pak Dimas menghela napas lega. Rafael tersentak melihat gadis yang tidak sadarkan diri itu. Ia pun membantu Pak Dimas membawa Evelyn ke sofa.

"Kalo gitu saya balik ke pos ya den" Pak Dimas pamit. Rafael mengangguk.

"Makasih Pak"

Rafael berkacak pinggang dan bergeleng, tidak habis pikir dengan pergaulan gadis itu yang seliar ini. Rafael berlutut menepuk pelan pipi Evelyn sambil terus memanggil namanya.

"Eve, Evelyn bangun!" ucap Rafael deep voice.

"Hmm...." Lagi-lagi gadis itu hanya melenguh, mengubah posisi tanpa membuka mata. Lantas bagaimana caranya Evelyn ke kamar kalau begini? Memanggil ART juga Rafael rasanya tidak tega karena mereka semua pasti sudah tidur.

Baiklah ini terpaksa. Rafael yang akan membawa gadis blonde ini ke kamar. Tanpa berlama-lama ia mulai mendudukkan tubuh Evelyn lalu berlutut membelakanginya. Menggendong gadis itu ala piggyback. [searching kalo gatau]

Bau alkohol menyengat serasa menusuk hidung. Evelyn benar-benar banyak minum tadi. Rafael tak hentinya berdecak, benar-benar tidak habis pikir. Apakah Jonathan tahu perihal kebiasaan Evelyn ini? Rafael jadi dongkol sendiri karena harus direpotkan oleh Evelyn. Tahu begitu tadi ia tidak usah bangun saja.

Marry A Scandalous Girl ( Rafael Struick )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang