Chapter 44

2.6K 326 22
                                    

Saat ini Zee sedang fokus mengerjakan soal-soal ujian. Terlihat teman-temannya yang lain pun sangat fokus dengan soal ujian mereka, tidak saling mencontek atau pun saling melempar jawaban. Karena memang sudah menjadi ciri khas para murid disekolah ini jika sedang melaksanakan ujian sekolah, karena jika ketahuan mencontek akan mendapat SP dan jika sudah 2 kali
mendapat SP otomatis akan di drop out dari sekolah.

Walaupun swasta untuk dapat masuk ke sekolah ini cukup sulit, bisa menerima murid pindahan pun yang minimal rata-rata nilainya 95 disekolah lamanya atau yang dulunya sekolah di luar negeri, karena syarat menjadi murid di sekolah ini bukan hanya soal uang tapi juga otak dan kecerdasan para muridnya. Dan tentu saja fasilitas di sekolah ini sangat lengkap dan bagus. Jadi, tidak heran jika Adiwila School menjadi sekolah swasta terbaik di negara ini.

Kembali ke Chika saat kelas pertamanya baru selesai dia tiba-tiba mendapat telpon dari kepala sekolah miliknya meminta Chika untuk datang ke sekolah, karena ada salah satu donatur utama yang ingin bertemu dengannya. Dan mau tidak mau dia harus menemuinya.

"Guys gua duluan yah ada hal penting di sekolah gua harus kesana"ujar Chika kepada kedua temannya

"Kenapa Chik suami lu dipanggil BK?"ujar Flora

"Bukan lah udah jadi anak rajin dia semenjak nikah sama gua"ujar Chika bangga

"Idihh sombong amat lu jamet"ujar Sisca

"Udah sono pergi Chik takut ditungguin disana lu"ujar Flora

"Ya udah gua cabut dulu yahh guys bye bye"ujar Chika meninggalkan kedua temannya

Sesampainya di sekolah Chika langsung ke ruang pertemuan, terlihat keadaan sekolah yang sepi karena kelas 3 sedang ujian, lalu kelas 1 dan 2 yang masih belajar di dalam kelas, murid yang jadwalnya olahraga pada saat kakak kelas mereka sedang ujian tidak boleh menggunakan lapangan outdor karena takut mengganggu yang sedang ujian, maka mereka sekarang menggunakan lapangan indor. Memang peraturan sekolah ini tidak meliburkan kelas 1 dan 2 jika kelas 3 sedang melaksanakan ujian kelulusan, mereka hanya mengimbau untuk tidak membuat keributan dan mendekat atau bermain diarea kelas 3

Chika sudah mengirim pesan ke Zee perihal dia yang dipanggil untuk ke sekolah, namun belum di baca oleh suaminya itu karena Chika tau dia masih berkutik dengan soal-soal ujiannya.

Ceklek

Saat Chika membuka pintu terlihat sudah ada bu kepala sekolah yaitu tante dia Melody dengan seorang pria paruh baya yang asing di mata Chika

"Permisi....izin masuk"ujar Chika sopan

"Iyahh silahkan Chika....baik Chika ini salah satu donatur utama sekolah ini namanya pak Deri Bramantyo beliau adalah ayah dari salah satu siswi disini yaitu Marsha Lenathea Bramantyo, dan pak Deri ini adalah keponakan saya sekaligus pemilik sekolah ini Yessica Tamara Adiwila"ujar Melody lalu Chika pun menjabat tangan pria itu

"Wahh hebat sekali anda masih muda sudah memegang sekolah sebesar ini"ujar Deri kagum

"Tidak juga pak saya hanya meneruskan apa yang sudah dimulai oleh keluarga saya....sebelumnya maaf tujuan Pak Deri ingin bertemu dengan saya apa yah?"ujar Chika ramah

"Hmm bu Melody apakah boleh saya bicara berdua dengan nak Yessica"ujar Deri pada Melody

"Oh boleh kalo gitu saya permisi keluar"ujar Melody meninggalkan ruangan

"Baik langsung saja apakah benar nak Chika berpacaran dengan Kenzee putra dari pak Kenzo?"ujar Deri

"Iyaa benar....sebelumnya maaf kenapa anda menanyakan hal pribadi saya?"ujar Chika mulai tak nyaman

RAPSODI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang